Mengenal Lebih Dekat Bupati Banyuwangi, Bpk. Abdullah Azwar Anas
TS
brght
Mengenal Lebih Dekat Bupati Banyuwangi, Bpk. Abdullah Azwar Anas
Semoga gak ya gan.
Orang Banyuwangi mana sih yang belum pernah denger tentang Bapak ganteng yang satu ini.
Semenjak menjabat sebagai Bupati Banyuwangi namanya semakin dikenal, semua ini tidak terlepas dari kinerjanya membangun Banyuwangi yang bentuknya dapat dilihat lewat beberapa event yang terselenggara selama beberapa bulan belakangan. Antara lain Banyuwangi Ethno Carnival, Festival Gandrung Sewu, termasuk event Surfing yang beberapa agan disini dateng pas itu.
Nah buat yang selama ini cuma tahu nama sama lihat fotonya di Baliho kita kenalan lebih deket yuk.
Spoiler for Biodata:
1. Nama : Abdullah Azwar Anas, M.Si.
2. Tempat / Tgl Lahir : Banyuwangi, 06 Agustus 1973
3. Umur : 37 Tahun
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Agama : Islam
6. Status Perkimpoian : Menikah
7. Nama Istri : Ipuk Fiestiandani
8. Jumlah Anak : 1 (satu) Orang
9. Alamat
- Dsn. Karangdoro RT.01 RW.02, Ds. Karangdoro, Kec. Tegalsari, Kab. Banyuwangi
- Eks. Komplek BI, Jl. Cipinang Jaya I No. 10, Jatinegara, Jakarta Timur
Spoiler for Riwayat Pendidikan:
- S2: Falkutas Ilmu Sosial & Politik UI Jakarta (2002-2005 )
- S1: Falkutas Tekhnologi Pendidikan IKIP Jakarta (1992-1998)
- S1: Fakultas Sastra Univ. Indonesia (UI), Jakarta (1994-1999)
- SMA Negeri 1 Jember (1992)
- SMP Negeri 1 Banyuwangi (1988-1989)
- SMP Negeri 1 Genteng, Banyuwangi (1986-1988)
- MI Kebunrejo Genteng, Banyuwangi (1983-1986)
- MI An-Nuqoyyah, guluk-guluk, Sumenep, Madura (1982-1983)
- MI Karangdoro, Tegal Sari (1980)
Spoiler for Riwayat Pekerjaan :
- Wiraswasta bidang Argobisnis (2008-sekarang)
- Anggota DPR RI / MPR RI (2004-2009)
- Anggota MPR RI (1997-1999)
- Wiraswasta Bidang Otomotif (1998-sekarang)
- Sekretaris Pokja Transmigrasi Pesantren, kerjasama Deptrans dan PBNU(1998)
- Interviewer Survey Research Indonesia (SRI) (1992-1993)
- Reporter Radio Prosalina FM di Jember (1990-1992)
- Reporter Radio Prosalina FM di Jakarta (1992)
- News Editor Radio Attahiriyah 98,8 FM Jakarta (1994-1997)
Spoiler for Riwayat Organisasi :
- Lembaga Pemenangan Pemilu DPP PKB (2008-2009, jabatan terakhir: Wakil Bendahara)
- DPP PKB (2001-2005, jabatan terakhir Wakil Sekjen
- Ketua PP. GP Ansor (2004-2009, jabatan terakhir: Ketua)
- PP IPNU (2000-2003, jabatan terakhir: Ketua Umum)
- PP IPNU (1996-2000, jabatan terakhir: Sekjen)
- PP IPNU (1993-1996), jabatan terakhir: Wasekjen)
- Litbang PW NU DKI Jakarta
Spoiler for Penggerak Pembangunan Banyuwangi:
Saya akan menulis tentang Bupati Banyuwangi saat ini, H. Abdullah Azwar Anas, M.Si. Pria kelahiran Banyuwangi, 6 Agustus 1973 ini merupakan Bupati Banyuwangi terpilih dari Pemilukada yang diadakan pada 2010 lalu dengan masa jabatan hingga 2015. Beliau memulai karir politiknya dengan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 1997-1999. Dengan usia 24 tahun, saat itu beliau menjadi anggota MPR termuda. Memulai karir politik di usia muda membuat beliau memahami politik lebih cepat. Inilah yang kemudian menjadikan lulusan Fakultas Sastra Universitas Indonesia ini mencalonkan diri sebagai calon legislatif DPR RI pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2004 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dan Anas, begitu beliau disapa berhasil lolos ke Senayan.
Saya tak akan membicarakan pengalaman politik Anas, tapi lebih ke sepak terjangnya selama memimpin Kabupaten banyuwangi dari 2010 hingga sekarang. Menurut saya, Anas adalah seorang pemimpin yang memiliki jiwa ‘manajer’ dan ‘marketer’. Ini tercermin dari bagaimana beliau merombak birokrasi dengan mengedepankan pelayanan cepat dan mudah. Juga menerapkan E-Government untuk setiap bidang pemerintahan. Selain itu, kemampuan manjerialnya terlihat dari kemampuannya mengelola sistem perekonomian daerah. Bagaimana beliau menarik investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten paling timur di Pulau Jawa ini. Beliau mampu mengajak Semen Bosowa untuk membangun Pabrik di Banyuwangi yang rencananya pada tahun ini.
Anas menerapkan dengan baik ilmu marketing mix untuk ‘menjual’ Banyuwangi di masyarakat maupun investor. Dalam suatu kesempatan Anas mengatakan bahwa memasarkan suatu daerah itu memerlukan segmentasi, target, dan positioning yang tepat. Ilmu tersebut benar-benar diterapkan oleh Bapak satu anak ini. Salah satu gebrakan yang menurut saya sangat fantastis adalah dia menggagalkan pendirian Mall of Sritanjung yang tinggal menunggu tanggal launching. Anas menolak adanya mal tersebut karena berada tepat disamping Pasar Banyuwangi dan Taman Sritanjung. Dikhawatirkan, dengan adanya mal tersebut akan mematikan pedagang tradisional dan menghilangkan fungsi awal Taman Sritanjung sebagai tempat ‘kumpul’ warga Banyuwangi. Sempat akan diganti dengan Borobudur Department Store, namun akhirnya bangunan tersebut mangkrak hingga kini. Dibalik kecewanya saya dan mungkin masyarakat lain karena tidak adanya kejelasan status penggunaan bangunan tersebut, kebijakan Anas ini patut diacungi jempol. Karena dengan adanya mall tersebut otomatis akan mematikan pedagang tradisional yang ada disampingnya.
Kemudian, saya kembali tercengang dengan adanya siaran SCTV secara langsung selama 4 hari berturut-turut di Banyuwangi. SCTV mengemas informasi tentang Banyuwangi di liputan 6 pagi dan beberapa acara lain. Pertanyaan saya, bagaimana Anas melobi SCTV untuk acara ini?
Anas yang juga menamatkan Strata-1nya di Jurusan teknologi Pendidikan di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta ini merupakan seorang yang begitu memahami peran penting media dalam memasarkan daerah. Selain kasus SCTV tadi, banyak kejadian yang memanfaatkan media untuk promosi Banyuwangi. Seperti dialog di JTV Surabaya tentang potensi Banyuwangi, promosi even Banyuwangi Festival di acara Wideshot Metro TV, ‘membooking’ dua halaman sport Jawa Pos selama pelaksanaan even Banyuwangi Festival, ulasan Kompas tentang Banyuwangi sebanyak 4 halaman yang saya catat selama dua kali, juga selalu mengundang berbagai media baik lokal maupun nasional untuk meliput segala keberhasilan Kabupaten berjuluk The Sunrise Of Java ini.
Tapi, kehebatan promosi dan manajerial Anas ini melupakan satu hal, infrastruktur. Memang, selama 2012 sampai sekarang banyak pembangunan taman, perbaikan wisata Pantai Boom, serta perbaikan jalan. Namun, selama pemerintahan Anas, tidak ada penambahan jalan baru di Banyuwangi. Hampir semua yang dilakukan hanya tambal-sulam jalan yang sudah ada. Bahkan masih banyak jalan yang belum tersentuh perbaikan. Salah satunya adalah jalan menuju Desa Bagorejo melalui Dusun Karanglo Kecamatan Srono yang setau saya semenjak 2004 belum pernah diperbaiki. Juga jalan menuju Bomo yang melewati Desa Kaligung Kecamatan Rogojampi yang hanya diperbaiki sekitar 2 km dari total sekitar 10 km.
Pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan selama ini pun juga terkesan tak merata dan menghamburkan. Menurut salah seorang warga Banyuwangi yang saya tanya, yang banyak diperbaiki infrastrukturnya hanya Kecamatan Tegalsari yang merupakan kediaman Azwar Anas dan beberapa Kecamatan yang dianggap ‘penting’. Juga perbaikan pemisah jalan double way yang mengubah desain sebelumnya yang masih baik terkesan menghamburkan anggaran.
Kelihaian Anas memanfaatkan peran media memang patut diapresiasi dengan baik. Bahkan dengan kehebatannya ini, PAD dan APBD Banyuwangi terus meningkat dengan pertumbuhan ekonomi lebih dari 6%. Namun, yang tampak di depan harus didukung dengan belakang yang memang bagus. Dipromosikan baik tapi ternyata tak baik akan menjadi bumerang nantinya. Jangan sampai kehebatan Banyuwangi yang mulai dikenal justru rusak karena kenyataan yang ada tak sesuai dengan promosinya. Saya sangat mendukung program Bupati Abdullah Azwar Anas sampai saat ini, semoga tulisan tadi dapat memberi masukan. Masih banyak unek-unek saya tentang Banyuwangi yang akan saya tuliskan lain waktu.
Spoiler for Beliau juga lumayan aktif di media sosial gan: