Quote:
Warga Mau Mengungsi Jika Diperintah Kuncen Kelud
TEMPO.CO, Jakarta - Meski tidak diakui oleh pemerintah Kediri, eksistensi Mbah Ronggo sebagai juru kunci Kelud cukup diyakini warga. Mereka mengaku akan mengungsi jika ada perintah dari Mbah Ronggo. (baca: Pemkab Tak Akui Mbah Ronggo Kuncen Gunung Kelud )
Suprihatin, 63 tahun, warga Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, mengatakan sejak mengalami tiga kali letusan Gunung Kelud, dia dan keluarganya selalu mengandalkan ramalan Mbah Ronggo.
Demikian pula pada letusan kali ini. Dia selalu meminta pendapat Mbah Ronggo, terutama soal instruksi mengungsi oleh pemerintah. "Mbah Ronggo selalu berkomunikasi dengan Mbah Kelud (sebutan untuk penunggu Gunung Kelud," kata Suprihatin kepada Tempo, Rabu, 12 Februari 2014. (baca: Gunung Kelud Kini Tak Bisa Diramal Mbah Ronggo)
Oleh karena itu, meski pemerintah mulai sibuk mempersiapkan proses evakuasi, Suprihatin dan keluarganya tak terlalu terpengaruh. Mereka tetap menjalankan pekerjaan sebagai petani di lahan lereng Gunung Kelud. Saat ini Suprihatin tengah menanam alpukat dan siap untuk dipanen. (baca: 60 Ribu Penduduk Kelud Bersiap Mengungsi)
Aktivitas serupa juga dilakukan para petani dan pekerja kebun lainnya. Sebuah truk bahkan terlihat menyusuri jalan menuju puncak untuk mengambil nanas. Demikian pula dengan warga lain yang naik turun dengan membonceng rumput untuk pakan ternak.
Suprihatin menuturkan situasi letusan kali ini terasa sangat hiruk-pikuk dan memancing kecemasan. Meskipun status Kelud masih dalam posisi Siaga, aparat keamanan dan relawan bencana mulai melakukan persiapan evakuasi. Sejumlah tenda darurat juga dibangun untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.
Situasi ini, menurut Suprihatin, sama sekali tak tampak pada letusan tahun 1990 dan 2007 silam. Bahkan, letusan tahun 1990 yang mengeluarkan banyak material dari perut bumi berupa pasir kering dan batu tak menimbulkan kepanikan. Suprihatin bahkan masih berada di ladang saat Gunung Kelud yang berjarak tujuh kilometer dari tempatnya benar-benar meletus. "Saya turun ke rumah dan mengemasi barang untuk mengungsi dengan berjalan kaki. Biasa saja," katanya.
Dua hari sebelum letusan terjadi, Mbah Ronggo sudah menyampaikan imbauan kepada warga untuk berhati-hati. Saat itu hanya Mbah Ronggo yang menjadi penanda bagi warga karena masih minimnya peralatan di pos pantau Kelud dan sarana sosialisasi dari pemerintah.
Dikonfirmasi soal situasi saat ini, Mbah Ronggo memastikan belum akan terjadi letusan dalam waktu dekat. Tanda-tanda alam yang dia rasakan pada letusan tahun 1966, tahun 1990, dan 2007 belum muncul saat ini. Meskipun sejumlah hewan gunung mulai turun ke pemukiman, dia menganggap hal itu karena pengaruh suhu yang mulai panas. "Banyaknya petugas yang hilir mudik saat ini membuat warga cemas," katanya.
Sumber
http://id.berita.yahoo.com/warga-mau...003346492.html
Quote:
Gunung Kelud Kini Tak Bisa Diramal Mbah Ronggo
TEMPO.CO, Kediri - Mbah Ronggo, juru kunci Gunung Kelud di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, mengaku tak bisa meramal bentuk letusan kali ini. Hal itu berbeda dengan dua letusan sebelumnya yang dengan jitu bisa dia tebak.
Hingga memasuki hari kedua penetapan status Siaga, Mbah Ronggo mengaku belum bisa meramal kedahsyatan letusan Gunung Kelud mendatang. Namun, dia memastikan jika peningkatan aktivitas ini akan berakhir dengan letusan. "Kalau meletus sudah pasti, tapi bentuknya seperti apa belum ada gambaran," katanya, Rabu, 12 Februari 2014.(baca: Magma Kelud Mulai Mendesak ke Atas )
Dia mengaku bisa meramal dua letusan Kelud sebelumnya dengan benar. Sesaat sebelum letusan tahun 1990 silam, Mbah Ronggo sudah mengumumkan kepada warga bahwa kampung mereka akan disiram oleh pasir kering. Hal itu menjadi kenyataan ketika tepat pada Sabtu Wage pukul 12.00 WIB gunung itu meletus dan menebar pasir kering ke pemukiman penduduk.
Demikian pula pada letusan tahun 2007, Mbah Ronggo sempat menyampaikan soal kemunculan batu lancip di tengah kawah. Ramalan itu terbukti ketika PVMBG mengumumkan kemunculan kubah lava tepat di tengah kawah hingga menenggelamkan danau kawah. Kubah yang sejatinya merupakan gumpalan lava panas yang membeku inilah yang oleh masyarakat disebut sebagai Anak Gunung Kelud.(baca: Mengapa Kelud Lebih Berbahaya Ketimbang Merapi?)
Lantas, bagaimana dengan letusan Kelud kali ini? Mbah Ronggo mengaku belum mendapat gambaran sama sekali. Berulang kali dia hanya mengatakan Kelud belum akan meletus dalam waktu dekat. Demikian pula dengan bentuk letusannya akan seperti apa tidak diketahui secara pasti. "Atau mungkin kekuatan gaib di Kelud tak memberitahu saya kali ini," katanya.
Sumber
http://m.tempo.co/read/news/2014/02/...al-Mbah-Ronggo
Ini ramalannya
Quote:
Tokoh yang oleh sebagian besar masyarakat lereng Kelud "dikultuskan" sebagai juru kunci tersebut, meyakini bahwa dalam waktu dekat Kelud tetap berada pada status Siaga (level III).
"Belum ada wisik (bisikan) apa-apa.Gunung Kelud belum akan meletus dalam waktu dekat ini. Mau percaya atau tidak silakan," tutur Mbah Ronggo ditemui di rumahnya, Rabu (12/2/2014).
Datangnya firasat selalu mendahului aktivitas pra erupsi Kelud. Begitu juga pada peristiwa letusan Tahun 2007, Mbah Ronggo mengaku pernah menyampaikan akan tersembul batu lancip dari permukaan kawah.
"Dan itu memang benar terbukti, munculnya kubah atau anak Gunung kelud," tuturnya.
Sumber
http://m.sindonews.com/read/2014/02/...i-gunung-kelud
Siapa lagi tuh mbah kelud..
Perlu juga kita berguru sama mbah ronggo..
Dia bisa bicara sama gunung. kunci gunung pun dipegang sama dia.
Ramalannya katanya selalu tepat. Mdh2an kali ini tepat juga.
Tapi Si mbah nggak konsisten nih. Kata si mbah udh pasti meletus. Tp blm tau letusannya kayak apa.. tp tulisan satunya gak akan meletus diwaktu yg dekat
Haduhh, pusing ane.
Katanya kalau juru kunci itu meskipun gunung meletus, tidak akan meninggalkan tempat seperti mbah maridjan. Setia gitu. Berarti kalau meletus, minimal sudah ada satu korban.