Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

soeryopoetrajrAvatar border
TS
soeryopoetrajr
Racun di Seafoot
selamat malam agan dan agan wati...
sedikit info dari detikFoot nich tentang racun makanan yg bisa bikin kita ngeri. Langsung aja nich gan beritanya

Racun di Seafoot

pictur dari Facebook

Jakarta - Dua puluh lima tahun lalu, dua orang pria berlibur ke Bahamas dan berpesta seafood. Beberapa jam setelah makan, mereka mengalami sakit perut dan diare. Paha mereka gatal dan seperti terbakar. Mereka jadi kacau, es terasa panas dan api terasa dingin.

Kedua pria itupun pulang dan bercinta dengan istri masing-masing. Malang, selama beberapa minggu, para istri merasakan sakit luar biasa dan rasa terbakar di panggul mereka.

Menurut tim dokter lewat jurnal Clinical Toxicology, kedua pria tadi telah menelan racun ikan yang kuat dan menularkannya ke sang istri melalui air mani. Racun inipun mulai tampak di luar area tropis endemiknya, yakni di Vermont, North Carolina, dan New York, Amerika Serikat. Beberapa peneliti kini khawatir bahwa pemanasan laut membuat racun tersebut tersebar ke mana-mana.

Racun tadi menyebabkan keracunan makanan yang asing, biasa disebut ciguatera. Molekulnya membuka lubang kecil di saraf dan memicu serangkaian gejala seperti kekacauan pendeteksian suhu, vertigo, serta perasaan seperti gigi akan copot.

"Para pasien mengatakan bahwa gejala ciguatera sangat aneh. Saya pernah mendengar orang bangun dan menginjak lantai yang dingin namun merasakan sensasi tak nyaman seperti terbakar," ujar ahli psikolog saraf Melissa Friedman dari Mount Sinai Medical Center di Miami, AS.

Selain itu, seperti diberitakan The Salt (14/02/2014) juga ada dyspareunia atau merasa sakit saat berhubungan seks. Gejala ini biasanya tak dilaporkan kepada dokter karena malu.

Setelah dua pria di Bahamas tadi pertama kali melaporkan kaitan antara dyspareunia dan ciguatera pada 1989, terjadi beberapa kasus serupa. Salah satunya, enam dari sembilan orang yang keracunan setelah memakan ikan aji-aji (amberjack) di North Carolina pada 2007 mengeluhkan sakit saat berhubungan badan
Menurut Friedman, racun ini juga bisa menyebabkan halusinasi atau pening jika ikannya berasal dari Samudra Pasifik atau Hindia.

Meski ciguatera tampaknya baru bagi sebagian orang, keracunan cukup sering terjadi di wilayah tropis dan subtropis. "Di South Florida, ciguatera dianggap endemik. Tak asing lagi bagi ruang gawat darurat di sini," kata Friedman.

Racun ciguatera dihasilkan oleh protozoa bersel satu yang menempel di ganggang di karang tropis. Racun kemudian naik ke rantai makanan dan berakumulasi di ikan besar dan predator seperti kakap merah, kerapu, aji-aji, dan barakuda. Sayangnya, ikan-ikan tersebut juga terkenal enak.

Tak ada obat yang bisa menyembuhkan keracunan ini. Ada pengobatan yang bisa mengurangi gejalanya, namun harus diberikan dalam waktu tiga hari setelah konsumsi. Jika tidak, hanya sedikit memakan daging ikan yang terinfeksi saja bisa membuat Anda mengalami gangguan saraf dan seks selama beberapa minggu.

Meski demikian, ada cara menghindari racun tersebut. Jangan pesan kakap merah atau kerapu yang berasal dari wilayah perjangkitan ciguatera. "Anda tak bisa mendeteksi racun lewat penciuman maupun penglihatan. Jadi, Anda tak tahu saat menyantapnya," jelas Friedman.

Memasak, membersihkan, maupun membekukan ikan juga tak ampuh mematikan racun tersebut. Jadi, kalau Anda ingin memakan ikan bersirip yang hidup di sekitar batu karang, pilihlah yang berukuran kecil atau kurang dari 1,3 kg. Atau, batasilah konsumsinya.

"Kalau Anda merasa mengalami ciguatera, simpan potongan ikan dan kirimkan ke badan pangan dan obat-obatan untuk diuji," saran Friedman.
0
2.5K
11
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lounge Pictures
Lounge PicturesKASKUS Official
69KThread11.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.