Liputan6.com, Jakarta : Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku, sejumlah penegak hukum beberapa kali mencari-cari dirinya. Kali ini pria yang karib disapa Ahok itu harus berurusan dengan jaksa. Ada apa?

Ahok mengaku, maksud para penegak hukum itu menghubunginya justru untuk memberikan dukungan pada langkah Pemprov DKI Jakarta memerangi penyelewengan anggaran.

"Jaksa sudah BBM (BlackBerry Messenger) aku minta waktu untuk ketemu. Nih BBM-nya: 'Mantap Pak Ahok'. Dia bilang, 'Selamat siang Pak Ahok, jika ada waktu mau diskusi beberapa masalah hukum terkait, 1 titik titik, 2 titik titik, hehehe..." beber Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (13/2/2014).

Namun mantan Bupati Belitung itu mengatakan, ada 4-5 poin persoalan Pemprov DKI yang akan didiskusikan dengan sang jaksa. Di antaranya terkait pembelian 15 bus yang baru dibeli dalam keadaan rusak dan berkarat. Serta masalah di Pasar Tanah Abang yang tak dia sebutkan detailnya.

Namun Ahok tetap tak ingin membeberkan lebih jauh perkara hukum yang dibahasnya dengan pihak kejaksaan. "Tadi minta 1 poin, gue sudah kasih bonus 2 poin lho," kata dia sembari tersenyum.

Ahok pun menegaskan, ancaman pemecatan yang selama ini digembar-gemborkannya untuk memberantas penyelewengan anggaran bukan sekadar basa-basi.

"Lihat aja nanti, minimal 1-2 bulan nggak nyenyak tidurnya. Kita bisa melihat mental mereka seperti apa. Yang rakus sama yang mau tobat kelihatan kok," pungkas Ahok. (Ndy/Yus)
http://news.liputan6.com/read/825685...=pbr&channel=n