WAMINAvatar border
TS
WAMIN
PT San Abadi Bukan Pemenang Tender Bus Transjakarta
JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak terungkapnya kerusakan pada komponen bus transjakarta dan bus kota terintegrasi busway (BKTB), PT San Abadi muncul di media menjelaskan mengapa hal itu terjadi.

Belakangan terungkap bahwa PT San Abadi rupanya bukan pemenang tender pengadaan bus baru. Lantas, siapa sebenarnya PT San Abadi tersebut?

Informasi yang dihimpun Kompas.com, Senin (10/2/2014) kemarin, ada 5 perusahaan yang menjadi pemenang tender pengadaan transjakarta dan BKTB. PT San Abadi bukan satu di antaranya. Berikut daftar pemenang tender pengadaan bus:

- Nomor bus TJ 01-30, PT Korindo Motor dengan pabrikan China Yutong Bus, nilai kontrak Rp 113,856 miliar.
- Nomor bus TJ 31-60, PT Ifani Dewi dengan pabrikan China Ankai, nilai kontrak Rp 110,520 miliar.
- Nomor bus TJ 61-90, PT Saptaguna Dayaprima dengan pabrikan China Ankai, nilai kontrak Rp 108,745 miliar.
- PT Putriasi Utama Sari dengan pabrikan China BCIBus, nilai kontrak Rp 40,536 miliar (masih dalam proses akan beroperasi).
- PT Mobilindo Armada Cemerlang dengan pabrikan China Zhongthong Bus, nilai kontrak Rp 110,265 miliar (masih dalam proses akan beroperasi).

Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono membenarkan bahwa PT San Abadi bukanlah pemenang proyek pengadaan bus. Menurutnya PT San Abadi adalah vendor PT Saptaguna Dayaprima.

Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan mempertanyakan mekanisme tersebut. Bagaimana bisa PT Saptaguna sebagai pemenang tender tersebut malah menyerahkan pekerjaannya kepada pihak lain. Apalagi yang diserahkan tersebut adalah bus utuh, bukan komponen bus saja.

"PT San Abadi itu siapa? Kok bukan pemenang tender malah dia bertindak sebagai importir? Memang itu tidak diatur dalam undang-undang, tapi itu sudah menunjukkan bahwa ada penyelewengan proses tender," ujarnya.

Seluruh proyek yang diserahkan seutuhnya kepada pihak ketiga, lanjut Tigor, patut diduga ada penggelembungan dana. Tigor berharap Jokowi dan Basuki turun langsung mengaudit proses tender melalui tim independen, bukan melalui inspektorat Pemprov DKI Jakarta, seperti yang sekarang ini dilaksanakan.

Sebelumnya diberitakan, beroperasinya 90 dari 310 bus transjakarta dan 18 dari 346 bus kota terintegrasi busway (BKTB) baru di Jakarta ternoda. Sebanyak 5 bus transjakarta dan 10 BKTB mengalami kerusakan di sejumlah komponennya. Misalnya, banyak komponen berkarat, berjamur, dan beberapa instalasi tidak dibaut. Bahkan ada yang tidak ada fan belt mesin.

Direktur Utama PT Sun Abadi, Indra Krisna selaku pihak ATPM (agen tunggal pemegang merek) mengatakan hal itu terjadi ketika proses pengapalan. Pengiriman bus dilakukan dua kali. Pertama awal bulan November 2013 serta yang kedua pertengahan bulan November 2013. Pengiriman pertama, lanjut Indra, tidak ada masalah. Sementara itu, pengiriman kedua terkendala cuaca berkabut serta gelombang tinggi.

Alhasil bus yang sesuai jadwal dikirim 20 November dari Pelabuhan Shanghai dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok tanggal 3 Desember jadi molor hingga berangkat tanggal 29 November dan tiba 2 Januari 2014. Pada saat terapung di lautan dengan cuaca badai itulah, proses korosi komponen bus-bus terjadi.

Indra juga menegaskan bahwa segala barang kiriman yang rusak akibat proses pengapalan bukan tanggung jawabnya, melainkan pihak pelayaran. Atas komunikasinya dengan pihak pelayaran, komponen bus yang rusak tersebut bakal segera diganti baru.http://megapolitan.kompas.com/read/2014/02/11/1159195/PT.San.Abadi.Bukan.Pemenang.Tender.Bus.Transjakarta

Ini baru investigasinya


Busway Pembelian 2010 Diduga Juga Bekas

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan bus Transjakarta yang dibeli pada 2010 lalu diduga juga merupakan bus bekas, Selasa, 11 Februari 2014. Akibatnya, meski harga bus tergolong mahal, kualitasnya rendah dan mudah rusak. Berdasarkan hasil investigasi majalah Tempo edisi 30 September 2012 ditemukan fakta adanya kongkalikong dalam pembelian bus Transjakarta 2010. Puluhan bus yang digunakan untuk melayani Koridor 9 dan 10 diduga memiliki kualitas tabung di bawah standar. Akibatnya, salah satu bus meledak di stasiun pengisian gas Pinang Ranti, Jakarta Timur, pada 20 Oktober 2011.

Pengadaan puluhan bus, termasuk bus yang meledak di Pinang Ranti, sarat masalah. Sebagian besar bus diduga kuat sudah jadi sebelum tender digelar. Padahal dokumen lelang mensyaratkan bus harus dirakit per tahap dari awal. (Baca juga: Aneka Masalah Bus Transjakarta Baru Jokowi).

Kasus itu berawal ketika Dinas Perhubungan DKI Jakarta membuka lelang pengadaan bus pada akhir 2009. Pembelian bus ini diperuntukkan buat mengisi Koridor 9 dan 10, melayani rute Pluit-Pinang Ranti dan rute Tanjung Priok-Cililitan. PT Korindo menjadi pemenang tender. Korindo memasok 69 unit dengan nilai proyek Rp 106,7 miliar atau Rp 1,53 miliar per unit.

Proses produksi disebar di sejumlah perusahaan karoseri. Di antaranya 13 unit dikerjakan di Laksana (Semarang), tujuh unit di Trisakti (Magelang), dan tujuh unit di Restu Ibu (Bogor). Sebanyak 42 unit dikerjakan di pusat karoseri milik Korindo di Balaraja, Tangerang. Persoalan muncul saat proses produksi dimulai pada Juli 2010. Sebagian besar bus di Balaraja ternyata tidak dirakit dari nol alias sudah jadi, demikian dikatakan sejumlah sumber kepada Tempo.

Padahal salah satu klausul dokumen lelang menyebutkan perakitan bus mesti dikerjakan per modul, yang sekurang-kurangnya dari sasis dan mesin, bodi kendaraan, lalu aksesori. Pengerjaan tiap modul harus diawasi dan diverifikasi tim teknis dari Dinas Perhubungan.

Tim teknis wajib meminta laporan berkala proses pengerjaan yang dilakukan Korindo. Begitu pula sebaliknya, Korindo wajib melaporkan setiap tahap perakitan dan memfasilitasi verifikasi seluruh proses pembuatan bus. Bila klausul ini dilanggar, Dinas Perhubungan berhak menghentikan pengadaan terhadap satu atau beberapa bus, termasuk menjatuhkan sanksi kepada Korindo. Namun langkah ini tidak pernah ditempuh Dinas Perhubungan.

Sejumlah sumber mengatakan sekitar 80 persen dari 42 bus yang dipasok dari pusat karoseri Korindo di Balaraja sudah jadi. Bus yang ditawarkan Korindo ini merupakan stok kendaraan yang sudah terjemur di parkiran Korindo di Balaraja sejak 2008. "Bus ini sudah kami buat empat tahun lalu untuk tender Koridor 5 dan 7," kata sumber yang mengerti proses perakitan di Korindo.

Sebagian bus itu adalah bus yang batal dibeli oleh Perum PPD pada 2008 karena kalah tender. Puluhan bus itu lantas diparkir begitu saja di lapangan. Bus yang dirakit Korindo pada 2008 itulah yang kemudian dipasok buat memenuhi sebagian besar kebutuhan armada di Koridor 9 dan 10 pada 2010. Artinya, meski statusnya baru, secara fisik bus itu telah ada dan dijemur di tempat parkir selama dua tahun. Kata sejumlah sumber kepada Tempo, bus yang benar-benar baru itu yang dikerjakan oleh karoseri Laksana, Trisakti, dan Restu Ibu.

Sumber lain mengatakan, untuk mengakali itu, Korindo memodifikasi bus yang sudah jadi agar memiliki spesifikasi sesuai dengan dokumen lelang. Di antara yang dilakukan adalah mengubah model pintu dari sliding ke swing in. "Ukuran pintu dan tata letak kursi juga diubah," kata sumber di Korindo. Warna bus yang dulunya abu-abu dicat ulang menjadi merah dan kuning. Penyejuk udara dan ban juga diganti dengan yang baru.

Dalam perjalanannya, bus-bus itu terbukti bermasalah. Bahkan tabung salah satu bus meledak di stasiun pengisian gas Pinang Ranti, Jakarta Timur, pada 20 Oktober 2011. Akibat ledakan itu, seluruh bagian tengah bus hancur. Sedangkan Sugiarto, pegawai pengisi gas, terluka parah.

Kini tampaknya kasus bus baru tapi bekas itu kembali terulang. Dari 90 unit bus gandeng baru yang dibeli dari Cina, sebagian telah rusak. (Baca: Bus Transjakarta Baru, Jokowi: Onderdil Rusak, Mesin Berkarat).

http://www.tempo.co/read/news/2014/0...uga-Juga-Bekas

bongkar sampe tuntas

[YOUTUBE]
[/youtube]
Diubah oleh WAMIN 11-02-2014 10:29
0
9K
75
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.