Duet Caltech dan University of Victoria telah memecahkan rekor dunia untuk kecepatan transfer nonstop antar komputer melalui jaringan antara konvensi SuperComputing 2011 di Seattle dengan University of Victoria Computer Centre, Kanada.
Berjarak 217 km dan transfer rate 186 gigabit per detik dicapai melalui link fiber optik 100 Gbps bidirectional yang terdiri dari 98 Gbps di satu arah dan 88 Gbps di arah yang lain.

Seperti dilansir Kompas.com, pada tanggal 26 juli 2012, Google Fiber yang merupakan layanan koneksi internet berbasis jaringan fiber optik yang diprakarsai oleh raksasa internet Google diresmikan di Amerika Serikat, tepatnya di kota Kansas City (negara bagian Kansas) dan Kansas City (negara bagian Missouri).

Google Fiber menawarkan koneksi internet super cepat yaitu mencapai 1 Gbps atau 100 kali lebih kencang dari kecepatan koneksi internet maksimum yang ada di Amerika Serikat pada saat itu.
Secara teknis dengan Google Fiber, sebuah film HD bisa diunduh kurang dari 2 menit (maksimal 120 detik), padahal normalnya dibutuhkan waktu hingga 2 jam 11 menit.
Pengguna internet pun bisa melakukan streaming lebih dari satu video HD dalam waktu bersamaan.

Kemungkinan kedepannya Google Fiber akan menggabungkan layanan akses internet, telepon dan TV dalam satu sambungan.

Proyek Google Fiber pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 2010.
Belasan kota-kota di Amerika Serikat pada waktu itu mencalonkan diri agar bisa menjadi tempat pertama di mana Google Fiber akan diterapkan. Pihak Google akhirnya memilih Kansas City di Kansas dan Missouri.
Dua kota yang bernama sama ini dijadikan tempat percobaan Google untuk produk dan layanan-layanan yang didesain untuk koneksi internet super cepat.

Akhir tahun 2012, insinyur di Caltech dan University of Victoria di Kanada telah mengalahkan rekor kecepatan internet mereka sendiri yang dicapai sebelumnya (pada tahun 2011), yaitu mencapai kecepatan transfer 339 gigabit per detik (53GB/s).

April 2013 lalu, So-net (Internet Service Provider yang merupakan anak cabang perusahaan raksasa elektronik Sony) meluncurkan layanan internet fiber optic bernama “Nuro” untuk masyarakat Tokyo, Jepang.

Untuk menyediakan layanan Nuro ini, So-net memakai jaringan Gigabit-capable Passive Optical Network (GPON) yang dimiliki Jepang yang secara teknis mampu melayani transfer data dengan kecepatan mencapai 2,488 Gbps untuk downstream.

Tahukah anda berapa biaya untuk menikmati layanan koneksi internet 2 Gbps ini? Ternyata pelanggan So-net hanya membayar 50 dollar AS per bulan. Ini tentu saja menarik, dengan kecepatan dua kali lipat dari Google Fiber yang hanya 1 Gbps, So-net mematok biaya internet yang lebih murah.
Sebagai informasi, Google Fiber menetapkan biaya 70 dollar AS per bulan.
Sebagai pesaing So-net, kelebihan Google Fiber adalah tidak dikenakan biaya instalasi jaringan, karena semua sudah ditanggung oleh Google. Berbeda dengan So-net yang mengenakan biaya instalasi jaringan sebesar 540 dollar AS yang harus dibayar di awal, seperti dilansir Tech Spot.
Biaya yang cukup mahal yang harus dikeluarkan oleh pelanggan So-net kemungkinan digunakan untuk memasang kabel fiber optic menuju rumah pengguna.

Tokyo memang tempat yang sangat cocok untuk membangun koneksi internet cepat yang berbasis fiber.
Di sana, sekitar 25 persen rumah tangga sudah memakai koneksi internet kabel serat kaca tersebut.