- Beranda
- The Lounge
Greenpeace Indonesia !!!
...
TS
calmzam
Greenpeace Indonesia !!!
Bismillah, mudah"an ga 
Cuma mau bantu share gan, Jujur waktu ngeliat & Ane baca langsung drop badan ane, berasa lemes gan!
ane baru tahu info kalau indonesia masuk ke Guiness World Of Record :
jangan bangga dulu gan! karena indonesia masuk "GWOR" karena :
Hutan hujan indonesia adalah terbesar dengan peringkat ke-3 didunia, setelah Hutan hujan brazil dan hutan hujan kongo basin saat ini.
Hutan Indonesia seluas 300 kali lapangan sepak bola hancur setiap jam & 620.000 hektar / tahunnya, membuat Indonesia tercatat pada Guiness World of Record, sebagai negara dengan laju perusakan hutan tercepat di dunia.
Ini jelas bukan prestasi yang patut kita pertahankan, mari berubah, lakukan sesuatu untuk melindungi hutan Indonesia.
kalau ga dari sekarang mau sampai kapan kita biarkan tetap begitu. dan hanya bisa memandangi hutan kita dibantai habis oleh Tuan" perkebunan Kelapa Sawit, para penebang liar, Dsb.
Bukan cuma itu buruknya kepedulian indonesia terhadap Flora & Fauna sekitar, penduduk indonesia yang hanya cuma ngomong bangga akan bangsanya itu lebih besar jumlahnya dari pada yang mengatakannya dengan kegiatan real. ini salah satu contohnya lagi gan:
Diseluruh indonesia hanya tersisa 400 spesies harimau sumatera, padahal spesies ini tergolong kedala kategori hewan terancam punah dalam daftar spesies yang terancam dari IUCN, namun dibiarkan dibunuh oleh orang" yang mengininkan salah satu keunikannya (Kulit, Taring, Kepala, dll).
Inipun Bukan salah satu yang dapat membagakan kita, kita yang harusnya menjaga, tapi malah merusak & "membantu" dalam kepunahannya. hal ini desebabkan oleh Tuan" perkebunan kelapa sawit, pemburu liar, termasuk penebangan liar yang menjadikan mereka kehilangan tempat berlindungnya, tempat makan & habitatnya!
Terancamnya fauna indonesia memiliki kerugian yang luar biasa:
Kondisi gajah yang sudah mati dan ditemukan tanpa gadingnya dan dibiarkan.
Gajah Sumatera
Nama latin: Elephas maximus sumatrensis
Gajah Sumatera (Elephas maximus) saat ini, terutama seluruh gajah Asia dan sub-spesiesnya, termasuk satwa terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam punah yang keluarkan oleh Lembaga Konservasi Dunia –IUCN, termasuk Gajah Sumatera. Di Indonesia, Gajah Sumatera juga masuk dalam satwa dilindungi menurut Undang-Undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan diatur dalam peraturan pemerintah yiatu PP 7/1999 tentang Pengawetaan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Masuknya Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) dalam daftar tersebut disebabkan oleh aktivitas pembalakan liar, penyusutan dan fragmentasi habitat, serta pembunuhan akibat konflik dan perburuan. Perburuan biasanya hanya diambil gadingnya saja, sedangkan sisa tubuhnya dibiarkan membusuk di lokasi.
Gajah Sumatera merupakan ‘spesies payung’ bagi habitatnya dan mewakili keragaman hayati di dalam ekosistem yang kompleks tempatnya hidup. Artinya konservasi satwa besar ini akan membantu mempertahankan keragaman hayati dan integritas ekologi dalam ekosistemnya, sehingga akhirnya ikut menyelamatkan berbagai spesies kecil lainnya. Dalam satu hari, gajah mengonsumsi sekitar 150 kg makanan dan 180 liter air dan membutuhkan areal jelajah hingga 20 kilometer persegi per hari. Biji tanaman dalam kotoran mamalia besar ini akan tersebar ke seluruh areal hutan yang dilewatinya dan membantu proses regenerasi hutan alam.
Ancaman
Namun kini diperkirakan telah menurun jauh dari angka tersebut karena habitatnya terus menyusut dan pembunuhan yang terus terjadi. Kajian WWF-Indonesia menunjukkan bahwa populasi gajah Sumatera kian hari makin memprihatinkan, dalam 25 tahun, gajah Sumatera telah kehilangan sekitar 70% habitatnya, serta populasinya menyusut hingga lebih dari separuh. Estimasi populasi tahun 2007 adalah antara 2400-2800 individu, namun kini diperkirakan telah menurun jauh dari angka tersebut karena habitatnya terus menyusut dan pembunuhan yang terus terjadi.
Khusus untuk di wilayah Riau dalam seperempat abad terakhir ini estimasi populasi gajah Sumatera, yang telah lama menjadi benteng populasi gajah, menurun sebesar 84% hingga tersisa sekitar 210 ekor saja di tahun 2007. Lebih dari 100 individu Gajah yang sudah mati sejak tahun 2004. Ancaman utama bagi gajah Sumatera adalah hilangnya habitat mereka akibat aktivitas penebangan hutan yang tidak berkelanjutan perburuan dan perdagangan liar juga konversi hutan alam untuk perkebunan (sawit dan kertas) skala besar.
Pulau Sumatera merupakan salah satu wilayah dengan laju deforestasi hutan terparah di dunia dan populasi gajah berkurang lebih cepat dibandingkan jumlah hutannya. Penyusutan atau hilangnya habitat satwa besar ini telah memaksa mereka masuk ke kawasan berpenduduk sehingga memicu konflik manusia dan gajah, yang sering berakhir dengan kematian gajah dan manusia, kerusakan lahan kebun dan tanaman dan harta benda.
Pengembangan industri pulp dan kertas serta industri kelapa sawit sebagai salah satu pemicu hilangnya habitat gajah di Sumatera, mendorong terjadinya konflik manusia-satwa yang semakin hari kian memuncak. Pohon-pohon sawit muda adalah makanan kesukaan gajah dan kerusakan yang ditimbulkan gajah ini dapat menyebabkan terjadinya pembunuhan (umumnya dengan peracunan) dan penangkapan. Ratusan gajah mati atau hilang di seluruh Provinsi Riau sejak tahun 2000 sebagai akibat berbagai penangkapan satwa besar yang sering dianggap ‘hama’ ini.
Kerugian
Selama tahun 2013 saja, kerugian ekonomi yang disebabkan oleh konflik Gajah di Riau menyebabkan sekitar 1,99 miliar. Belum lagi jika ditambahkan dengan angka keseluruhan konflik Gajah di Sumatera.
Sudah masalah flora & fauna diIndonesia?
belum gan! masih ada lagi :
Indonesia mempunyai kekayaan alam yang sangat luas, Namun, ternyata itu malah bikin sebagian orang atau oknum Indonesia serakah. Melakukan penabangan sana sini, memburu hewan - hewan langka. Satwa langka yang dilindungi diperlakukan kurang baik.
Sebuah situs Daily Mail membuat laporan seekor anak orang utan dan induknya diperlakukan sangat keji di sebuah daerah di Kalimantan Tengah tepatnya di dekat sungai Pinyuh.
Binatang langka yang harus nya di lindungi ini diikat dan dijadikan bahan tontonan setelah oleh warga setempat satwa langka ini berhasil ditangkap karena dikuatirkan akan bisa menggangu lahan mereka.
Mungkin mereka mengganggu warga sekitar, namun siapa yang bikin mereka lakukan itu. Tentu saja kesalahan warga sendiri mereka yang serakah merambah hutan yang merupakan tempat tinggal orang utan? Ilegal logging dan deforestasi hutan besar-besaran sangat mengancam habitat satwa langka yang hampir punah.
yang lebih parah adanya orang utan yang dijadikan PSK di kalimantan.
