Tegangnya hubungan antara Singapura dan Indonesia jadi bahan parodi oleh sebuah situs satir. Bahkan, Perdana Menteri Singapore Lee Hsien Loong disebut telah menghapus pertemanannya dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (unfriend) di Facebok.

Kabar yang dimuat situs asal Singapura New Nation ini tentu bikin geger. Wajar, mengingat belakangan ini hubungan Indonesia dengan tetangga dekat ini sedang kurang baik.

Dilaporkan New Nation, Perdana Menteri Lee juga mengenyahkan semua hal yang berhubungan dengan SBY di akun Facebook-nya, termasuk melakukan untagged SBY dalam foto-foto yang didownloadnya di Facebook.

Namun jangan lekas percaya begitu saja, sebab informasi ini hanya lelucon. Ditelusuri detikINET, Rabu (12/2/2014), pada halaman about us, New Nation mendeskripsikan dirinya sebagai situs satir.

NewNation.sg is quite obviously, the most dysfunctional, satire site in Singapore. (If you click around, some of the links are broken.)

We report 50% real news using 50% investigative journalism — resulting in 25% factual accuracy. We make an effort to write funny commentary. (Note that qualifier "make an effort").

Any resemblance to the truth in what we write is completely coincidental.
Our content is haphazard, void of real meaning and never as stimulating as The Economist. You’d snigger along with us occasionally though. Unless you are the one being made fun of.

Lastly, we are powered by magic and hubris.

Training ground/ a.k.a. Platform where writing goes to die

We’re always on the lookout for contributors who are also dysfunctional. Contact us if you want to try your hand at satire. Or if you’re a hot girl.

Demikian deskripsi yang disampaikan New Nation di halaman tersebut.

Kemunculan artikel satir tersebut, bagaimanapun memang dilatarbelakangi hubungan diplomatik di antara Singapura dan Indonesia. Bisa jadi, artikel tersebut adalah sebuah bentuk kritik atau sindiran terhadap situasi ini.

Ketegangan dipicu oleh protes pemerintah Singapura kepada Indonesia atas penamaan kapal militer Indonesia KRI Usman - Harun. Singapura menilai Usman dan Harun tidak pantas diabadikan karena mereka adalah pelaku serangan bom di Singapura yang memakan korban jiwa pada tahun 1965.

Sebaliknya, di Indonesia sendiri, Usman dan Harun diberi gelar pahlawan nasional dan dianggap sebagai salah satu pejuang kemerdekaan.

sumber