JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu perusahaan pemenang tender transjakarta yang diduga tidak memenuhi syarat, tetapi dapat memenangkan tender paket pengadaan transjakarta, ternyata tidak bertuan. Perusahaan itu adalah PT Putriasi Utama Sari.
Saat Kompas.com menelusuri kantor perusahaan tersebut di Jalan Tomang Raya 12 D, Jati Pulo, Jakarta Barat, tidak ada pegawai yang berada di tempat. Kantor yang berada di sebuah ruko itu tidak hanya ditempati oleh PT Putriasi Utama Sari, tetapi juga dua perusahaan lainnya, yakni PT Suplintama Maju Semesta serta advokat Supandi and Associates.
Berbeda dengan dua perusahaan lainnya, tidak ada papan nama atau keterangan serupa mengenai perusahaan PT Putriasi Utama Sari di depan ruko. Kompas.com kemudian diterima oleh resepsionis PT Suplintama Maju Semesta yang berkantor di lantai dasar ruko. Sekretaris tampak kebingungan dan ketakutan ketika Kompas.com menyampaikan keinginan untuk bertemu pihak PT Putriasi Utama Sari.
Menyadari tak memiliki wewenang untuk berbicara, sang resepsionis pun begitu berhati-hati saat berbicara. Menurut dia, beberapa hari belakangan ini, tak sedikit pihak yang ingin bertemu dengan petinggi PT Putriasi Utama Sari. Tujuannya sama, yakni mengonfirmasi hal-hal yang terkait dengan pengadaan transjakarta.
"Memang benar domisili (PT Putriasi Utama Asri) di sini. Tapi, saya juga jarang bertemu orang-orangnya. Kantornya beda lantai dengan tempat saya bekerja, PT Suplintama Maju Semesta," kata resepsionis itu, Selasa (25/2/2014).
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, ada sudut di sebelah kanan meja resepsionis yang diisi oleh empat pegawai yang sedang sibuk menelepon dan membuat fotokopi berkas. "Mereka pegawai Suplintama, Mbak," kata resepsionis itu.
Pada kesempatan lain, Kompas.com mencoba mengonfirmasi Sekretaris Dinas Perhubungan DKI Jakarta sekaligus kuasa pengguna anggaran, Dradjat Adhyaksa. Ia enggan berkomentar terkait keterlibatan PT Putriasi Utama Sari dalam pengadaan transjakarta. Ia akan terus mengikuti proses yang sedang ditelusuri oleh Inspektorat DKI Jakarta.
"Assalamualaikum, kamu langsung konfirmasi ke kadis (perhubungan) Pak Akbar saja. Harap maklum, ya. Maaf sebelumnya," kata Dradjat melalui pesan singkatnya.
Sebelumnya diberitakan, sumber Kompas.com menyebut PT Putriasi Utama Sari kalah pada tender pengadaan transjakarta paket I karena tidak memenuhi syarat. Namun, di paket II, perusahaan tersebut bisa menang. PT Putriasi Utama Sari merupakan pemenang tender pengadaan transjakarta gandeng (articulated bus) paket II dengan nilai kontrak Rp 40,536 miliar.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...Tanpa.Karyawan
Bau busuk nih.. Tpi kan Jokowi ahok mahluk polos dan suci.. ga tau apa2 dan gak neken apa2 meski nilai proyeknya mencapai 1 triliun..