Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Indonesia : Produsen Mutiara SSP Terbesar di Dunia ! (Sejak 2005 - Sekarang)

vibiz10Avatar border
TS
vibiz10
Indonesia : Produsen Mutiara SSP Terbesar di Dunia ! (Sejak 2005 - Sekarang)
Indonesia : Produsen Mutiara SSP Terbesar di Dunia ! (Sejak 2005 - Sekarang)

Pasar mutiara dunia saat ini didominasi empat jenis mutiara, yaitu pertama, Mutiara Laut Selatan (South Sea Pearl) dengan negara produsen adalah Indonesia, Australia, Filipina, dan Myanmar dengan produksi per tahun sebesar 10-12 ton. Kedua, Mutiara Air Tawar (Fresh Water Pearl) dengan negara produsen adalah China dengan produksi per tahun sebesar 1.500 ton.

Ketiga, Mutiara Akoya (Akoya Pearl) dengan negara produsen adalah Jepang dan China dengan produksi per tahun sebesar 15-20 ton. Keempat, Mutiara Hitam (Black Pearl) dengan negara produsen adalah Tahiti dengan produksi per tahun sebesar 8-10 ton.

Sejak tahun 2005, dari segi volume, Indonesia merupakan produsen mutiara SSP terbesar di dunia. Indonesia memasok 43 persen kebutuhan dunia. Sedangkan dari segi nilai perdagangan, Indonesia menempati urutan ke-9 dunia. Dengan nilai ekspor sebesar 29.431.625 dolar AS atau 2,07 persen dari total nilai ekspor mutiara di dunia yang mencapai 1.418.881.897 dolar AS.

Indonesia berada di bawah Hongkong, China, Jepang, Australia, Tahiti, USA, Swiss, dan Inggris. Sementara negara tujuan ekspor mutiara Indonesia adalah Jepang, Hongkong, Australia, Korea Selatan, Thailand, Swiss, India, Selandia Baru, dan Perancis.

SSP Indonesia memiliki keunikan berupa warna maupun kilaunya yang mempesona dan abadi sepanjang masa, sehingga sangat digemari di pasar internasional dan biasanya diperdagangkan dalam bentuk loose dan jewelery atau perhiasan.

Pelaku usaha budidaya mutiara SSP di Indonesia pada tahun 2013 tercatat sebanyak 23 perusahaan yang terdiri dari perusahaan swasta nasional (PMDN) sebanyak 17 perusahaan dan Perusahaan Modal Asing (PMA) sebanyak 6 perusahaan, di mana 21 perusahaan diantaranya telah tergabung dalam ASBUMI.

KKP sendiri optimis dapat meningkatkan nilai ekspor mutiara, mengingat Indonesia memiliki dan menguasai faktor-faktor pendukung. Di antaranya, areal budidaya, tenaga kerja, peralatan pendukung, dan teknologi.

Guna merealisasikan target tersebut, KKP telah melakukan dukungan antara lain, pembangunan Broodstock Center kekerangan di Karang Asem, Bali. Di tempat ini terdapat stok induk sebanyak 190 ekor dan tahun 2013 ditambah sebanyak 157 ekor.

Kedua, dalam rangka menjaga mutu mutiara, KKP telah mengeluarkan aturan pengendalian mutu mutiara yang masuk ke Indonesia. Ketiga, membentuk Sub Komisi Mutiara Indonesia pada Komisi Hasil Perikanan di bawah koordinasi Ditjen P2HP. Keempat, mendorong terbitnya Standar Nasional Indonesia (SNI) mutiara yang sekarang telah terbit (SNI 4989:2011).

SNI 4989:2011 digunakan sebagai dasar dalam menyusun Standar Operating Procedure (SOP) Grading mutiara, serta perlu ditindak lanjuti dengan membuat Indonesia Quality Pearl Label (IQPL).


Sumber : beritadaerah

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA DAN JANGAN LUPA UNTUK MEMBERIKAN KOMENTAR / PENDAPAT / SARAN.

Ane menerima emoticon-Blue Guy Cendol (L) dan menolak keras emoticon-Blue Guy Bata (L)

Ga komentar? ga kasih cendol? Minimal RATE lah...
emoticon-Rate 5 Star emoticon-Ngakak
0
1.5K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.