hulkshareAvatar border
TS
hulkshare
[MANTAP] Diprotes Singapura, Thohari malah usul buat dua KRI Usman Harun
1 jam lalu | Dibaca 1911 kali

Jakarta (ANTARA News) - Singapura memprotes penggunaan nama KRI Usman Harun. Namun Wakil Ketua MPR RI, Hadjriyanto Y Thohari justu mengusulkan membangun dua kapal KRI Usman Harun.

"Bahkan kalau perlu kita buat lagi kapal perang yang lebih besar dan lebih canggih lagi dan kita namakan KRI Usman-Harun II. Biarkan saja Singapura jempling-jempling koyo pitik ditutu ngalu," kata Hadjriyanto di Jakarta, Jumat.

Ditambahkan, protes keberatan Singapura tidak perlu digubris karena mereka tidak tahu bahwa kedua orang itu adalah pahlawan Nasional.

"Singapura itu memang kebangetan kebutaannya kalau sampai tidak tahu bahwa Usman dan Harun itu pahlawan nasional Indonesia," kata politisi Golkar itu.

Bahkan lebih dari itu, Singapura sudah bertindak terlalu berlebihan dan tidak berperasaan telah menghukum gantung dua prajurit KKO (Marinir).

"Kalau sadar sebagai tetangga, hukum gantung itu tidak mungkin dilakukan. Maksimal hukuman seumur hidup. Kini tanpa perasaan lagi Singapura memprotes penamaan KRI Usmah-Harun. Itu berarti Singapura lebih buta lagi pada sejarah negara tetangganya yang terdekat ini. Saya rasa keberatan tersebut tidak perlu kita gubris," kata dia.

Pemerintah Singapura menyampaikan keprihatinan karena Sersan Dua Anumerta Usman Janatin dan Kopral Dua Anumerta Harun Thohir sebagai prajurit Korps Komando Operasi (KKO) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) yang yang sejak 1975 menjadi Korps Marinir pernah meledakkan satu gedung di Singapura pada 10 Maret 1965.

Saat itu Usman dan Harun menjalani tugas dalam Operasi Dwikora saat konfrontasi RI dengan Malaysia, sebelum Singapura memisahkan diri. Keduanya tertangkap dan dihukum gantung hingga tewas oleh Pemerintah Singapura pada Oktober 1968.

Sebelumnya Menkopolhukam Djoko Suyanto menyatakan penamaan KRI Usman Harun sudah sesuai.

Sumur


DPR minta pemerintah dan TNI AL tak respon Singapura

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI, Susaningtyas Kertopati menegaskan, pemerintah dan TNI AL tak perlu merespon Singapura yang memprotes penggunaan nama Usman Harun yang dipasangkkan pada Kapal Republik Indonesia milik TNI AL.

"Kita harus teguh pada pendirian termasuk dalam memberi nama KRI Usman Harun sebagai negara yang berdaulat. Saya yakin TNI AL sudah melakukan penelitian dan uji sejarah untuk memilih nama," kata Susaningtyas di Jakarta, jumat.

Ditegaskannya, penggunaan nama tersebut tidak akan berdampak pada hubungan kedua negara meskipun Singapura melakukan protes.

"Saya rasa tidak akan ganggu hubungan diplomasi kita. Mereka punya sejarah bangsa, kita juga punya. Kita harus tunjukkan wibawa sebagai bangsa berdaulat," kata politisi Hanura itu.

Pemerintah Singapura melakukan protes kepada Indonesia karena menggunkan nama Usman Harus untuk KRI milik TNI AL.

Menurut Menteri Luar Negeri Singapura, K. Shanmugam, penamaan ini justru akan melukai perasaan rakyat Singapura, terutama keluarga korban dalam peristiwa pengeboman.

Sebab, dua marinir, yakni Usman Haji Mohamed Ali dan Harun Said, akhirnya dieksekusi di Singapura pada 17 Oktober 1968 karena melakukan pengeboman di MacDonald House di Orchard Road, Singapura, pada 10 Maret 1965 yang menewaskan tiga orang dan melukai 33 orang.

Gabungan nama keduanyalah yang kemudian dipilih untuk menjadi nama kapal baru milik TNI Angkatan Laut, yaitu KRI Usman Harun.

Sumur

Mantap, ini baru namanya ketegasan emoticon-thumbsup

Untung bukan SBY yg bersikap, mungkin bisa lain jadinya emoticon-Betty (S)

emoticon-Ngacir
0
17.3K
221
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.8KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.