- Beranda
- The Lounge
Kisah Istri Jendral yang Menyiksa dan Menyekap Belasan Pembantunya
...
TS
p83diputra
Kisah Istri Jendral yang Menyiksa dan Menyekap Belasan Pembantunya
Quote:
jangan ada Re'Post diantara kita
Quote:
Kisah Istri Jendral yang Menyiksa dan Menyekap Belasan Pembantunya
Kamis, 20 Februari 2014
BERITA ENAM.COM, BOGOR .
Luar biasa, M, istri Brigjen (Purn) Polisi Situmorang, mempekerjakan 17 orang pembantu di rumahnya, di Tegalega, Bogor. Terdiri dari 6 laki-laki dan 11 perempuan. Namun bukan itu yang mebuat heboh. Ditengarai, M memperlakukan belasan pembatunya secara tidak manusiawi. Gaji tidak dibayar, kerap dipukuli dan dicacimaki. Para pembantu rumah tangga (PRT) ini tak bisa bebas keluar rumah alias disekap.
Berkat laporan Yuli, PRT yang berhasil keluar rumah karena bantuan saudaranya yang datang bersama seorang polisi, akhirmya petugas aparat dari Polresta Bogor berhasil mengevakuasi belasan PRT bernasib malang itu.
"Kapolres Bogor sudah saya perintahkan untuk evakuasi pembantu-pembantu lain yang ada di rumah Pak Situmorang itu. Dan semuanya ada 16 orang, diluar pelapor," kata Kapolda Jawa Barat Irjen M Iriawan pada media, Kamis (20/2/2014).
Kasat Reskrim Polresta Bogor AKP Condro Sasongko mengatakan, evakuasi dilakukan padaRabu (19/2/2014) malam. Tidak ada perlawanan dari pemilik rumah atas proses evakuasi tersebut.
"Para korban akan kita mintai keterangan semua," tegas Condro.
Sementara itu Yuli yang menjadi saksi pelapor, mengaku pernah dipukul dan dimaki-maki hanya karena menanyakan gajinya bekerja selama 3 bulan tak kunjung dibayar.
"Aku bekerja enggak dibayar. Aku juga disiksa, dipukul, dicakar, " cerita Yuli saat ditemui di Bogor, Kamis (20/2/14) sembari mengaku di rumah mewah itu ia bekerja nyuci dan ngepel.
“Kalau dipanggil dan datangnya terlambat, pasti dipukul,” ucap Yuli lagi.
Yuli yang berasal dari Ambon, Maluku, akhirnya terbebas dari derita itu setelah dijemput kakaknya dengan ditemani polisi.
Cerita Yuli, dia merantau ke Jakarta untuk memperbaiki nasibnya. Saat tiba di terminal Pulogadung, Jakarta Timur, ada seorang pria yang menawarinya kerja di toko. Tapi kemudian dia malah dibawa ke rumah M di Bogor.
*Rumah Tersangka*
Tak hanya Yuli sendiri di rumah berpagar tinggi dan di beri kawat berduri itu. Ada belasan perempuan lainnya berusia 18-21 tahun. Mereka berasal dari sejumlah daerah di tanah air.
"Tapi cuma ibu saja yang galak. Bapak dan anak-anaknya baik," terang Yuli.
Keluarga jenderal polisi ini mempunyai 3 orang anak. Seorang menjadi polisi, mengikuti jejak ayahnya dan bertugas di Sumatera. Seorang lagi menjadi lawyer, dan seorang masih kuliah.
Sementara sang ibu memiliki sejumlah 'pengawal' yang berjaga ketat agar PRT tak kabur. (kh)
Kamis, 20 Februari 2014
BERITA ENAM.COM, BOGOR .
Luar biasa, M, istri Brigjen (Purn) Polisi Situmorang, mempekerjakan 17 orang pembantu di rumahnya, di Tegalega, Bogor. Terdiri dari 6 laki-laki dan 11 perempuan. Namun bukan itu yang mebuat heboh. Ditengarai, M memperlakukan belasan pembatunya secara tidak manusiawi. Gaji tidak dibayar, kerap dipukuli dan dicacimaki. Para pembantu rumah tangga (PRT) ini tak bisa bebas keluar rumah alias disekap.
Berkat laporan Yuli, PRT yang berhasil keluar rumah karena bantuan saudaranya yang datang bersama seorang polisi, akhirmya petugas aparat dari Polresta Bogor berhasil mengevakuasi belasan PRT bernasib malang itu.
"Kapolres Bogor sudah saya perintahkan untuk evakuasi pembantu-pembantu lain yang ada di rumah Pak Situmorang itu. Dan semuanya ada 16 orang, diluar pelapor," kata Kapolda Jawa Barat Irjen M Iriawan pada media, Kamis (20/2/2014).
Kasat Reskrim Polresta Bogor AKP Condro Sasongko mengatakan, evakuasi dilakukan padaRabu (19/2/2014) malam. Tidak ada perlawanan dari pemilik rumah atas proses evakuasi tersebut.
"Para korban akan kita mintai keterangan semua," tegas Condro.
Sementara itu Yuli yang menjadi saksi pelapor, mengaku pernah dipukul dan dimaki-maki hanya karena menanyakan gajinya bekerja selama 3 bulan tak kunjung dibayar.
"Aku bekerja enggak dibayar. Aku juga disiksa, dipukul, dicakar, " cerita Yuli saat ditemui di Bogor, Kamis (20/2/14) sembari mengaku di rumah mewah itu ia bekerja nyuci dan ngepel.
“Kalau dipanggil dan datangnya terlambat, pasti dipukul,” ucap Yuli lagi.
Yuli yang berasal dari Ambon, Maluku, akhirnya terbebas dari derita itu setelah dijemput kakaknya dengan ditemani polisi.
Cerita Yuli, dia merantau ke Jakarta untuk memperbaiki nasibnya. Saat tiba di terminal Pulogadung, Jakarta Timur, ada seorang pria yang menawarinya kerja di toko. Tapi kemudian dia malah dibawa ke rumah M di Bogor.
*Rumah Tersangka*
Tak hanya Yuli sendiri di rumah berpagar tinggi dan di beri kawat berduri itu. Ada belasan perempuan lainnya berusia 18-21 tahun. Mereka berasal dari sejumlah daerah di tanah air.
"Tapi cuma ibu saja yang galak. Bapak dan anak-anaknya baik," terang Yuli.
Keluarga jenderal polisi ini mempunyai 3 orang anak. Seorang menjadi polisi, mengikuti jejak ayahnya dan bertugas di Sumatera. Seorang lagi menjadi lawyer, dan seorang masih kuliah.
Sementara sang ibu memiliki sejumlah 'pengawal' yang berjaga ketat agar PRT tak kabur. (kh)
UPDATE
Quote:
2 korban dalam kondisi hamil..nih salah satu foto korbannya..
Quote:
s o u r c e
Diubah oleh p83diputra 20-02-2014 13:21
0
6K
Kutip
58
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.4KThread•88.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya