- Beranda
- Sejarah & Xenology
Sejarah Hubungan Melayu Semenanjung dengan Masyarakat di Indochina
...
TS
HPC2
Sejarah Hubungan Melayu Semenanjung dengan Masyarakat di Indochina
Mon & Khmer
Mon
Melayu
Dalam '' History of Laos '' oleh Maha Silakan Viravond , seorang sarjana Laos , ada menceritakan bahasa kuno yang dipertuturkan di Indochina pada zaman silam adalah Khmer Boran ( Khmer kuno ) , Suey , Kam , Mon dan Malayu (Melayu). Sejarahwan Laos mengakui bahasa melayusebagai bahasa kuno Indochina pada waktu silam.
Orang Lao adalah serumpun dengan orang Thai (Tai) di Thailand.Namun dari segi sejarah , orang Lao lebih dahulu menduduki Indochina sebelum migrasi massal orang Thai (Tai) pada abad ke 12 dan abad ke 13. Semasa orang Lao sampai di Indochina , sudah ada orang Mon , Khmer dan Melayu yang membuat pemukiman di sana - sini .
Orang Mon pula saudara dengan orang Khmer seperti juga orang Pyu serumpun dengan orang Bamar ( Burma ) terutama dari segi linguistik.Orang Mon jika kita perhatikan banyak berbagi kostum dan budaya dengan orang Melayu terutama dari Utara Malaysia.
Bahasa Siam yaitu bahasa Thai selatan banyak dipengaruhi oleh sukukata Mon - Khmer dan bahasa Melayu Segenting Kra. Sebab itu orang Pendang (Kedah) yang berbahasa Siam , tidak akan dipahami oleh orang yang mengerti bahasa Thai standar atau Thai Bangkok.Bunyinya sama bagi orang yang tidak tahu.Samalah kalau kita dengar orang Kamboja ( Khmer ) bercakap.Bunyi seperti bahasa Thai tapi lebih berirama.Lebih kurang seperti dengar bahasa Korea , Jepang atau Mandarin .
Orang Mon pernah bina peradaban.Pagoda kebanggaan Myanmar , Shwedagon itu adalah bangunan orang Mon.Di Thailand , pernah muncul sebuah '' city-states Mon '' paling terkenal , Dvaravati.
Di Burma pernah ada pemerintah Hamsavati di mana sejarahwan Khmer mengklaim diduga dua pria dari negeri Melayu telah mendirikan kerajaan ini sebabnya nama dua pria itu , Samala dan Vimala adalah nama yang terkait dengan dinasti Ketomala , yaitu istilah Khmer kepada dinasti raja - raja Melayu dari kerabat Kedah Tua. Pada masa dahulu , raja - raja Melayu memerintah negara yang rakyatnya campuran antara Melayu , Mon , Khmer dan Thai (Tai) .
Waktu puncak peradaban Mon , ia banyak mempengaruhi kesenian Khmer dan Burma , sekaligus kepada orang Thai juga.Orang Mon selalu mengenangkan tempat asal - usul mereka , yang dinamakan Ramanadesa atau ' Negeri Reman ' . Menariknya negeri Reman memang ada di utara negeri Perak dulu yang kini sudah menjadi sebagian ke Thailand dan yang lain jadi daerah Hulu Perak (Malaysia) .Jelas , dua raja pendiri Hamsavati itu kemungkinan besar berasal dari negeri Reman .
Jika Anda ingin mempelajari bahasa Siam ( bukan bahasa Thai ) , Anda perlu belajar juga bahasa Mon , sebab banyak sukukata dialek utara termasuk bahasa Siam memiliki pengaruh bahasa Mon.
Sesungguhnya orang Melayu utara semenanjung memiliki kenangan dan pengalaman dengan bangsa - bangsa di Indochina berbeda dengan orang Melayu di Selangor atau di Johor yang banyak bercampur dengan orang Jawa atau Bugis , juga orang Melayu Borneo yang memiliki pengalaman dengan orang Dayak , Kadazan dan lain - lain .
Hari ini orang Mon perlahan pupus bahasa dan budaya.Sebahagian terserap ke masyarakat Thai dan sebagian sudah menjadi orang Burma.Mereka hilang negara dan jatidiri.Jika mereka memegang kekuasaan sekalipun , mereka tidak mampu membawa gambaran orang Mon , sebaliknya mereka menjadi orang Thai atau Burma.Berbeza dengan dua lagi bangsa yang hidup sezaman dengan mereka , orang Khmer dan Melayu yang masih punya negara .
Kita bersyukur sebab perjuangan orang Melayu di selatan Thailand masih bergelora dan sedikit - sebanyak mengganggu Thailand.Sekurang sedikit orang Melayu di sana masih kuat untuk menuntut hak.Tidak seperti orang Mon yang tampaknya menyerah pada nasib dan terus membiarkan diri pupus ditelan zaman .
