salam sendal, gan!

sebelumny, ini bukan tentang wiranto atau pun wakilnya, ini juga tak ada hubunganya dengan partainya. Ini tentang hanura(hati nurani) para pemimpin
dalam sebuah forum yang diadakan mantan camat yg mencalonkan diri menjadi kades. Dalam pertemuan itu p.camat menyampaikan visi misinya yg mulia dengan hti nurani. Namun salah satu tim suksesnya ada yg pesimis dengan caranya. Kemudian ia berkata" lebih baik keluar 300 juta berada di atas, dari pada keluar 100 juta terbawa arus."
sembari tersenyum p. Camat bertanya" meski dua kali menjabat, uang sebesar itu takkan terganti"
dan dengan enteng pula tim suksesnya berkata"dana APBD takkan berhenti mengalir"
tentu saja p. Camat marah mendengar tim suksesnya dan ia bilang"pantas saja desa ini hancur karna dana APBD yang harusnya sampai pada masarakat. Ternyata tersendat di dalam kantong pemimpin kalian yg terdahulu"

singkat cerita p. Camat kalah dipmilihan itu karna mengedepankan hanura.

ini jawaban kenapa pemimpin kita menjadi ** SENSOR **. Bayangkan saja untuk sekedar menjadi kades menghabiskan dana sampai ratusan juta yg tentunya tak akan tergantikan kalo tidak korup. Itu baru kades, bayangkan bupatinya,gubernurnya DPRNYA dan yg lainya. Selama jabatan bisa dibeli korupsi takkan musnah.

hanya satu solusinya, kita porotin duit para calon dan golput pada waktunya. Molor nyok