Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ayukartikadewiAvatar border
TS
ayukartikadewi
Bu Risma, saya bonek. Apa yang bisa saya bantu?
[language: Indonesian]

link ke artikel awal: https://www.facebook.com/notes/ayu-k...52170371503186

Beberapa minggu ini media sosial penuh dengan #saveRISMA. Warga Surabaya meminta agar Bu Risma, walikota Surabaya saat ini, untuk tidak mengundurkan diri. Mengapa? Tentu saja karena warga Surabaya sangat paham bahwa perbaikan Surabaya selama ditangani Bu Risma tidak main-main.

Ini sebuah artikel yang membahas prestasi Bu Risma.
http://birokrasi.kompasiana.com/2013...ok-598839.html

Saya pernah tinggal di Surabaya selama ~10 tahun (1995-2005). Saya belajar di SMP Negeri 29 Surabaya, di SMA Negeri 5 Surabaya, dan di Universitas Airlangga. Setelah lulus kuliah, meski saya tidak pernah lagi tinggal di Surabaya, beberapa kali saya mampir ke kota ini. Terakhir kali saya ke Surabaya adalah pada tahun 2013, beberapa minggu sebelum saya berangkat ke Amerika.

Saya merasakan bahwa kota Surabaya benar-benar sedang berbenah. Dulu, ketika saya mengendarai sepeda motor menelusuri jalanan kota Surabaya, saya sering teringat lagu Alm. Franky Sahilatua yang berjudul Bis Kota:

Berjalan di bawah lorong pertokoan
Di Surabaya yang panas
Debu-debu ramai beterbangan
Dihempas oleh bis kota
...

Tapi beberapa tahun ini, saya melihat perubahan drastis. Surabaya semakin hijau dan tertata apik. Rapi. Semakin banyak ruang publik. Terasa sekali bahwa kota ditata dengan prioritas untuk manusia, bukan untuk mobil. Tentu saja Surabaya masih panas, tapi tidak lagi mencekik. Saya selalu ikut bangga membaca berita-berita tentang perbaikan Surabaya di media.

Nah, akhir-akhir ini, santer terdengar bahwa Bu Risma akan mengundurkan diri. Alasannya? Beliau letih ditekan oleh banyak pihak.

Masih jelas di ingatan kita ricuh tahun 2011, ketika Bu Risma diberhentikan oleh DPRD. Alasan diberhentikan? Karena Bu Risma melanggar undang-undang ketika beliau menaikkan tarif papan reklame. Mengapa Bu Risma menaikkan tarif papan reklame? Tentu saja supaya kota ini tidak menjadi hutan reklame. Demi siapa Bu Risma mengambil keputusan ini? Demi masyarakat Surabaya. Lalu, demi siapa DPRD ingin menurunkan Bu Risma? Entah.

Belum lagi riuh-rendah usulan pembangunan jalan tol tengah kota yang ditolak Bu Risma, karena menurut beliau tidak akan menyelesaikan kemacetan Surabaya. Bu Risma tidak takut menolak, karena yang ada dalam prioritas beliau hanyalah masyarakat Surabaya.

Lagi, ketika ada usulan agar di Kebun Binatang Surabaya dibangun (atau dialihfungsikan (?)) menjadi hotel dan restoran, Bu Risma menolak mentah-mentah. Bu Risma tegas berkata, KBS adalah hutan kota, dan fungsinya adalah untuk rekreasi dan edukasi publik. Letak KBS memang sangat strategis, di pusat kota. Bila dianalogikan dengan Jakarta, lokasi KBS adalah di sekitar Monas atau SCBD. Karena Bu Risma bergeming, maka teror merembet ke satwa. Tak ketinggalan, seekor singa ditemukan mati tergantung. Kecelakaan? Entah.
http://www.jpnn.com/read/2014/01/08/...ung-Tali-Baja-

Malam ini saya menyempatkan menonton episode Mata Najwa yang mengundang Bu Risma.
https://[youtube]kdMhCXltPUQ

Saya tercenung. Bu Risma dipuji-puji di media, tapi beliau dirongrong tak henti-hentinya.

Tulisan-tulisan di media sosial yang bertagar #saveRISMA tak kalah garang, menyuarakan dukungan untuk Bu Risma. Seorang arek Suroboyo berkata "berani colek Bu Risma, 10 juta bonek* siap turun ke jalan"
http://www.jpnn.com/read/2014/01/29/...urun-ke-Jalan-
Bonek adalah akronim dari bondo nekat, yang artinya adalah berbekal nekad. Awalnya, bonek diidentikkan dengan pendukung fanatik Persebaya yang menonton pertandingan bola tanpa membawa uang transportasi maupun uang untuk membeli tiket masuk stadion. Bekalnya, hanyalah kenekadan. Seiring waktu, makna istilah ini meluas dan menjadi cenderung positif. Saya pun dengan bangga menyebut diri saya bonek. Tidak punya uang, tapi berani bercita-cita kuliah di Amerika. Ah!

Tapi kemudian saya kembali tercenung. Bila bonek berhasil mencegah Bu Risma mundur, lalu apa? Apakah kita akan membiarkan Bu Risma kembali berjuang sendirian? Apakah kita sedang -barangkali secara tidak sadar- sedang berkata, "Bu Risma, teruskan perjuanganmu! Kami nonton saja dari jauh."?

Tidak, bukan? Kita tidak akan cuci-tangan dan membiarkan beliau membenahi Surabaya sendirian, bukan? Bila memang KBS diteror dan Bu Risma tidak punya cukup orang yang bisa membantunya menjaga KBS, apakah Arek-arek Suroboyo siap bergantian berjaga malam di sana? Bila Bu Risma dengan gigih menjebol pagar tembok ilegal yang menutupi saluran air supaya banjir lekas surut, apakah Arek-arek Suroboyo juga sanggup mengingatkan tetangganya dan keluarganya yang membangun tembok seenaknya?

Arek-arek Suroboyo, jangan hanya turun ke jalan ketika Bu Risma diisukan akan mundur. Turunlah ke jalan, sekarang! Datangi kantor beliau di Taman Surya dan tanyakan, "Bu, apa yang bisa saya bantu?". Dan bila Bu Risma memberikan instruksi untuk membuang sampah pada tempatnya, mematuhi aturan lalu lintas, dan kebijakan-kebijakan lain, manut-lah. Dan bantu beliau menegakkan aturan. Ingatkan teman, rekan, dan saudara yang tidak menurut pada aturan beliau.

Surabaya adalah kota kita. Tanggung jawab kita. Bu Risma perlu didukung, dibantu, dan diyakinkan dengan karya nyata bahwa beliau tidak sendirian.


Bu Risma, saya bonek. Apa yang bisa saya bantu?[/youtube]
Diubah oleh ayukartikadewi 15-02-2014 00:31
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
1.8K
13
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Surabaya
SurabayaKASKUS Official
5.3KThread2.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.