Kaskus

Entertainment

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • HOT! australia berulah lagi gan! berikut pembahasan dan analisa ane

ExistzAvatar border
TS
Existz
HOT! australia berulah lagi gan! berikut pembahasan dan analisa ane
halo... udah lama ane ga muncul dengan analisa analisa ane tentang strategi militer dan politik serta ekonomi dunia...

di thread sebelumnya ane udah bahas rusia cina hubungan dengan indonesia dan soekarno dalam beberapa thread super panjang... dan juga australia tentunya udah pernah ane bahas... tapi ane mau bahas lagi nih... soalnya berulah lagi dan bikin gemes ini tetangga selatan nih.. provokasi mulu si Tony Abbot perlu di bogem... berikut ulasan ane dari berbagi berita dan ane simpulkan...

Indonesia – Australia, Hard to Handle

DARWIN. Pemerintah RI merealisasikan niat untuk memperketat wilayah perairan yang berbatasan dengan Australia. TNI Angkatan Laut mulai mengerahkan beberapa kapal perang termasuk kapal rudal dan torpedo ke wilayah perbatasan.

Spoiler for KRI YOS SUDARSO 353:


Harian Guardian, 24 Januari 2014 melansir informasi itu dari Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Untung Suropati. Untung membenarkan ada beberapa kapal perang yang dipindahkan ke dekat perbatasan perairan yang dekat dengan Australia. Selain kapal peluncur rudal dan torpedo, ujar Untung, ternyata TNI AL turut mengerahkan kapal perang corvette dan pesawat perbatasan air.

“Semua kapal itu telah bergerak menuju ke perbatasan dan berpatroli di sana,” kata dia tanpa menyebut jumlah kapal yang telah dikerahkan.

Selain mengerahkan kapal dari TNI AL untuk menjaga perbatasan, TNI Angkatan Udara (AU) juga mengerahkan beberapa pesawat. Menurut Juru Bicara TNI AU, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, apabila ada pelanggaran perbatasan, pangkalan udara di Makassar siap membantu mengamankan.

Seperti diketahui, Pangkalan Udara Sultan Hassanudin di Makassar, adalah pangkalan bagi 16 pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30 buatan Rusia. Dengan menggunakan pesawat itu, hanya butuh waktu satu jam mencapai Australia.

Langkah untuk menjaga perbatasan ini mulai membuat Parlemen Australia khawatir. Namun, langkah itu tidak mengejutkan bagi mereka.

Spoiler for SUKHOI TNI AU SKUADRON TIMUR MAKASSAR:


Menurut anggota parlemen dari Partai Buruh, Chris Bowen, kebijakan yang ditempuh RI merupakan hasil yang dituai dari kebijakan Perdana Menteri Tony Abbott, Menteri Imigrasi, Scott Morrison dan Menteri Luar Negeri, Julie Bishop, yang bersikap kepala batu.

“Sebelumnya, sudah ada beberapa peringatan bahwa hal ini timbul karena kebijakan ngotot mereka. Kini, kami mulai terlihat jelas dampaknya,” ungkap Bowen dan dilansir kantor berita ABC News.

Sementara itu, Pemimpin Partai Hijau, Christine Milne, memperingatkan Abbott untuk mundur dari kebijakan pencari suakanya. Milne mengingatkan kembali pernyataan Pemerintah RI yang secara tegas menolak kebijakan sepihak dari Negeri Kanguru.

“Situasinya akan berdampak lebih buruk. Kini, waktunya bagi Tony Abbott mundur dan mengakui bahwa kami sedang dalam situasi yang serius dengan Indonesia,” kata Milne.

Sebelumnya, pada Jumat, 17 Januari 2014, Australia telah meminta maaf kepada Pemerintah RI lantaran telah melanggar wilayah perbatasan air secara tidak sengaja, saat mendorong balik perahu pencari suaka ke perairan Indonesia.

Setelah kejadian itu, Abbott mengatakan akan tetap menjalankan operasi perbatasan.

Dia pun meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan publik untuk memahami bahwa menghentikan manusia pencari suaka terkait masalah kedaulatan.

“Ini merupakan isu yang serius bagi suatu negara. Kami akan tetap melanjutkan kebijakan sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Abbott di sela Forum Ekonomi Dunia (WEF), Davos, Swiss.

Retorika “Perang” Australia pada Indonesia Dikecam
Penggunaan istilah retorika berupa kata-kata seperti “perang” yang disampaikan Pemerintah Australia kepada Indonesia dalam hal mengamankan wilayah perbatasan menuai kecaman.

Paul Dibb, penulis utama buku putih pertahanan Australia menyayangkan cara penggunaan kata-kata diplomasi yang disampaikan pemerintahan Perdana Menteri Tony Abbott itu.

“Ini disayangkan bahwa pemerintah kita menggunakan kata-kata seperti ‘perang’ dan orang Indonesia juga berbicara tentang jet mereka yang mencapai wilayah Australia,” kata Dibb.

”Saya tidak berpikir pernyataan ini sangat membantu. Sudah waktunya bagi kedua belah pihak untuk menggunakan bahasa yang lebih terukur dan diplomatik,” lanjut Dibb, seperti dikutip The Australian, Sabtu (25/1/2014).

Peter Jennings, mantan pejabat senior di Pertahanan Australia, yang sekarang aktif di Australia Strategic Policy Institute, mendesak kedua pemerintah untuk memperbaiki hubungan pertahanan, sebelum mengalami kerusakan yang lebih lanjut. ”Ini tragis,” kata Jennings, menggambarkan situasi hubungan antara Indonesia dan Australia.

Polemik baru ketegangan Australia dan Indonesia sejatinya dipicu tindakan kapal-kapal Angkatan Laut Australia yang melanggar wilayah perairan Indonesia ketika mengusir perahu para pencari suaka. Australia mengklaim tindakan itu tidak sengaja, meski media Australia pernah menyebut pelanggaran itu terjadi tujuh kali dalam sebulan.

Pelanggaran itu membuat Pemerintah Indonesia gusar. Menkopolkam, Djoko Suyanto, pernah mengatakan, Tony Abbott harus paham dan mengerti apa arti kedaulatan Indonesia yang telah dilanggar.

Komentar Menteri Djoko itu dibalas Abbott ketika berada di Forum Ekonomi Dunia di Swiss, di mana Abbott terang-terangan mengatakan, bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus mengerti soal kedaulatan Australia, di mana pasukan Australia berusaha keras mengusir perahu para pencari suaka yang melanggar kedaulatan mereka.

dan menurut analisis ane sendiri nih:

ane mau Mengutip Kata-kata Gus Dur "Australia menjadi negeri usus buntu"
kenapa begitu gan?

Australia, Mengapa Harus Panik Dan Berkeringat

Kepanikan PM Australia dengan pergerakan angkatan laut dan udara Indonesia di depan Darwin sangat terlihat ketika dia dalam sebuah wawancara dengan Independent Australia mengatakan akan memanggil pulang seluruh kapal perang yang sedang bertugas di luar negeri dan menunjuk seorang menteri urusan pertempuran. Dalam ruang pandang diplomatik ini merupakan langkah overdosis yang justru akan mentertawakan kualitas kepemimpinan Abbott yang selalu umbar pernyataan emosional dan kepanikan. Kenyataan memang begitu, uji cerdas cermat dan intelektual kepemimpinan dari unsur partai Liberal kalah kualitas jika ditandingkan dari unsur partai Buruh. Karena mata pelajaran yang tak diajarkan kepada Tony Abbott selama kuliah di kampus partai Liberal adalah mata pelajaran kesantunan dan budi pekerti.

Spoiler for 2 KRI JENIS FREGAT SIAP DI PANGKALAN AJU DEKAT AUSIE:


PM Australia ini mesti berhati-hati dengan model arogansi pertetanggaannya. Jika buruknya hubungan ini tidak dikelola dengan hati nurani dan kualitas intelektual kepemimpinan maka kerugian lebih besar akan ditanggung negeri itu. Kerugian paling fatal dari semua akibat gaya kepemimpinan yang sok jagoan itu adalah dibukanya kartu truf diplomatik yang selama ini disimpan di lemari pendingin Kemenlu. Yaitu merapatnya Indonesia ke Cina dan Rusia. Jika ini terjadi maka sesungguhnya negeri aborigin itu sudah terisolasi dari mata rantai utama Asia Pasifik, dan benarlah kata Gus Dur waktu itu, Australia menjadi negeri usus buntu.

Perhitungan visioner Indonesia ini harus bisa dianalisis dengan cermat oleh Australia kalau tak mau terjadi sebuah kisah perjiranan yang patah arang, sesal kemudian tak berguna. Kedekatan hubungan diplomatik dan militer Indonesia dengan Cina tak terbantahkan saat ini. Paman Panda sedang mendirikan sekolah rudal di Indonesia, sesuatu yang jarang terjadi di dunia karena negara pemilik teknologi rudal sangat pelit ilmu. Jika transfer teknologi rudal C 705 ini di wisuda, maka mulai tahun 2017 Indonesia akan mampu memproduksi peluru kendali anti kapal yang bisa dikembangkan menjadi peluru kendali varian lain yang lebih gahar.