- Srikandi -
Mon
Melayu
Dalam '' History of Laos '' oleh Maha Silakan Viravond , seorang sarjana Laos , ada menceritakan bahasa kuno yang dipertuturkan di Indochina pada zaman silam adalah Khmer Boran ( Khmer kuno ) , Suey , Kam , Mon dan Malayu (Melayu). Sejarahwan Laos mengakui bahasa melayusebagai bahasa kuno Indochina pada waktu silam.
Orang Lao adalah serumpun dengan orang Thai (Tai) di Thailand.Namun dari segi sejarah , orang Lao lebih dahulu menduduki Indochina sebelum migrasi massal orang Thai (Tai) pada abad ke 12 dan abad ke 13. Semasa orang Lao sampai di Indochina , sudah ada orang Mon , Khmer dan Melayu yang membuat pemukiman di sana - sini .
Orang Mon pula saudara dengan orang Khmer seperti juga orang Pyu serumpun dengan orang Bamar ( Burma ) terutama dari segi linguistik.Orang Mon jika kita perhatikan banyak berbagi kostum dan budaya dengan orang Melayu terutama dari Utara Malaysia.
Bahasa Siam yaitu bahasa Thai selatan banyak dipengaruhi oleh sukukata Mon - Khmer dan bahasa Melayu Segenting Kra. Sebab itu orang Pendang (Kedah) yang berbahasa Siam , tidak akan dipahami oleh orang yang mengerti bahasa Thai standar atau Thai Bangkok.Bunyinya sama bagi orang yang tidak tahu.Samalah kalau kita dengar orang Kamboja ( Khmer ) bercakap.Bunyi seperti bahasa Thai tapi lebih berirama.Lebih kurang seperti dengar bahasa Korea , Jepang atau Mandarin .
Orang Mon pernah bina peradaban.Pagoda kebanggaan Myanmar , Shwedagon itu adalah bangunan orang Mon.Di Thailand , pernah muncul sebuah '' city-states Mon '' paling terkenal , Dvaravati.
Di Burma pernah ada pemerintah Hamsavati di mana sejarahwan Khmer mengklaim diduga dua pria dari negeri Melayu telah mendirikan kerajaan ini sebabnya nama dua pria itu , Samala dan Vimala adalah nama yang terkait dengan dinasti Ketomala , yaitu istilah Khmer kepada dinasti raja - raja Melayu dari kerabat Kedah Tua. Pada masa dahulu , raja - raja Melayu memerintah negara yang rakyatnya campuran antara Melayu , Mon , Khmer dan Thai (Tai) .
Waktu puncak peradaban Mon , ia banyak mempengaruhi kesenian Khmer dan Burma , sekaligus kepada orang Thai juga.Orang Mon selalu mengenangkan tempat asal - usul mereka , yang dinamakan Ramanadesa atau ' Negeri Reman ' . Menariknya negeri Reman memang ada di utara negeri Perak dulu yang kini sudah menjadi sebagian ke Thailand dan yang lain jadi daerah Hulu Perak (Malaysia) .Jelas , dua raja pendiri Hamsavati itu kemungkinan besar berasal dari negeri Reman .
Jika Anda ingin mempelajari bahasa Siam ( bukan bahasa Thai ) , Anda perlu belajar juga bahasa Mon , sebab banyak sukukata dialek utara termasuk bahasa Siam memiliki pengaruh bahasa Mon.
Sesungguhnya orang Melayu utara semenanjung memiliki kenangan dan pengalaman dengan bangsa - bangsa di Indochina berbeda dengan orang Melayu di Selangor atau di Johor yang banyak bercampur dengan orang Jawa atau Bugis , juga orang Melayu Borneo yang memiliki pengalaman dengan orang Dayak , Kadazan dan lain - lain .
Hari ini orang Mon perlahan pupus bahasa dan budaya.Sebahagian terserap ke masyarakat Thai dan sebagian sudah menjadi orang Burma.Mereka hilang negara dan jatidiri.Jika mereka memegang kekuasaan sekalipun , mereka tidak mampu membawa gambaran orang Mon , sebaliknya mereka menjadi orang Thai atau Burma.Berbeza dengan dua lagi bangsa yang hidup sezaman dengan mereka , orang Khmer dan Melayu yang masih punya negara .
Kita bersyukur sebab perjuangan orang Melayu di selatan Thailand masih bergelora dan sedikit - sebanyak mengganggu Thailand.Sekurang sedikit orang Melayu di sana masih kuat untuk menuntut hak.Tidak seperti orang Mon yang tampaknya menyerah pada nasib dan terus membiarkan diri pupus ditelan zaman .
- Srikandi -
Diubah oleh HPC2 19-02-2016 11:04
0
7.9K
22
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
6.5KThread•10.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru