Saat Gunung Meletus tanggal 13 Februari 2014, malam hari, tentunya sulit melihat seperti apa letusannya. Gambar serta foto besarnya letusan hanya tergambarkan melalui suara, getaran serta tersebarnya abu yang mengagetkan di pagi harinya.
NASA siang harinya 14 Februari 2014 mengambil gambar Gunung Kelud dari angkasa menggunakan satelit. Terlihat penyebaran abu vulkaniknya mengarah ke barat seperti yang sudah diduga. Namun sebenarnya lebih banyak ke laut, sehingga tidak tercatat didarat.
Apa saja komposisinya ?
Komposisi material letusan tidak terlepas dari jenis magma yang dimiliki oleh gunung api itu. Setiap gunungapi memiliki karakteristik sendiri, karena batuan yang menjadi sumber terbentuknya magma juga berbeda-beda.
Selain material diatas tentunya mengandung gas-gas tertentu. Nah ESA (European Sattelite Agency), atau NASA-nya Eropa memiliki kemampuan untuk mendeteksi SOx dalam hal ini Sulphur Dioxide. ESA berhasil membuat peta sebaran SO2 dari letusan Gunung Kelud ini.
Kita beruntung arah angin pada saat letusan kemarin mengarah ke laut. Sehingga apabila ada bahaya-bahaya gas serta material letusan tidak menganggu.
Quote:
Walaupun ada musibah, kita tetap senantiasa disyukuri :
1. Letusan beruntung dimalam hari, coba di siang hari, akan lebih mengerikan, jalan raya akan tiba2 gelap, kekacauan akan terjadi dimana-mana.
2. Beruntung arah angin saat itu ke barat laut, sehingga debu vulkanik 80 persen mengarah ke laut, hanya 20% persen saja yang mengarah ke pulau jawa. Seandainya angin ke arah barat, dan 100% debu kearah pulau jawa, niscaya seluruh kota di pulau jawa bisa tertutup abu.
sumur :
link
twiiter nasa :
twiiter nasa
sumuer :
link