- Beranda
- The Lounge
[Yang benci hari senin masuk] "Mengapa Mereka Membenci Hari Senin?"
...
![joelmiro](https://s.kaskus.id/user/avatar/2013/09/30/avatar5924587_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
joelmiro
[Yang benci hari senin masuk] "Mengapa Mereka Membenci Hari Senin?"
Diambil dari sebuah artikel di laman Midjurnal.
![[Yang benci hari senin masuk] "Mengapa Mereka Membenci Hari Senin?"](https://dl.kaskus.id/pbs.twimg.com/profile_images/416085233293733888/z8mn3D9D.png)
![[Yang benci hari senin masuk] "Mengapa Mereka Membenci Hari Senin?"](https://dl.kaskus.id/pbs.twimg.com/profile_images/416085233293733888/z8mn3D9D.png)
Quote:
MENGAPA MEREKA MEMBENCI HARI SENIN?
Entah sejak kapan, Senin identik dengan hal buruk.Banyak orang mengeluhkannya bahkan saat Senin belum datang. Tidak sedikit orang yang saya ikuti di Twitter menuliskan kebencian mereka mengingat Minggu segera berakhir di mikroblog yang lebih mirip iklan baris belakangan ini.
Siapa yang iseng pertama kali membenci Senin? Apakah seorang pengangguran yang baru ditinggal kekasihnya pada Senin pagi dan lebih memilih diam di kamar seharian ketimbang mencari pekerjaan tetap yang akan memberinya penghasilan untuk menambah nilai tawar saat mengajak mantan kekasihnya balikan pada kemudian hari?
![[Yang benci hari senin masuk] "Mengapa Mereka Membenci Hari Senin?"](https://dl.kaskus.id/midjournal.com/wp-content/uploads/2013/12/kyra-teppelin.jpg)
Saya sempat menaruh curiga kepada Bob Geldof, vokalis band Irlandia, The Boomtown Rats, yang menciptakan lagu I Don’t Like Mondays pada 1979. Tapi, anak band mana yang membenci hari Senin? Mereka tidak harus bangun lebih awal pada Senin pagi karena takut terlambat upacara atau takut dipotong gajinya jika terlambat sampai kantor. Apa? Saya salah? Saya kan bukan anak band!
Sama seperti kebanyakan kelas menengah lain, saya terkadang malas mencari tahu lebih jauh perihal yang sekiranya tidak menguntungkan atau tidak menarik bagi saya. Daripada membuang waktu mencari tahu asal mula orang-orang membenci Senin, bukankah lebih penting memikirkan apa yang retweetable untuk di-twit demi mendulang follower demi kenaikan tarif buzzing? Komplotan buzzer pemula pasti akan menjawab ya—di dalam hati. (Yang belum tahu apa itu buzzer, silakan cari tahu dengan jarimu—red: googling)
Oke, lupakan alinea sebelum ini dan biarkan saya fokus pada praduga tentang mengapa Senin menjadi hari yang paling dibenci dalam seminggu. Praduga saya mengatakan, inilah beberapa alasan mereka membenci Senin yang tak jelas wujudnya.
Sebentar, apa jangan-jangan bukan Senin yang anda benci melainkan atasan anda yang otoriter sementara anda terlalu takut kehilangan pekerjaan jika menentangnya? Atau anda membenci Senin karena harus pergi ke kantor dan mau tidak mau bertemu dengan rekan kerja yang lebih menarik dari anda—yang bisa dengan mudahnya mengambil hati atasan padahal kerjanya tidak becus?
Well, I guess you don’t really hate Monday. You hate your life.
Alih-alih membenci Senin, saya lebih benci Sabtu. Banyak resepsi pernikahan dan acara seremonial lainnya digelar pada hari Sabtu. Orang-orang akan berkumpul dengan penampilan terbaiknya. Juga tidak lupa mengenakan senyum terbaiknya yang sulit ditakar tulus atau tidaknya. Mereka berkumpul, berpesta, lalu pulang untuk dilupakan dan mengulangnya lagi pekan depan.
Sumber
Entah sejak kapan, Senin identik dengan hal buruk.Banyak orang mengeluhkannya bahkan saat Senin belum datang. Tidak sedikit orang yang saya ikuti di Twitter menuliskan kebencian mereka mengingat Minggu segera berakhir di mikroblog yang lebih mirip iklan baris belakangan ini.
Siapa yang iseng pertama kali membenci Senin? Apakah seorang pengangguran yang baru ditinggal kekasihnya pada Senin pagi dan lebih memilih diam di kamar seharian ketimbang mencari pekerjaan tetap yang akan memberinya penghasilan untuk menambah nilai tawar saat mengajak mantan kekasihnya balikan pada kemudian hari?
![[Yang benci hari senin masuk] "Mengapa Mereka Membenci Hari Senin?"](https://dl.kaskus.id/midjournal.com/wp-content/uploads/2013/12/kyra-teppelin.jpg)
Saya sempat menaruh curiga kepada Bob Geldof, vokalis band Irlandia, The Boomtown Rats, yang menciptakan lagu I Don’t Like Mondays pada 1979. Tapi, anak band mana yang membenci hari Senin? Mereka tidak harus bangun lebih awal pada Senin pagi karena takut terlambat upacara atau takut dipotong gajinya jika terlambat sampai kantor. Apa? Saya salah? Saya kan bukan anak band!
Sama seperti kebanyakan kelas menengah lain, saya terkadang malas mencari tahu lebih jauh perihal yang sekiranya tidak menguntungkan atau tidak menarik bagi saya. Daripada membuang waktu mencari tahu asal mula orang-orang membenci Senin, bukankah lebih penting memikirkan apa yang retweetable untuk di-twit demi mendulang follower demi kenaikan tarif buzzing? Komplotan buzzer pemula pasti akan menjawab ya—di dalam hati. (Yang belum tahu apa itu buzzer, silakan cari tahu dengan jarimu—red: googling)
Oke, lupakan alinea sebelum ini dan biarkan saya fokus pada praduga tentang mengapa Senin menjadi hari yang paling dibenci dalam seminggu. Praduga saya mengatakan, inilah beberapa alasan mereka membenci Senin yang tak jelas wujudnya.
Quote:
Macet.Senin lagi, macet lagi. Begitulah pengetahuan umum yang ada. Banyak orang mengeluhkan kemacetan lalu lintas di akun-akun media sosialnya sembari duduk dalam mobil yang sejuk sekali. Sendirian. Mereka tak sadar bahwa mereka adalah salah satu faktor penyebab apa yang mereka keluhkan. Saya bilang begitu bukan lantas pengendara motor bebas tuduhan. Berapa kali anda menemui pengendara motor mengebut di jalanan? Ratusan? Lebih! Mereka lupa bahwa mengendarai motor ugal-ugalan dan menyalahi rambu lalu lintas dapat menyebabkan kecelakaan dan kecelakaan lalu lintas dapat menimbulkan kemacetan.
Quote:
Kerja. Senin sama dengan kerja (lagi). Lembar-lembar kerja siap menyapa setiap Senin pagi seolah minta segera diselesaikan. Seringnya bertumpuk-tumpuk. Mengapa menumpuk? Mungkin karena anda terlalu terburu-buru pada hari Jumat. Terburu-buru menyambut akhir pekan dan dengan semringahnya berujar “Thank God it’s Friday!” Saking tak sabarnya ingin berakhirnya pekan, tidak sedikit yang memilih menunda pekerjaannya—yang tentu akan menumpuk pada hari Senin yang akan disalahkan.
Sebentar, apa jangan-jangan bukan Senin yang anda benci melainkan atasan anda yang otoriter sementara anda terlalu takut kehilangan pekerjaan jika menentangnya? Atau anda membenci Senin karena harus pergi ke kantor dan mau tidak mau bertemu dengan rekan kerja yang lebih menarik dari anda—yang bisa dengan mudahnya mengambil hati atasan padahal kerjanya tidak becus?
Well, I guess you don’t really hate Monday. You hate your life.
Alih-alih membenci Senin, saya lebih benci Sabtu. Banyak resepsi pernikahan dan acara seremonial lainnya digelar pada hari Sabtu. Orang-orang akan berkumpul dengan penampilan terbaiknya. Juga tidak lupa mengenakan senyum terbaiknya yang sulit ditakar tulus atau tidaknya. Mereka berkumpul, berpesta, lalu pulang untuk dilupakan dan mengulangnya lagi pekan depan.
oleh: Andi Gunawan
Sumber
Diubah oleh joelmiro 09-02-2014 11:46
0
1.9K
Kutip
28
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![The Lounge](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-21.png)
The Lounge![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
923.3KThread•84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya