Seorang guru sekolah dasar di Iran telah menemukan cara menarik untuk mendorong anak-anak belajar mengucapkan bacaan salat sehari-hari, yakni dengan robot.

Akbar Rezaie, 27 tahun, mengikuti kelas khusus robotik dan belajar untuk mengembangkan serta merakit robot yang dibentuk layaknya manusia, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (26/2).

Akbar mengajarkan Alquran untuk anak laki-laki dan perempuan di sekolah dasar Alborz di Kota Varamin, sekitar 35 kilometer sebelah tenggara Ibu Kota Teheran.

Ide membuat robot ini muncul pertama kali ketika dia melihat sebuah boneka buatan Barat bisa menari dan menyanyi. Dia membangun robot ini untuk memberikan praktik keagamaan bagi murid-muridnya.

"Saat itu saya sedang berada di sebuah pertemuan keluarga, di mana ada seorang gadis kecil bermain dengan bonekanya yang bisa menari dan bernyanyi. Saya melihat dia menatap boneka itu dengan penuh semangat, dan itu membuat saya berpikir untuk membuat perangkat dapat digunakan demi tujuan keagamaan dan untuk hiburan," kata Rezaie.

Akbar membangun robot itu di rumahnya dengan peralatan sederhana dan memberikan nama robot ciptaannya itu 'Veldan', sebuah istilah dalam Alquran yang berarti 'Pemuda dari Surga'.

Veldan adalah sebuah robot layaknya manusia dan dibuat menggunakan perangkat pendidikan dari produsen robot asal Korea, Robotis Bioloid.

Dengan menerapkan beberapa modifikasi mekanik seperti menambahkan dua mesin tambahan, Akbar berhasil membuat robot itu melakukan gerakan salat seperti bersujud dengan lebih mudah.

"Ini sangat menarik bagi saya melihat sebuah robot salat. Saya telah memutuskan untuk selalu mengeraskan bacaan salat saya juga," ujar Narges Tajik, seorang siswa kelas ketiga di sekolah dasar Alborz.

Akbar menggambarkan robot itu sebagai bantuan pendidikan untuk para guru. Dia juga percaya robot itu sejauh ini telah berhasil menarik para siswa, dan harus diproduksi secara massal.

"Seperti yang Anda lihat reaksi anak-anak di wajah mereka, Anda menyadari bagaimana menariknya robot itu bagi mereka dan melihat bagaimana ilmu robotika telah digunakan dengan baik untuk tujuan keagamaan, dan saya yakin ini akan sangat efektif dalam mengajar mereka bagaimana caranya salat," ucap Akbar.

Akbar telah resmi mendaftar hak paten atas penemuan robotnya itu dan hak kekayaan intelektual di Organisasi Negara untuk Pendaftaran Akte dan Properti, sebuah badan yang bertanggung jawab atas pengakuan penemuan.