1. Berhenti di Bawah Jembatan Penyebrangan

Perilaku bikers ini sering terlihat saat hujan turun. Para bikers yang tidak membawa jas hujan dan ingin memakai jas hujan biasanya menjadikan jembatan sebagai tempat berteduh. Masalahnya para pengendara motor ini tidak melihat bahwa areal untuk menaruh motornya berada di badan jalan. Efeknya, karena volume sepeda motor yang diparkir begitu besar, maka mengganggu arus lalulintas. Secara langsung parkiran yang melanggar itu menjadi titik kemacetan.

2. Lawan Arus (Contra Flow)

Melawan arus kerap dilakukan bikers di saat jam sibuk, pagi dan sore. Ironinya, sering kali hal itu dilakukan karena mereka tidak ingin antri. Jelas perilaku negatif ini bisa membahayakan semua orang. Di samping itu, melawan arus hanya akan menciptakan kemacetan baru di jalur lain. Apalagi bikers kerap menyalip di jalur berlawanan.

3. Motor Naik Trotoar

Sikap tak terpuji saling menyerobot dan tak mau antri membuat bikers berani melanggar peraturan. Menggunakan bahu jalan atau trotoar adalah perkara negatif yang bisa kita lihat setiap hari di jalanan Ibu Kota. Padahal, trotoar merupakan hak pejalan kaki. Berkendara di trotoar merupakan wujud sikap arogan. Sikap bikers yang tak memiliki rasa kebersamaan ini hanya akan membahayakan pejalan kaki dan dirinya sendiri.

4. Berhenti di Zebra Cross

Di mana sikap tenggang rasa bikers yang selalu berhenti di haris penyeberangan pejalan kaki (zebra cross)? Ini adalah wujud arogansi tingkat tinggi yang tidak memberikan hak kepada pejalan kaki untuk menyeberang dengan selamat. Padahal, sejak kecil kita sudah diajarkan kalau zebra cross merupakan hak pejalan kaki, bukan kendaraan bermotor. Bayangkan bagaimana sulitnya orang lanjut usia dan anak-anak yang akan menyeberang bila satu-satunya fasilitas yang mereka miliki kalian ambil haknya?

5. Knalpot Bising

Ada sebagian bikers yang menganggap dengan menggunakan knalpot bising, maka performa motor akan bertambah. Bisa saja begitu, meski tidak sesimpel itu. Lagi pula kalau ingin lari kencang tempatnya di sirkuit. Nah, bila knalpot bising digunakan di jalan raya, maka yang dirugikan kenyamanan publik. Sebab suara cumiak adalah bagian dari polusi. Tak ada hal positif yang diterima bikers ketika dia memakai knalpot bising. Kalian justru akan menerima hujatan. Knalpot rombeng juga tidak membuat kalian keren.

6. Menyalakan Lampu Strobo dan Sirine

Di jalan raya semua punya hak dan kewajiban yang sama. Tak ada fasilitas istimewa yang membuat kita berhak menghalau laju kendaraan lain, kecuali kalian menggunakan kendaraan ambulan, pemadam kebakaran, petugas patroli jalan raya, atau tamu VVIP negara. Masalahnya, tak sedikit bikers arogan yang ingin ikut-ikutan mendapat fasilitas istimewa. Mereka pun memasang sirine dan lampu strobo yang seolah-olah sebagai petugas penting. Padahal perilaku tersebut semata-mata untuk keuntungannya sendiri.

7. Motor Membawa Barang Berlebih

Lihat kembali buku teknis motor kalian. Coba teliti batasan penggunaan dan bobot yang diperbolehkan untuk sebuah sepeda motor. Nah, dari situ kalian bisa paham bahwa motor hanya berfungsi untuk pengendara dan mengangkut satu pembonceng. Sangat tidak disarankan membawa barang berlebihan di atas sepeda motor. Selain mengurangi performa, barang bawaan berlebihan bisa mengganggu pergerakkan. Hal itu membahayakan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

8. Belok Tanpa Menghidupkan Lampu Sein

Lampu sein bukanlah aksesori. Peranti ini punya fungsi penting untuk memberikan sinyal cahaya ketika kalian ini berbelok. Dengan lampu sein menyala maka pengendara di dekat kalian akan lebih mawas diri dan memperhatikan posisi kalian. Sayangnya, pemikiran seperti ini jarang dimiliki bikers. Karena itu, jangan salahkan pengendara lain bila tiba-tiba kalian tertabrak saat ingin berbelok atau berpindah lajur.

9. Menggunakan Handphone saat Riding

Mengendara itu full time job. Artinya, pekerjaan penuh yang tidak bisa disambi dengan kegiatan lain. Sayangnya, banyak pengendara yang tidak memahami maksud ini. Karena itu, tak jarang kita temui pengendara melakukan kegiatan telepon saat mengemudi. Lebih runyam telepon dilakukan oleh bikers. Bagaimana mungkin setang yang harus dipegang dengan dua tangan, dilepas satu karena sibuk mengangkat telepon. Bermain sirkus bukan di jalan raya, Jack!

10. Memasang Lampu Rem Dengan Warna yang Terang

Entah apa yang ada di kepala bikers yang mengganti cover lampu belakang (rem) atau bohlamnya dengan yang berwarna transparan. Sungguh mereka-mereka ini adalah orang tak berpendidikan. Sungguh orang-orang seperti ini adalah pembunuh sesungguhnya di jalan raya. Mereka pasti sadar bahwa sinar menyilaukan bisa membahayakan pengguna jalan lain di belakangnya. Tak ada pengaruh positif yang diraih bikers yang melakukan hal tersebut. Sudah sepantasnya petugas jalan raya memberi sanksi berat kepada pelanggar ini.

Mungkin banyak lagi yang lain gan...tambahin aja gan...yang berkenan silahkan dikomeng gan...: