- Beranda
- Berita dan Politik
Beginilah nasib jalan Fatmawati jika di bangun MRT bawah tanah
...
![bubs](https://s.kaskus.id/user/avatar/2009/09/27/avatar1108936_25.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
bubs
Beginilah nasib jalan Fatmawati jika di bangun MRT bawah tanah
Quote:
Original Posted By
![Beginilah nasib jalan Fatmawati jika di bangun MRT bawah tanah](https://dl.kaskus.id/s28.postimg.org/lalsr0gb1/tmp_0051285c936_1_p472795660.jpg)
SINGAPURA, KOMPAS.com — PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memastikan, ruas Jalan Fatmawati yang terletak di Jakarta Selatan tidak cocok untuk dibangun jalur MRT bawah tanah. Jika dipaksakan, maka masyarakat setempat harus menerima risiko bahwa jalan mereka harus ditutup selama 4 hingga 5 tahun.
Tenaga ahli dari PT MRT Jakarta, Wilman Sijabat, menjelaskan, penutupan jalan tidak dapat dielakkan karena dalam pembangunan jalur bawah tanah akan dibarengi dengan pembangunan stasiun bawah tanah. Untuk membangun stasiun bawah tanah, maka metode yang harus digunakan adalah cut and cover (penggalian tanah). Adapun lebar area proyek pengerjaan stasiun bawah tanah akan memakan 20-25 meter badan jalan, dengan panjang 25-30 meter.
Biasanya, lanjut Wilman, bagian jalan yang akan diambil adalah bagian tengah. Dengan demikian, sebuah ruas jalan harus memiliki sisa badan jalan di sebelah kanan dan kirinya, dan itulah yang nantinya akan digunakan untuk lalu lintas kendaraan.
"Sedangkan Jalan Fatmawati setelah pelebaran ini saja, sekarang hanya sekitar 29 meter," jelas Wilman, Senin (20/1/2014).
"Kalau pembangunan jalurnya saja, tanpa stasiun, baru bisa cukup dengan Tunnel Boring Machine, jadi tak perlu dengan penggalian. Tapi untuk stasiun, harus dengan cut and cover," paparnya.
Wilman memberi contoh ruas Jalan Bencoolen, Singapura, yang merupakan salah satu ruas jalan yang harus ditutup dalam jangka waktu lama akibat pembangunan MRT bawah tanah. Jalan Bencoolen sendiri telah ditutup sejak 2011, dan baru akan dibuka kembali pada 2016.
Sama halnya dengan Jalan Fatmawati, Jalan Bencoolen merupakan jalan yang tidak terlalu besar. Jalan ini merupakan jalan yang nantinya akan dilewati jalur MRT bawah tanah untuk rute Downtown Line yang menghubungkan China Town dan Expo.
"Bencoolen mau tidak mau harus dibangun jalur bawah tanah, sedangkan Fatmawati masih ada alternatif untuk jalur layang," ujarnya.
Seperti diketahui, pembangunan jalur MRT layang di Jalan Fatmawati sempat mendapat tantangan dari sebagian warga setempat yang lebih menginginkan jalur MRT bawah tanah. Namun, meskipun demikian, proyek tersebut tetap akan dilanjutkan.
Jalan Fatmawati menjadi kawasan yang nantinya akan dilintasi jalur MRT Lebak Bulus-Kampung Bandan. Dari Lebak Bulus hingga Jalan Sisingamangaraja akan menggunakan jalur layang, sementara Sisingamangaraja-Kampung Bandan akan menggunakan jalur MRT bawah tanah.
Asapun proyek pembangunan MRT Jakarta akan dibangun dalam dua tahap, yakni tahap satu yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI, dan tahap dua dari Bundaran HI-Kampung Bandan.
Pembangunan tahap satu telah dimulai Oktober tahun ini. Diperkirakan, proses pembangunan akan memakan waktu hingga 2016 atau 2017, dilanjutkan dengan proyek tahap dua yang diperkirakan akan selesai pada 2020.
![Beginilah nasib jalan Fatmawati jika di bangun MRT bawah tanah](https://dl.kaskus.id/s28.postimg.org/lalsr0gb1/tmp_0051285c936_1_p472795660.jpg)
SINGAPURA, KOMPAS.com — PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memastikan, ruas Jalan Fatmawati yang terletak di Jakarta Selatan tidak cocok untuk dibangun jalur MRT bawah tanah. Jika dipaksakan, maka masyarakat setempat harus menerima risiko bahwa jalan mereka harus ditutup selama 4 hingga 5 tahun.
Tenaga ahli dari PT MRT Jakarta, Wilman Sijabat, menjelaskan, penutupan jalan tidak dapat dielakkan karena dalam pembangunan jalur bawah tanah akan dibarengi dengan pembangunan stasiun bawah tanah. Untuk membangun stasiun bawah tanah, maka metode yang harus digunakan adalah cut and cover (penggalian tanah). Adapun lebar area proyek pengerjaan stasiun bawah tanah akan memakan 20-25 meter badan jalan, dengan panjang 25-30 meter.
Biasanya, lanjut Wilman, bagian jalan yang akan diambil adalah bagian tengah. Dengan demikian, sebuah ruas jalan harus memiliki sisa badan jalan di sebelah kanan dan kirinya, dan itulah yang nantinya akan digunakan untuk lalu lintas kendaraan.
"Sedangkan Jalan Fatmawati setelah pelebaran ini saja, sekarang hanya sekitar 29 meter," jelas Wilman, Senin (20/1/2014).
"Kalau pembangunan jalurnya saja, tanpa stasiun, baru bisa cukup dengan Tunnel Boring Machine, jadi tak perlu dengan penggalian. Tapi untuk stasiun, harus dengan cut and cover," paparnya.
Wilman memberi contoh ruas Jalan Bencoolen, Singapura, yang merupakan salah satu ruas jalan yang harus ditutup dalam jangka waktu lama akibat pembangunan MRT bawah tanah. Jalan Bencoolen sendiri telah ditutup sejak 2011, dan baru akan dibuka kembali pada 2016.
Sama halnya dengan Jalan Fatmawati, Jalan Bencoolen merupakan jalan yang tidak terlalu besar. Jalan ini merupakan jalan yang nantinya akan dilewati jalur MRT bawah tanah untuk rute Downtown Line yang menghubungkan China Town dan Expo.
"Bencoolen mau tidak mau harus dibangun jalur bawah tanah, sedangkan Fatmawati masih ada alternatif untuk jalur layang," ujarnya.
Seperti diketahui, pembangunan jalur MRT layang di Jalan Fatmawati sempat mendapat tantangan dari sebagian warga setempat yang lebih menginginkan jalur MRT bawah tanah. Namun, meskipun demikian, proyek tersebut tetap akan dilanjutkan.
Jalan Fatmawati menjadi kawasan yang nantinya akan dilintasi jalur MRT Lebak Bulus-Kampung Bandan. Dari Lebak Bulus hingga Jalan Sisingamangaraja akan menggunakan jalur layang, sementara Sisingamangaraja-Kampung Bandan akan menggunakan jalur MRT bawah tanah.
Asapun proyek pembangunan MRT Jakarta akan dibangun dalam dua tahap, yakni tahap satu yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI, dan tahap dua dari Bundaran HI-Kampung Bandan.
Pembangunan tahap satu telah dimulai Oktober tahun ini. Diperkirakan, proses pembangunan akan memakan waktu hingga 2016 atau 2017, dilanjutkan dengan proyek tahap dua yang diperkirakan akan selesai pada 2020.
sumur
Quote:
Original Posted By "Gimana bentuknya kalau jalur fatmawati di tutup selama 5 Tahun...pasti makin.semrawut...perdagangan disana bisa lumpuh...penuh resiko MRT...untuk jakarta baru..mudah" berguna MRT dengan pengorbanan yang lama itu"
update:
Quote:
Original Posted By bubs►
nih om ane ambil dari jurnal jakarta blog
JAKARTA (Jurnal): Masyarakat yang rumahnya akan dilalui jalur mass rapid transit (MRT) yaitu di sepanjang jalan-jalan di koridor Lebak Bulus-Fatmawati-Panglima Polim dan Sisingamangaraja menolak MRT Layang, mereka minta MRT bawah tanah.
“Kami menolak bila dibangun MRT layang. Kami minta Pemprov DKI membangun jalur MRT di bawah tanah (subway),” kata Cecep Kurniawan.
Cecep bersama Alex Taroreh, Mahesh, Ny. Waluyo dan perwakilan warga lainnya menggelar konferensi pers khusus di Penang Bistro Café, Kebon Sirih, Jakarta Rabu (10/4) guna menolak rencana MRT layang tersebut.
“Kami bukannya tak setuju ada MRT, tapi kami minta MRT itu dibangun di bawah tanah,” katanya.
Menurut Cecep, permintaan serupa sudah dilontarkan ketika rencana itu digulirkan pada 2005. Pada 2009 telah dibuat Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Namun Amdal tersebut gugur setelah tiga tahun proyek tidak berjalan.
Oleh karena itu, pemrakarsa proyek MRT harus membuat Amdal baru yang sesuai dengan UU harus mendengarkan dan memperhatikan keinginan warga agar proyek itu dibangun di bawah tanah.
Menurut dia, alasan penolakan jalur MRT ;layang adalah karena apabila dibangun jalur layang selain mengganggu keindahan kota, juga akan mematikan usaha warga yang ada di koridor itu akibat kemacetan yang ditimbulkannya.
Di sepanjang jalur itu ada 94 jalan silang yang berpotensi memacetkan jalan sepanjang koridor MRT itu.
“Belum ada MRT saja jalur itu sudah macet,” tandasnya.
Apalagi kalau terjadi hujan, maka jalan di bawah jalur layang itu akan menjadi tempat berteduh seperti di bawah Jembatan Semanggi.
“Ekor kemacetan bisa merembet ke mana-mana,” tambahnya.
Cecep mengatakan alasan penolakan jalur bawah tanah dulu adalah bahwa biaya yang ditimbulkan bisa tiga kali bahkan tujuh kali lipat daripada jalur layang.
“Namun berdasarkan pengecekan kami ke berbagai ahli konstruksi, denga jalur subway hanya menambah biaya konstruksi dengan 45% daripada jalur layang,” katanya.
Menurut dia, Gubernur Jokowi dan Wagub Ahok harus dikawal dalam pelaksanaan pembangunan, termasuk soal MRT ini.
“Jangan sampai Gubernur dan wakil gubernur yang pro-rakyat ‘dikadalin’ oleh stafnya yang kemaruk melakukan korupsi,” katanya.
Cecep mengatakan untuk pembangunan jalur MRT layang sepanjang 23,7 km diperlukan biaya sedikitnya Rp 39 triliun.
Dia mengatakan untuk menegaskan keinginan mereka akan jalur MRT bawah tanah, mereka akan menggelar demo besar-besaran pada 15 April.
“Kami akan mengerahkan 5.000 warga yang peduli MRT bawah tanah, atau bahkan kalau perlu mungkin lebih banyak lagi,” katanya
sumur
nih om ane ambil dari jurnal jakarta blog
JAKARTA (Jurnal): Masyarakat yang rumahnya akan dilalui jalur mass rapid transit (MRT) yaitu di sepanjang jalan-jalan di koridor Lebak Bulus-Fatmawati-Panglima Polim dan Sisingamangaraja menolak MRT Layang, mereka minta MRT bawah tanah.
“Kami menolak bila dibangun MRT layang. Kami minta Pemprov DKI membangun jalur MRT di bawah tanah (subway),” kata Cecep Kurniawan.
Cecep bersama Alex Taroreh, Mahesh, Ny. Waluyo dan perwakilan warga lainnya menggelar konferensi pers khusus di Penang Bistro Café, Kebon Sirih, Jakarta Rabu (10/4) guna menolak rencana MRT layang tersebut.
“Kami bukannya tak setuju ada MRT, tapi kami minta MRT itu dibangun di bawah tanah,” katanya.
Menurut Cecep, permintaan serupa sudah dilontarkan ketika rencana itu digulirkan pada 2005. Pada 2009 telah dibuat Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Namun Amdal tersebut gugur setelah tiga tahun proyek tidak berjalan.
Oleh karena itu, pemrakarsa proyek MRT harus membuat Amdal baru yang sesuai dengan UU harus mendengarkan dan memperhatikan keinginan warga agar proyek itu dibangun di bawah tanah.
Menurut dia, alasan penolakan jalur MRT ;layang adalah karena apabila dibangun jalur layang selain mengganggu keindahan kota, juga akan mematikan usaha warga yang ada di koridor itu akibat kemacetan yang ditimbulkannya.
Di sepanjang jalur itu ada 94 jalan silang yang berpotensi memacetkan jalan sepanjang koridor MRT itu.
“Belum ada MRT saja jalur itu sudah macet,” tandasnya.
Apalagi kalau terjadi hujan, maka jalan di bawah jalur layang itu akan menjadi tempat berteduh seperti di bawah Jembatan Semanggi.
“Ekor kemacetan bisa merembet ke mana-mana,” tambahnya.
Cecep mengatakan alasan penolakan jalur bawah tanah dulu adalah bahwa biaya yang ditimbulkan bisa tiga kali bahkan tujuh kali lipat daripada jalur layang.
“Namun berdasarkan pengecekan kami ke berbagai ahli konstruksi, denga jalur subway hanya menambah biaya konstruksi dengan 45% daripada jalur layang,” katanya.
Menurut dia, Gubernur Jokowi dan Wagub Ahok harus dikawal dalam pelaksanaan pembangunan, termasuk soal MRT ini.
“Jangan sampai Gubernur dan wakil gubernur yang pro-rakyat ‘dikadalin’ oleh stafnya yang kemaruk melakukan korupsi,” katanya.
Cecep mengatakan untuk pembangunan jalur MRT layang sepanjang 23,7 km diperlukan biaya sedikitnya Rp 39 triliun.
Dia mengatakan untuk menegaskan keinginan mereka akan jalur MRT bawah tanah, mereka akan menggelar demo besar-besaran pada 15 April.
“Kami akan mengerahkan 5.000 warga yang peduli MRT bawah tanah, atau bahkan kalau perlu mungkin lebih banyak lagi,” katanya
sumur
Diubah oleh bubs 10-02-2014 01:58
0
6.3K
Kutip
47
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Berita dan Politik](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-10.png)
Berita dan Politik![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
672.1KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya