Halo agan dan aganwati! Aye mau berbagi info unik seputar Indonesia lagi nih... Kali ini tentang Ma'nene; tradisi asli warga Toraja yang membangkitkan mayat...


Kisah Ma`nene bermula dari seorang pemburu binatang bernama Pong Rumasek, ratusan tahun lampau. Ketika itu, dirinya berburu hingga masuk kawasan hutan pegunungan Balla dan menemukan tulang-belulang manusia. Karena kasihan pada tulang-belulang itu sekaligus untuk penghormatan, Pong lalu membungkus mayat itu dengan pakaiannya dan diperlakukan sebaik mungkin agar arwahnya tenang. Setelah kejadian itu, Pong merasa arwah mayat yang ditemuinya di tengah hutan selalu memberinya kemudahan dalam hidup. Mulai dari hasil panennya yang makin melimpah, binatang buruan yang makin banyak, dan lainnya. Oleh karena itu Pong pun berkesimpulan bahwa jasad orang yang meninggal dunia harus tetap dimuliakan, meski itu hanya tinggal tulang belulangnya. Maka dari itu, setiap tahun sekali sehabis panen besar di bulan Agustus, setiap penduduk Toraja harus melaksanakan upacara untuk menghormati leluhur.



Dalam upacara ini mayat leluhur atau orang tekasih yang telah meninggal akan dikeluarkan dari kubur batunya dan dipakaikan baju baru (ini hanya dilakukan pada mayat yang masih utuh). Lalu mayat-mayat ini akan diajak berkeliling kampung dan dibangkitkan dengan ilmu mistik kuno Toraja untuk bisa berjalan sendiri ke rumah (keluarga) mereka masing-masing.

[SPOILER[/youtube]

Selain sebagai upacara penghormatan pada leluhur, tradisi Ma’nene ini juga sebagai ajang berkumpul seluruh sanak saudara. Karena untuk mendandani dan mengarak jenazah leluhur, seluruh keluarga besar diharuskan berkumpul terlebih dahulu.



Sayang, tradisi Ma'nene ini sudah mulai berubah karena dikabarkan tradisi Ma'nene ini tidak selalu membangkitkan mayat hingga bisa berjalan sendiri, tapi hanya sekedar mengarak mayat.


Mau tau info unik Indonesia lainnya? Ayo LIKE & FOLLOW:
FanPage ORASI
Twitter ORASI