Demikian juga dengan Rusia. Masih ingat ketika KTT APEC di Bali Oktober 2013, Presiden SBY bermain gitar dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Vladimir Putin. Lalu keduanya berpelukan hangat sementara Abbott salah tingkah, padahal pemimpin APEC yang lain bertepuk tangan hangat. Bukankah ini sinyal kedekatan RI-Rusia. Buktinya ada tawaran 10 kapal selam herder dari Rusia dan rencana beli Sukhoi SU35 serta persenjataan maut lainnya. Penting juga diketahui bahwa Cina dan Rusia akan mengikuti latihan gabungan angkatan laut 17 negara bertajuk Latgab Komodo April mendatang di Natuna. Sementara Australia mengundurkan diri, sebuah sikap serba salah. Kalau diikuti malu hati karena hubungan militer dengan RI sedang dingin. Kalau tidak diikuti kok merasa terkucil padahal latihan itu ada di medan konflik yang harus diikuti percaturannya, Laut Cina Selatan.

Spoiler for JET TEMPUR SUKHOI MENJATUHKAN BOM:


Jika Indonesia merapat ke Cina maka konflik teritori di Laut Cina Selatan secara psywar telah dimenangkan negeri semilyar ummat itu. Dengan Cina memeluk Indonesia sebagai pemilik teritori bumper untuk Australia maka bisa dipastikan negeri selatan itu akan klimpungan sendiri, meski di belakangnya ada AS. Belum lagi dengan kekuatan ekonomi Cina yang akan mengambil alih posisi kepemimpinan liga kekuatan ekonomi dari AS pada tahun 2018 dan akan terus memimpin tanpa bisa dikejar lagi oleh AS. Sementara pada saat itu kekuatan ekonomi Indonesia yang saat ini menduduki 15 besar dunia, nomor satu di ASEAN akan terus melaju menuju anak tangga 13 besar dunia. Tahun 2030 diprediksi kekuatan ekonomi Indonesia menduduki 9 besar dunia dimana di sepanjang urutan itu tidak ada nama Australia.

Makanya kita harus berwawasan visioner dong dalam memandang masa depan. Bukan mencak-mencak gak karuan, reaksioner, emosional, merasa lebih hebat, besar kepala karena dilindungi oleh Pak De dan abang sepupunya, AS dan Inggris. Persekutuan Indonesia dengan Cina dan Rusia, jika terbentuk, akan mampu menjungkirbalikkan peta kekuatan ekonomi dan militer Asia Pasifik. Abad Asia Pasifik sudah di depan mana. Kan gak pernah disebut abad Asia Australia atau abad Asia Australia Pasifik. Dari ungkapan itu saja tersirat bahwa memang ke depannya negeri benua selatan itu tidak dianggap oleh negara-negara “asli” Asia Pasifik. Jadi harap maklum ya, dia kan “pendatang” bukan penduduk asli Asia Pasifik.


Kahadiran armada angkatan laut Indonesia di pagar halaman Darwin tentu sudah terukur tujuannya. Seperti yang disampaikan Menlu Marty bahwa ada 4 perahu “milik” Australia yang dikembalikan ke teritori Australia oleh tiga KRI. Jadi diantar sampai batas 12 mil pantai utara benua itu. Jadi jelas tujuannya, bukan mau ofensif atau menyerang. Ini operasi kawal border dan boleh saja disebut unjuk kekuatan, tapi kan unjuk kekuatannya di pagar halaman sendiri. Jadi sangat lucu kalau kehadiran kapal perang sebuah negara lalu disikapi dengan pernyataan kepanikan, siaga perang sampai menyebut operasi darurat mempertahankan daratan Australia, memanggil kapal perang yang sedang bertugas di luar negeri, menunjuk menteri pertempuran. Alamak, macam gelap saja dunia ini di wajahnya. Mengapa harus panik dan berkeringat.

