Jangan anggap remeh abu vuklanik dari letusan gunung berapi. Jika seseorang terpapar dalam waktu yang lama dengan konsentrasi tinggi maka paru-paru bisa terluka. Namun, tak semua abu vulkanik bisa masuk ke saluran napas. Hanya ukuran di bawah 10 mikron yang bisa terhirup.

"Iritasi yang membuatnya kayak luka. Abu vulkanik itu mengandung silika yang bentuknya segitiga lancip. Kalau masuk paru-paru dan membuat iritasi, permukaan napas terluka jika dilihat di mikroskop," kata Ahli Paru-paru RS Persahabatan, Divisi Penyakit Paru Akibat Kerja dan Lingkungan Departemen Pulomonologi FKUI, dr Agus Dwi Susanto SpP (K) saat dihubungi Health Liputan6.com, Jumat (14/2/2014).

dr Agus mengatakan, setiap abu vulkanik biasanya mengandung silika tapi tak selalu asam. Jika terpapar terus menerus dengan silika maka bisa menyebabkan luka.

"Kalau nggak percaya, coba abu vulkaniknya digosok ke kulit pasti terasa panas di kulit karena ada mikroiritasi, sobekan kecil dan banyak," kata dr Agus.

Gunung Kelud meletus Kamis malam, 13 Februari 2014 pukul 23.50 WIB. Gunung itu menyemburkan asap dan material vulkanik setinggi 3.000 meter. Dan saat ini, gunung yang terletak di perbatasan Kediri, Blitar, dan Malang ini berstatus Awas atau level IV sejak Kamis 13 Februari, pukul 22.15 WIB.


SUMBER