Setelah ramai diperbincangkan di dunia maya, Pony, seekor orang utan Sumatera, akhirnya bisa kembali ke habitat aslinya. Setelah sebelumnya Pony dikabarkan tidak diperlakukan sebagaimana mestinya oleh sang pemilik. Saat itu, Pony tidak disimpan sebagai hewan peliharaan, tetapi dia dipaksa untuk melacur.
Seperti yang dilaporkan Orangutan.or.id, Pony memiliki kehidupan yang sangat tragis sebagai orang utan. Ia dipaksa menjadi pelampiasan hasrat seksual manusia. Orang utan betina ini diperlakukan sebagai pramuria. Para pria bisa membayar sejumlah uang kepada pemilik rumah untuk berhubungan seks dengannya.
Tidak ada yang tahu sudah berapa lama Pony berada di rumah tersebut. Awalnya, pemilik rumah sangat menolak untuk menyerahkan Pony. Baginya, Pony merupakan mesin ATM dan sumber keberuntungan. Bahkan, bagi siapa saja yang mencoba untuk melepaskan Pony, akan berhadapan dengan tentara orang-orang lokal yang bersenjatakan parang, yang siap berjuang untuk pemilik rumah.
Setelah melewati proses yang melelahkan selama satu tahun, Pony akhirnya disita oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah, bekerja sama dengan Yayasan BOS dan pasukan keamanan setempat, dari sebuah rumah pramuriaan di Desa Pangi Kareng, Kalimantan Tengah, pada 2003. Dia baru berusia sekitar 6 tahun pada saat penyitaan.
Pony pertama kali datang ke Nyaru Menteng pada 13 Februari 2003. Kondisinya menyedihkan dan mengerikan. Pemilik rumah telah mencukur seluruh rambutnya, sementara tubuhnya ditutupi gigitan nyamuk. Dia tidak bisa berhenti menggaruk gigitan dan kulitnya sudah terinfeksi. Tidak mudah bagi Pony belajar untuk hidup sebagai orang utan liar.
Kini, Pony berusia 17 tahun. Pusat Rehabilitasi Orang Utan di Nyaru Menteng telah merelokasi Pony ke Pulau Kaja sebagai langkah pra-lepas liar. Setelah sebelumnya ia sempat mendapatkan perawatan dan pendidikan agar dapat hidup sebagai orang utan.
Kehancuran Moral & Eksploitasi hutan dengan alasan ekonomi seolah Bahkan sepertinya aparat berwenang membiarkannya. Indonesia yang hijau kini menjadi Indonesia yang kering dan tandus.
Inipun terjadi karena produk" yang sering kita gunakan sehari"
Mungkin saat agan, aganwati & mimin membaca thread dari saya ini, rumah terakhir harimau sumatera & Orang Utan dikalimantan sedang dihancurkan membuat lahan untuk membuat produk" kesayangan kita!
Ayo gan kita selamatkan indonesia dari kehancuran!
Salah satu web untuk membantu alam indonesia menjadi lebih baik
Mudah"an bisa membuat agan & mimin lebih peka terhadap lingkungan, setidaknya sekitar tempat tinggal agan & mimin.
apabila agan berkenan agan bisa meninggalkan munuman segar
atau
juga boleh gan, Supaya bisa lebih banyak yang baca thread ane.
Dengan maksud mengajak yang lain agar lebih perduli sama bangsa dan negara kita gan!
Cuma mau bantu share gan, Jujur waktu ngeliat & Ane baca langsung drop badan ane, berasa lemes gan!
ane baru tahu info kalau indonesia masuk ke Guiness World Of Record :
jangan bangga dulu gan! karena indonesia masuk "GWOR" karena :
Spoiler for :
Hutan hujan indonesia adalah terbesar dengan peringkat ke-3 didunia, setelah Hutan hujan brazil dan hutan hujan kongo basin saat ini.
Hutan Indonesia seluas 300 kali lapangan sepak bola hancur setiap jam & 620.000 hektar / tahunnya, membuat Indonesia tercatat pada Guiness World of Record, sebagai negara dengan laju perusakan hutan tercepat di dunia.
Ini jelas bukan prestasi yang patut kita pertahankan, mari berubah, lakukan sesuatu untuk melindungi hutan Indonesia.
kalau ga dari sekarang mau sampai kapan kita biarkan tetap begitu. dan hanya bisa memandangi hutan kita dibantai habis oleh Tuan" perkebunan Kelapa Sawit, para penebang liar, Dsb.
Bukan cuma itu buruknya kepedulian indonesia terhadap Flora & Fauna sekitar, penduduk indonesia yang hanya cuma ngomong bangga akan bangsanya itu lebih besar jumlahnya dari pada yang mengatakannya dengan kegiatan real. ini salah satu contohnya lagi gan:
Spoiler for :
Diseluruh indonesia hanya tersisa 400 spesies harimau sumatera, padahal spesies ini tergolong kedala kategori hewan terancam punah dalam daftar spesies yang terancam dari IUCN, namun dibiarkan dibunuh oleh orang" yang mengininkan salah satu keunikannya (Kulit, Taring, Kepala, dll).
Inipun Bukan salah satu yang dapat membagakan kita, kita yang harusnya menjaga, tapi malah merusak & "membantu" dalam kepunahannya. hal ini desebabkan oleh Tuan" perkebunan kelapa sawit, pemburu liar, termasuk penebangan liar yang menjadikan mereka kehilangan tempat berlindungnya, tempat makan & habitatnya!
Terancamnya fauna indonesia memiliki kerugian yang luar biasa:
Spoiler for :
Kondisi gajah yang sudah mati dan ditemukan tanpa gadingnya dan dibiarkan.
Gajah Sumatera
Nama latin: Elephas maximus sumatrensis
Gajah Sumatera (Elephas maximus) saat ini, terutama seluruh gajah Asia dan sub-spesiesnya, termasuk satwa terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam punah yang keluarkan oleh Lembaga Konservasi Dunia –IUCN, termasuk Gajah Sumatera. Di Indonesia, Gajah Sumatera juga masuk dalam satwa dilindungi menurut Undang-Undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan diatur dalam peraturan pemerintah yiatu PP 7/1999 tentang Pengawetaan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Masuknya Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) dalam daftar tersebut disebabkan oleh aktivitas pembalakan liar, penyusutan dan fragmentasi habitat, serta pembunuhan akibat konflik dan perburuan. Perburuan biasanya hanya diambil gadingnya saja, sedangkan sisa tubuhnya dibiarkan membusuk di lokasi.
Gajah Sumatera merupakan ‘spesies payung’ bagi habitatnya dan mewakili keragaman hayati di dalam ekosistem yang kompleks tempatnya hidup. Artinya konservasi satwa besar ini akan membantu mempertahankan keragaman hayati dan integritas ekologi dalam ekosistemnya, sehingga akhirnya ikut menyelamatkan berbagai spesies kecil lainnya. Dalam satu hari, gajah mengonsumsi sekitar 150 kg makanan dan 180 liter air dan membutuhkan areal jelajah hingga 20 kilometer persegi per hari. Biji tanaman dalam kotoran mamalia besar ini akan tersebar ke seluruh areal hutan yang dilewatinya dan membantu proses regenerasi hutan alam.
Ancaman
Namun kini diperkirakan telah menurun jauh dari angka tersebut karena habitatnya terus menyusut dan pembunuhan yang terus terjadi. Kajian WWF-Indonesia menunjukkan bahwa populasi gajah Sumatera kian hari makin memprihatinkan, dalam 25 tahun, gajah Sumatera telah kehilangan sekitar 70% habitatnya, serta populasinya menyusut hingga lebih dari separuh. Estimasi populasi tahun 2007 adalah antara 2400-2800 individu, namun kini diperkirakan telah menurun jauh dari angka tersebut karena habitatnya terus menyusut dan pembunuhan yang terus terjadi.
