- Beranda
- The Lounge
[Highlights and Post-Roleplay] "Perkenalkan kami Ateis dan kami bukan..."
...
TS
FeikunaHayate
[Highlights and Post-Roleplay] "Perkenalkan kami Ateis dan kami bukan..."
Halo gan
Kemaren Selasa bagi yang nongkrongin the lounge dari siang sampe malem
Mungkin tahu trit bejudul "Perkenalkan Kami Ateis dan Kami Bukan Binatang" (gw bukan TS-nya, thread sudah dihapus)
Di situ gw yang baru bangun tidur cukup bersimpati dengan topik thread
Namun gw kecewa dengan komentar para agamis yang kurang cerdas
Ada satu hal yang ane mau luruskan di sini
Lewat pertanyaan:
1. Pernah gak ane nyebutin "Gw itu atheis/agnostik/gak percaya Tuhan"?
2. Pernah gak ane nyebutin "Bagi gw yang ateis..." dan sebagainya?
pernah gak ane gitu gan
Jawaban:
tapi ane juga gak pernah bilang kalo ane agamis
dari sekian banyak respon ane berusaha menyebut subjek ateis ya pake kata "ateis" bukan "gw" atau "ane"
dan ane tetep ngetik kata-kata "Tuhan", "Quran", dsb. dengan kapitalisasi huruf awal
terus kenapa judul thread ini ada tulisan Post-Roleplay
itu tandanya gw
Awalnya gw emang gak suka kalo ada yang ngerespon suatu trit sara yang dibalas dengan kebencian
Karena itu bertentangan banget sama apa yang gw kenal soal esensi dari suatu agama mengenai toleransi, perdamaian, dan ketuhanan
Beberapa dari tanggapan yang gw tulis juga meisyaratkan agar
Kalo para agamis ketemu ateis
Dibimbing jangan dicela
Contoh
Dan sampe terakhir-akhir gw masih bisa "berdiri" mengkontra segala pertanyaan-pertanyaan dengan logika-logika sederhana dan pemikiran umum, mengasumsikan diri gw seorang ateis fundamental. Gw gak setuju sama ateis-ateis yang cuma jadi ateis gara-gara kecewa dengan keadaan dunia, karena itu gw dengan mudah bisa ngebales "Cerita Tukang Cukur" dan beberapa pertanyaan lain yang butuh logika sederhana
ada lagi yang ini
sejauh respon gw mencoba santai dengan ngasih sedikit candaan kayak kentut itu, peace love and gaul , atau
gw mencoba ngasih sinyal ke kalian bahwa ngomong itu harus santai dan jangan mendahulukan emosi.
saking keselnya sampe gw bikin satu post #742 isinya komen kotor semua
bahkan sampe ngebela-belain lempar bata
ini contoh kelakuan (binatang) kita yang harus kita ubah
sama aja kayak orang-orang "agamis" yang membantai terduga-terduga PKI tahun 60-an dulu
agamis kok membunuh
apa bedanya sama kaum fasis sosialis Jerman di bawah Hitler yang sekonyong-konyong nyerbu Polandia?
sama aja kayak legiun-legiun Perancis yang menyerbu Aljazair karena gerah dengan bajak laut mediterania
sama aja kayak jahatnya raja Belgia menyulap Kongo jadi wilayah jajahannya yang baru
sama aja kayak teganya Maroko bikin tembok panjang di sahara barat
sama aja kayak sadisnya Usmaniyah yang perang sama Mamluk walaupun mereka sama-sama Sunni!
kalo memang kita ngerasa bener dan mau berargumen dengan orang, ngerasin suara dan mengumpat malah menunjukkan elu sedang tersudut!
Kesimpulan: Pemilik akun di Wall of Shame darahnya halal
dan dari segala post gw menyimpulkan bahwa masyarakat kita kurang yang namanya Mikir
hidup dibawa ngalir, besok gimana nanti, arti hidup ngumpulin uang nikah
begitu ada orang yang gak satu aliran dihujat, ditendang, dimejahijaukan, dibakar, dibunuh
manusia dianugerahi akal oleh Tuhan, akal itu lu pake buat mikir bukan buat ngumpat, ngebo*ep, atau ngejar posting, itu kenapa negara gak bisa maju, karena kebanyakan orang manuuuuut nurut sama yang namanya sistem, aturan, perintah, "disiplin", tata tertib, tanpa mengargumentasikannya di dalam diri mereka sendiri, tanpa dipikir dulu bener apa enggaknya. Kita manusia, bukan robot bap bip bup, hidup ini tujuannya bukan buat menaiki tangga karir, atau buat cuma baca kitab suci dari pagi sampe pagi.
Dari beberapa posting, gw menemukan argumen-argumen yang menarik kayak soal santet, hantu, dll. Ini argumen yang gak gw jawab karena gw pribadi percaya dan gw gak mau lebih lanjut dengan mengetik "Gw gak percaya soal gituan" buat ngebalesnya.
Beberapa argumen konyol dari budaya-budaya populer di Internet contoh:
atau:
How could you even perceive that without arguing it first? dua-duanya dari agan yang sama
ada lagi yang soal Yahudi masuk Islam namun gak sempat gw selamatkan post-nya
sama aja kayak "Neil Armstrong Masuk Islam setelah mendengar azan di Bulan" lol gan
kospirator ketawa semua lu percaya gituan. Di antara bumi dan bulan gak ada udara yang cukup untuk suara buat merambat ke kupingnya Neil.
gw berdiri terus sampe-sampe pertanyaan bisa gw kategorisasi
halah
Nanging, after all, ada beberapa kaskuser yang masih lanjut kayak upaya penafsiran hadis Matahari oleh akun be.smile atau pertanyaan sekali tapi dahsyat tentang siapa gw dari agan (lupa id-nya ), dan ada yang nanya soal "gimana kalo setelah mati, ternyata hari pengadilan itu ada, gw takut gak?" yang statusnya di sini sama kayak pertanyaan santet Pertanyaan kalian bakal masuk bahan pertimbangan gw. :
tapi dari semua ini gw kecewa, karena gak ada satupun yang gw lihat menasehati gw dengan merekomendasikan situs-situs konsultasi agama atau ustad mana-mana secara langsung. Gak ada.
dan dari sini gw cuma mau bilang:
1. Ateis ada di sekitar kita
2. Kalo elu ketemu, jangan ngomong soal Tuhan, agama, dll. kecuali dia yang ngomong duluan. Intinya, ngasih minum itu ke orang yang minta minum, bukan ke orang lewat atau orang kembung.
3. Jangan ngumpat, jangan menghujat, jangan ngancem, dll. jangan naikin suara, gak usah pake huruf kapital, tanda seru kalo gak butuh, gambar marah, kebon binatang segala macem, J A N G A N.
4. Bimbing sejauh pengetahuan agama yang elu tahu.
5. inget betul-betul kalo elu emang ngakunya beradab dan punya agama, PEACE (damai) dan LOVE (cinta), bukan CHAOS, HATRED, atau HARSH LANGUAGE.
6. Jangan lupa, m i k i r
Mikir
3301
Good Luck.
Melihat komen-komen di belakang
ini masih ada yang percaya bahwa gw itu ateis?
Kemaren Selasa bagi yang nongkrongin the lounge dari siang sampe malem
Mungkin tahu trit bejudul "Perkenalkan Kami Ateis dan Kami Bukan Binatang" (gw bukan TS-nya, thread sudah dihapus)
Di situ gw yang baru bangun tidur cukup bersimpati dengan topik thread
Namun gw kecewa dengan komentar para agamis yang kurang cerdas
Ada satu hal yang ane mau luruskan di sini
Lewat pertanyaan:
1. Pernah gak ane nyebutin "Gw itu atheis/agnostik/gak percaya Tuhan"?
2. Pernah gak ane nyebutin "Bagi gw yang ateis..." dan sebagainya?
pernah gak ane gitu gan
Jawaban:
Spoiler for Jawaban:
tapi ane juga gak pernah bilang kalo ane agamis
dari sekian banyak respon ane berusaha menyebut subjek ateis ya pake kata "ateis" bukan "gw" atau "ane"
dan ane tetep ngetik kata-kata "Tuhan", "Quran", dsb. dengan kapitalisasi huruf awal
terus kenapa judul thread ini ada tulisan Post-Roleplay
itu tandanya gw
Spoiler for :
Awalnya gw emang gak suka kalo ada yang ngerespon suatu trit sara yang dibalas dengan kebencian
Karena itu bertentangan banget sama apa yang gw kenal soal esensi dari suatu agama mengenai toleransi, perdamaian, dan ketuhanan
Beberapa dari tanggapan yang gw tulis juga meisyaratkan agar
Kalo para agamis ketemu ateis
Dibimbing jangan dicela
Contoh
Quote:
Dan sampe terakhir-akhir gw masih bisa "berdiri" mengkontra segala pertanyaan-pertanyaan dengan logika-logika sederhana dan pemikiran umum, mengasumsikan diri gw seorang ateis fundamental. Gw gak setuju sama ateis-ateis yang cuma jadi ateis gara-gara kecewa dengan keadaan dunia, karena itu gw dengan mudah bisa ngebales "Cerita Tukang Cukur" dan beberapa pertanyaan lain yang butuh logika sederhana
Spoiler for tukang cukur:
ada lagi yang ini
Quote:
sejauh respon gw mencoba santai dengan ngasih sedikit candaan kayak kentut itu, peace love and gaul , atau
Quote:
gw mencoba ngasih sinyal ke kalian bahwa ngomong itu harus santai dan jangan mendahulukan emosi.
saking keselnya sampe gw bikin satu post #742 isinya komen kotor semua
Spoiler for Wall of Shame:
bahkan sampe ngebela-belain lempar bata
ini contoh kelakuan (binatang) kita yang harus kita ubah
sama aja kayak orang-orang "agamis" yang membantai terduga-terduga PKI tahun 60-an dulu
agamis kok membunuh
apa bedanya sama kaum fasis sosialis Jerman di bawah Hitler yang sekonyong-konyong nyerbu Polandia?
sama aja kayak legiun-legiun Perancis yang menyerbu Aljazair karena gerah dengan bajak laut mediterania
sama aja kayak jahatnya raja Belgia menyulap Kongo jadi wilayah jajahannya yang baru
sama aja kayak teganya Maroko bikin tembok panjang di sahara barat
sama aja kayak sadisnya Usmaniyah yang perang sama Mamluk walaupun mereka sama-sama Sunni!
kalo memang kita ngerasa bener dan mau berargumen dengan orang, ngerasin suara dan mengumpat malah menunjukkan elu sedang tersudut!
Quote:
Kesimpulan: Pemilik akun di Wall of Shame darahnya halal
dan dari segala post gw menyimpulkan bahwa masyarakat kita kurang yang namanya Mikir
hidup dibawa ngalir, besok gimana nanti, arti hidup ngumpulin uang nikah
begitu ada orang yang gak satu aliran dihujat, ditendang, dimejahijaukan, dibakar, dibunuh
manusia dianugerahi akal oleh Tuhan, akal itu lu pake buat mikir bukan buat ngumpat, ngebo*ep, atau ngejar posting, itu kenapa negara gak bisa maju, karena kebanyakan orang manuuuuut nurut sama yang namanya sistem, aturan, perintah, "disiplin", tata tertib, tanpa mengargumentasikannya di dalam diri mereka sendiri, tanpa dipikir dulu bener apa enggaknya. Kita manusia, bukan robot bap bip bup, hidup ini tujuannya bukan buat menaiki tangga karir, atau buat cuma baca kitab suci dari pagi sampe pagi.
Dari beberapa posting, gw menemukan argumen-argumen yang menarik kayak soal santet, hantu, dll. Ini argumen yang gak gw jawab karena gw pribadi percaya dan gw gak mau lebih lanjut dengan mengetik "Gw gak percaya soal gituan" buat ngebalesnya.
Beberapa argumen konyol dari budaya-budaya populer di Internet contoh:
Spoiler for how can:
atau:
Spoiler for prove it:
How could you even perceive that without arguing it first? dua-duanya dari agan yang sama
ada lagi yang soal Yahudi masuk Islam namun gak sempat gw selamatkan post-nya
sama aja kayak "Neil Armstrong Masuk Islam setelah mendengar azan di Bulan" lol gan
kospirator ketawa semua lu percaya gituan. Di antara bumi dan bulan gak ada udara yang cukup untuk suara buat merambat ke kupingnya Neil.
gw berdiri terus sampe-sampe pertanyaan bisa gw kategorisasi
Spoiler for NLD, nu loba ditanyakeun:
halah
Nanging, after all, ada beberapa kaskuser yang masih lanjut kayak upaya penafsiran hadis Matahari oleh akun be.smile atau pertanyaan sekali tapi dahsyat tentang siapa gw dari agan (lupa id-nya ), dan ada yang nanya soal "gimana kalo setelah mati, ternyata hari pengadilan itu ada, gw takut gak?" yang statusnya di sini sama kayak pertanyaan santet Pertanyaan kalian bakal masuk bahan pertimbangan gw. :
tapi dari semua ini gw kecewa, karena gak ada satupun yang gw lihat menasehati gw dengan merekomendasikan situs-situs konsultasi agama atau ustad mana-mana secara langsung. Gak ada.
dan dari sini gw cuma mau bilang:
1. Ateis ada di sekitar kita
2. Kalo elu ketemu, jangan ngomong soal Tuhan, agama, dll. kecuali dia yang ngomong duluan. Intinya, ngasih minum itu ke orang yang minta minum, bukan ke orang lewat atau orang kembung.
3. Jangan ngumpat, jangan menghujat, jangan ngancem, dll. jangan naikin suara, gak usah pake huruf kapital, tanda seru kalo gak butuh, gambar marah, kebon binatang segala macem, J A N G A N.
4. Bimbing sejauh pengetahuan agama yang elu tahu.
5. inget betul-betul kalo elu emang ngakunya beradab dan punya agama, PEACE (damai) dan LOVE (cinta), bukan CHAOS, HATRED, atau HARSH LANGUAGE.
6. Jangan lupa, m i k i r
Spoiler for Conlang:
Mikir
3301
Good Luck.
Melihat komen-komen di belakang
ini masih ada yang percaya bahwa gw itu ateis?
Diubah oleh FeikunaHayate 13-02-2014 13:30
0
5.3K
37
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya