Garuda sudah menjadi lambang negara semenjak negara Republik Indonesia ini dibentuk. Namun seberapa banyakkah pengetahuan kita terhadap Garuda sehingga kita menjadikannya salah satu lambang yang paling penting dalam kehidupan bernegara selama ini.



Kebanyakan orang Indonesia mengetahui Garuda dari cerita dongeng yang beredar di masyarakat, yang ragamnya pun sangat banyak. Namun pernahkah kita menilik kisah Garuda ini dari segi keilmuan lain, yaitu teori alien kuno?

Dalam kisah Mahabarata, Garuda adalah seekor burung yang sangat besar, sehingga ketika ia membuka sayapnya, langit akan tertutup. Dewa Krishna menggunakan Garuda untuk bepergian. Ketika dia datang, maka akan ada angin besar, bumi berguncang dan api berkobar.

Foto Garuda dan Krishna


Dalam kisah mitologi Budha lainnya, Garuda dikisahkan lahir dari sebuah ledakan di langit. Para ahli teori alien kuno berspekulasi dari cerita ini bahwa Garuda lahir dari sebuah radiasi yang sangat tinggi. Buktinya bisa diketahui dari intensitas radiasi yang masih tinggi di daerah India sampai saat ini. Mungkinkah bahwa Garuda adalah hewan yang termutasi secara genetik dari radiasi tersebut?

Spekulasi mutasi di atas dibantah oleh para ahli mutasi modern, dimana radiasi tidak pernah membuat sebuah spesies berubah menjadi spesies lain. Adapun kebanyakan dari dampak radiasi adalah mutasi yang bersifat berbahaya, hingga menyebabkan kematian.



Kembali, ahli teori alien kuno mengemukakan bahwa dalam beberapa tulisan kuno, dikatakan Garuda tidak dilapisi bulu-bulu seperti layaknya burung biasa, melainkan dilapisi oleh logam. Burung apakah yang dilapisi logam? Tidak ada burung yang dilapisi logam, kecuali itu adalah sebuah mesin.



Erich Von Daniken, seorang ahli teori alien kuno ternama menyimpulkan bahwa Garuda adalah kendaraan terbang. Dia mengatakan bahwa Garuda bisa terbang ke bulan dan memutari bumi dengan kecepatan tinggi. Bahkan, Garuda bisa menyetrum manusia dengan petir.



Dikisahkan juga bahwa Garuda dikenal sebagai pembunuh ular. Padahal, menurut ahli teori alien kuno Giorgio A. Tsuokalos, Garuda perlu memakan ular untuk tetap hidup. Coba bayangkan sebuah pesawat terbang yang sedang terkait dengan selang bahan bakar ketika mengisi bahan bakar, bukankah terlihat seperti memakan ular? Kalau kita melihat pesawat jet sedang lepas landas di malam hari, kita melihat ada asap dan api keluar dari pesawat tersebut. Tidakkah ini mirip dengan naga ataupun hewa-hewan mitos lainnya? Apalagi kalau kita tidak tahu bahwa itu adalah pesawat jet. Hal ini juga lah yang mungkin dialami manusia jaman dahulu, ketika tidak tahu tentang teknologi, menyaksikan hal yang sama, dan menyimpulkan itu sebagai mahluk hidup. Dan alien kuno pada saat itu tahu kalau leluhur kita akan menyembah mereka seperti tuhan, karena para alien tersebut tahu kalau manusia saat itu tidak tahu kalau itu adalah teknologi, melainkan menganggap semuanya adalah keajaiban, hal spiritual, kehendak tuhan, yang sama sekali tidak seperti itu.



Sumber: Serial “Ancient Aliens” Season 3 Episode 2 di History Channel.

Videonya bisa dilihat disini:



*********************************************************************************************







********************************************************************************************

Post ini disponsori oleh:
Applecoast Indonesiayang modelnya seperti dibawah ini gan:


Cekidot trit ane yang lainnya ya gan:
Fakta dan Mitos angka 420
Siapa agan yang humble seperti bule ini?
Grup musik kontemporer melestarikan budaya tradisional Indonesia