Biasanya operasi siaga militer tidak untuk konsumsi publik. Pengerahan armada laut RI ke NTT tidak diumbar di media dalam negeri. Demikian juga ketika RI mengirim 2 fregat dan 1 LPD ke Somalia untuk membebaskan KM Sinar Kudus, semua rakyat bangsa besar ini tak ada yang tahu karena ini menyangkut strategi militer. Jadi semua yang dilakukan Indonesia itu terukur, terkontrol dan proporsional. Hubungan pertetanggaan RI dan Australia adalah takdir sejarah karena letak keduanya tidak bisa dipindah sampai kiamat. Jadi marilah melihat hubungan bilateral ini dalam perspektif yang luas dan visioner. Bagaimana ke depannya generasi penerus kedua bangsa bisa saling mengisi kelas-kelas kesejahteraan dan kebagusan cara pandang.

Semua persoalan hubungan bisa diselesaikan dengan otak bukan otot. Karena Australia lebih dulu mengedepankan otot untuk urusan manusia perahu, kita juga bisa tunjukkan bahwa kita juga punya otot. Ini lho otot kami, kata sejumlah KRI di pagar Darwin, ditemani herder bawah laut. Anehnya 3 KRI itu tidak ada yang “menyambut”. Memang keki juga berhadapan dengan pemimpin tetangga yang berkarakter “trouble maker”. Tapi percayalah model itu tidak mewakili suasana bathin sebagian besar rakyat dan bangsa Australia. Dan kita yakin suatu saat nanti Tony Abbott akan terengah-engah sendiri dengan lagak cowboynya. Apalagi kalau Pak De dan abang sepupunya AS dan Inggris bilang setengah membentak : “Mr Abbott, stop your cangkem, mingkem !

ni gan beberapa detail pergerakan TNI yang ane rangkum dari berbagai media dari 24 januari sampai sekarang gan..
Tanpa banyak cakap, militer Indonesia mengerahkan berbagai kapal perang ke perairan halaman belakang rumahnya dimana di pagar halaman seberang itu ada Darwin, satu-satunya kota yang ada di Australia Utara, tak lebih besar dari kota Kupang di NTT. Gerakan angkatan laut RI dengan menyebar kapal perang korvet, fregat, kapal cepat rudal dan kapal cepat torpedo dengan dukungan jet tempur Sukhoi dan 4 radar militer canggih yang baru dipasang menyadarkan Australia bahwa Indonesia sangat serius menyikapi sikap kepala batu pemerintahan Australia yang dipimpin si cowboy Tony Abbott.

Spoiler for embarkasi pasukan marinir:


Gaya keras kepala si Abbott ini sudah terlihat ketika masa kampanye dia tahun lalu untuk mengejar kursi Aussi One. Dia bilang akan menempatkan sejumlah intelijen di Indonesia untuk memantau pergerakan manusia perahu, membeli perahu, membayar sejumlah sipil Indonesia untuk memberikan informasi tentang posisi manusia perahu yang hendak ke negeri selatan itu. Ini saja sejatinya sudah menyinggung harkat dan martabat kita, emangnya negeri ini tak bertuan. Pernyataannya itu meski untuk konsumsi kampanye pemilihan umum jelas meremehkan pemerintah Indonesia. Dia menang dan jadi Perdana Menteri salah satunya karena pernyataannya itu. Tapi sekarang dia terjebak dengan jaring yang dia tebar sendiri. Celakanya sebagian besar rakyatnya pun berbalik menghujat dia.

Ketika urusan sadap menyadap terkuak, gaya arogansi Abbott dipertontonkan dengan tak rela minta maaf. Bandingkan dengan gaya Obama ketika urusan yang sama dengan Jerman, lebih low profile dan meminta maaf kepada Jerman. Yang dipertontonkan Abbott bukan gaya negarawan santun melainkan gaya preman seperti garis dan raut wajahnya yang keras. Bandingkan dengan Kevin Rudd yang ramah dan santun sehingga mampu mengambil hati rakyat dan bangsa ini. Sesungguhnya irama hubungan Indonesia dan Australia tergantung gaya kepemimpinan negeri kanguru itu. Oleh karena itu situasi hubungan yang buruk saat ini ada di koridor kepemimpinan pemerintah Australia, bukan pada rakyat dan bangsa Australia yang saat ini justru mengecam hebat cara si Abbott menangani pola hubungan bertetangganya dengan Indonesia.

Spoiler for satuan radar disiagakan di kupang- mata dan telinga KRI:


Australia harus menyadari bahwa militer Indonesia tidak seperti lima tahun lalu. Ketika diadakan Sail Komodo beberapa bulan yang lalu di depan Darwin sesungguhnya telah “tersedia” sedikitnya 30 kapal perang Indonesia berbagai jenis di halaman belakang kita. Hanya saja kita ini kan menganut politik perkawanan yang santun, jadi tak perlu pamer kekuatan. Berhitung tentang kekuatan militer khususnya angkatan laut, sebenarnya Indonesia mampu mengerahkan 50 kapal perang ke perairan NTT dalam waktu singkat. Ini sudah biasa dilakukan dalam setiap latihan Armada Jaya atau Latgab TNI. Padahal jumlah itu hampir sama dengan kekuatan angkatan laut Australia yang memiliki 54 kapal perang. Indonesia sendiri saat ini memiliki 160 kapal perang dan akan terus bertambah.

Gerakan kapal perang Indonesia ke NTT kita sambut positif karena ini langkah awal untuk menyatakan sikap menjunjung harkat. Kita tidak ingin berselisih dan mengajak tarung dengan negara manapun termasuk Australia. Namun pelecehan teritori perairan seperti yang diakui oleh Australia dan kemudian minta maaf tentu harus dijawab pula dengan langkah dan cara militer. Menlu Marty tidak menggubris kata maaf dari Menlu Julie Bishop bahkan kembali menyudutkan Australia dengan menyatakan,” Coba kalau dari dulu sudah minta maaf, tidak akan seperti ini kan”. Kekuatan militer Indonesia dalam bulan dan tahun-tahun mendatang akan mendapat sejumlah alutsista sangar, misalnya kapal selam Kilo, jet tempur Sukhoi SU35, rudal SAM strategis dan lain-lain. Dengan kekuatan menuju kesetaraan ini Australia seharusnya berhitung cermat karena kekuatan yang tak bakalan ditandingi Australia seumur hidup adalah jumlah penduduk Indonesia yang sepuluh kali lipat dan punya karakter militan nasionalis.

Kita ingin sampaikan pesan pada Tony Abbott: “Kultur timur itu Bott, atau kultur Asia sesungguhnya lebih menghargai nilai-nilai kesantunan dan etika dalam bertetangga. Memang beda sama kultur sampeyan yang anglo saxon itu. Lebih sering mendikte, merasa paling jagoan, merasa paling pintar dan tahu segalanya. Kalau sampeyan tinggal di Eropa gak papa. Tapi sampeyan ada di lokasi adat istiadat di mana kesantunan dan tatakrama lebih dikedepankan. Lihat saja rumah di ranah ASEAN, rumah-rumah didalamnya selalu mengedepankan musyawarah dan kearifan meski ada konflik diantara sesama rumah. Nek sampeyan bisa memahami itu, kita yakin semua persoalan pertetanggaan kita dapat diselesaikan dengan musyawarah”.

“Tapi kalau tetap keras kepala ya rasain sendiri. Kata peribahasa menepuk air didulang tepercik muka sendiri. Anda sudah dipermalukan dunia dan PBB karena menelantarkan dan menyiksa manusia perahu. Di dalam negeri pun sami mawon, anda dicerca di parlemen dan rakyat sendiri. Ada peribahasa Pak Abbott, Air beriak tanda tak dalam, kayak sampeyan itu yang selalu umbar pernyataan petintang petinting. Air tenang menghanyutkan, itulah gaya kami untuk tak umbar kalimat kumat. Bukankah laut selatan itu dalam Bott, mungkin saja di kedalaman itu si Kilo siluman sudah bermain mata dengan ratu pantai selatan. Bukankah air tenang itu menghanyutkan”

btw sorry thread ane kali ini ga bs panjang2 seperti kisah2 ane di thread2 ane yg lainnya... soalnya lagi ga banyak waktu buat ngetik2 seharian dan nyari referensi kesana kemari.. tp ane gemes pengen nulis dan ngungkapin uneq2 karna muak.. dan ane rasa semua warga negara indonesia muak melihat tingkat negara tetangga selatan kita ini... jiwa nasionalisme kita mendidih dan terbakar selalu kalo liat tingkah dan provokasinya...

Thx yang udah mampir ke thread ane...
seperti thread ane yg sudah2... ane ga keberatan
emoticon-Blue Guy Cendol (L)

atau minimal
emoticon-Rate 5 Star

atau seenggaknya lah
-komeng bermutu

THREAD ANE LAINNYA YANG MEMBAHAS TUNTAS BUAT AGAN AGAN YANG SENENG AMA PEMBAHASAN BEGINIAN. SILAHKAN MAMPIR AJA KEMARI GAN----> KLIK SINI


MERDEKA INDONESIA JAYALAH NEGERIKU! emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)
0
13.3K
169
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
924.7KThread89.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.