Khusus untuk di wilayah Riau dalam seperempat abad terakhir ini estimasi populasi gajah Sumatera, yang telah lama menjadi benteng populasi gajah, menurun sebesar 84% hingga tersisa sekitar 210 ekor saja di tahun 2007. Lebih dari 100 individu Gajah yang sudah mati sejak tahun 2004. Ancaman utama bagi gajah Sumatera adalah hilangnya habitat mereka akibat aktivitas penebangan hutan yang tidak berkelanjutan perburuan dan perdagangan liar juga konversi hutan alam untuk perkebunan (sawit dan kertas) skala besar.
Pulau Sumatera merupakan salah satu wilayah dengan laju deforestasi hutan terparah di dunia dan populasi gajah berkurang lebih cepat dibandingkan jumlah hutannya. Penyusutan atau hilangnya habitat satwa besar ini telah memaksa mereka masuk ke kawasan berpenduduk sehingga memicu konflik manusia dan gajah, yang sering berakhir dengan kematian gajah dan manusia, kerusakan lahan kebun dan tanaman dan harta benda.
Pengembangan industri pulp dan kertas serta industri kelapa sawit sebagai salah satu pemicu hilangnya habitat gajah di Sumatera, mendorong terjadinya konflik manusia-satwa yang semakin hari kian memuncak. Pohon-pohon sawit muda adalah makanan kesukaan gajah dan kerusakan yang ditimbulkan gajah ini dapat menyebabkan terjadinya pembunuhan (umumnya dengan peracunan) dan penangkapan. Ratusan gajah mati atau hilang di seluruh Provinsi Riau sejak tahun 2000 sebagai akibat berbagai penangkapan satwa besar yang sering dianggap ‘hama’ ini.
Kerugian
Selama tahun 2013 saja, kerugian ekonomi yang disebabkan oleh konflik Gajah di Riau menyebabkan sekitar 1,99 miliar. Belum lagi jika ditambahkan dengan angka keseluruhan konflik Gajah di Sumatera.
Sudah masalah flora & fauna diIndonesia?
belum gan! masih ada lagi :
Spoiler for :
Indonesia mempunyai kekayaan alam yang sangat luas, Namun, ternyata itu malah bikin sebagian orang atau oknum Indonesia serakah. Melakukan penabangan sana sini, memburu hewan - hewan langka. Satwa langka yang dilindungi diperlakukan kurang baik.
Sebuah situs Daily Mail membuat laporan seekor anak orang utan dan induknya diperlakukan sangat keji di sebuah daerah di Kalimantan Tengah tepatnya di dekat sungai Pinyuh.
Binatang langka yang harus nya di lindungi ini diikat dan dijadikan bahan tontonan setelah oleh warga setempat satwa langka ini berhasil ditangkap karena dikuatirkan akan bisa menggangu lahan mereka.
Mungkin mereka mengganggu warga sekitar, namun siapa yang bikin mereka lakukan itu. Tentu saja kesalahan warga sendiri mereka yang serakah merambah hutan yang merupakan tempat tinggal orang utan? Ilegal logging dan deforestasi hutan besar-besaran sangat mengancam habitat satwa langka yang hampir punah.
yang lebih parah adanya orang utan yang dijadikan PSK di kalimantan.
Setelah ramai diperbincangkan di dunia maya, Pony, seekor orang utan Sumatera, akhirnya bisa kembali ke habitat aslinya. Setelah sebelumnya Pony dikabarkan tidak diperlakukan sebagaimana mestinya oleh sang pemilik. Saat itu, Pony tidak disimpan sebagai hewan peliharaan, tetapi dia dipaksa untuk melacur.
Seperti yang dilaporkan Orangutan.or.id, Pony memiliki kehidupan yang sangat tragis sebagai orang utan. Ia dipaksa menjadi pelampiasan hasrat seksual manusia. Orang utan betina ini diperlakukan sebagai pramuria. Para pria bisa membayar sejumlah uang kepada pemilik rumah untuk berhubungan seks dengannya.
Tidak ada yang tahu sudah berapa lama Pony berada di rumah tersebut. Awalnya, pemilik rumah sangat menolak untuk menyerahkan Pony. Baginya, Pony merupakan mesin ATM dan sumber keberuntungan. Bahkan, bagi siapa saja yang mencoba untuk melepaskan Pony, akan berhadapan dengan tentara orang-orang lokal yang bersenjatakan parang, yang siap berjuang untuk pemilik rumah.
Setelah melewati proses yang melelahkan selama satu tahun, Pony akhirnya disita oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah, bekerja sama dengan Yayasan BOS dan pasukan keamanan setempat, dari sebuah rumah pramuriaan di Desa Pangi Kareng, Kalimantan Tengah, pada 2003. Dia baru berusia sekitar 6 tahun pada saat penyitaan.
Pony pertama kali datang ke Nyaru Menteng pada 13 Februari 2003. Kondisinya menyedihkan dan mengerikan. Pemilik rumah telah mencukur seluruh rambutnya, sementara tubuhnya ditutupi gigitan nyamuk. Dia tidak bisa berhenti menggaruk gigitan dan kulitnya sudah terinfeksi. Tidak mudah bagi Pony belajar untuk hidup sebagai orang utan liar.
Kini, Pony berusia 17 tahun. Pusat Rehabilitasi Orang Utan di Nyaru Menteng telah merelokasi Pony ke Pulau Kaja sebagai langkah pra-lepas liar. Setelah sebelumnya ia sempat mendapatkan perawatan dan pendidikan agar dapat hidup sebagai orang utan.
Kehancuran Moral & Eksploitasi hutan dengan alasan ekonomi seolah Bahkan sepertinya aparat berwenang membiarkannya. Indonesia yang hijau kini menjadi Indonesia yang kering dan tandus.
Inipun terjadi karena produk" yang sering kita gunakan sehari"
Spoiler for :
Mungkin saat agan, aganwati & mimin membaca thread dari saya ini, rumah terakhir harimau sumatera & Orang Utan dikalimantan sedang dihancurkan membuat lahan untuk membuat produk" kesayangan kita!
Ayo gan kita selamatkan indonesia dari kehancuran!
- Saya tidak gentar membela hutan! Saya ingin produk yang saya gunakan tidak berasal dari sumber yang menyebabkan kepunahan harimau. Menghancurkan rumah mereka untuk pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit harus dihentikan, terutama ketika ada solusi yang lebih baik.
- Saya peduli dan saya ingin mengetahui apa yang ada dalam produk yang saya gunakan. Jangan jadikan saya bagian dari kepunahan harimau Sumatera dan hutan Indonesia.
- Saya yakin ada solusi agar tidak mengakibatkan perusakan hutan. Saya ingin minyak kelapa sawit bersih dan saya minta agar produk kesayangan saya mendengarkan suara saya.
- Tindakan harus segera diambil untuk menghentikan perusakan habitat harimau yang dilakukan oleh produk kesayangan saya.
- Saya berhak untuk tahu apakah produk kesayangan saya terkait dengan kehancuran hutan Indonesia dan kepunahan harimau
Salah satu web untuk membantu alam indonesia menjadi lebih baik
Spoiler for :
Mudah"an bisa membuat agan & mimin lebih peka terhadap lingkungan, setidaknya sekitar tempat tinggal agan & mimin.
apabila agan berkenan agan bisa meninggalkan munuman segar
atau
juga boleh gan, Supaya bisa lebih banyak yang baca thread ane.Dengan maksud mengajak yang lain agar lebih perduli sama bangsa dan negara kita gan!
Quote:
Diubah oleh calmzam 02-03-2014 00:03
0
5.8K
45
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923KThread•83.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru