Solopos.com, TOKYO — Pada umumnya di sebuah universitas atau sekolah tinggi, jumlah dosen selalu lebih sedikit dibandingkan mahasiswa. Tapi hal itu tidak berlaku di Universitas Eichi atau Universitas St. Thomas di Jepang. Di sinilah kisah unik muncul karena Anda hanya akan menemui satu mahasiswa yang kuliah.

Dilansir Rocketnews24.com, Jumat (23/1/2014), Eichi University menjadi lembaga pendidikan paling sepi di Jepang, bahkan mungkin di dunia. Setelah berubah jadi Universitas St. Thomas, perguruan tinggi ini jadi sepi peminat.

Universitas ini menawarkan program studi Interpersonal dan Pemahaman Lintas Budaya. Namun karena kurang diminati, maka mereka berhenti menerima aplikasi baru pada 2010. Kemudian mereka menawarkan program baru, yaitu bidang pendidikan dan ilmu kesehatan internasional yang juga gagal karena tidak mendapat lisensi.
Sejak 2010, jumlah mahasiswa St. Thomas terus menurun. Ada yang ditransfer ke universitas lain dan ada pula yang memutuskan keluar. Hingga akhirnya pada musim semi tahun lalu, tinggal tersisa satu nama yang masih terdaftar sebagai mahasiswa St. Thomas.

Universitas St. Thomas kini berencana merenovasi fasilitas dan buka kembali pada 2015 dengan menawarkan program keperawatan. Hingga kini, mereka masih menunggu persetujuan dari Departemen Pendidikan untuk merealisasikan rencana itu. Mereka yakin jurusan itu akan ramai karena saat ini Jepang kekurangan tenaga perawat terlatih.

Sementara itu Departemen Pendidikan belum memberikan tanggapannya mengenai lisensi jurusan keperawatan yang dibutuhkan Universitas St. Thomas ini untuk bangkit lagi. “Ya kita lihat saja nanti,” ucap salah satu perwakilan universitas itu.