- Beranda
- Pilih Capres & Caleg
Dahlan Iskan Adalah Kunci bagi Elektabilitas Demokrat
...
TS
.RAJASANAGARA.
Dahlan Iskan Adalah Kunci bagi Elektabilitas Demokrat
Quote:
Tulisan Zainudin Zen
Kompasiana
Demokrat terpuruk bukanlah berita baru. Anehnya meski terpuruk beberapa kadernya tetap rajin berseteru. Tiap saat ada saja kader PD yang datang ke gedung KPK entah sebagai saksi atau tersangka. Terakhir Sutan Bhatoegana, entah siapa lagi giliran berikutnya. Bila seperti itu terus partai besutan SBY ini tidak akan lama untuk hanya tinggal nama. Demokrat adalah contoh terbaik partai penguasa yang jatuh oleh perilaku kader kadernya sendiri.
Survei LSI terbaru bahkan memprediksi perolehan suara Demokrat turun drastis hingga dibawah 5%, terpaut jauh dari suara Golkar dan PDIP yang bertengger di kisaran angka 20%. Angka angka yang dirilis LSI memang masih bisa diperdebatkan metodologi dan hasilnya, bagaimanapun sebuah survei sarat dengan banyak kepentingan. Tapi tentu lebih baik menyikapinya secara bijak, yaitu dengan bekerja. Bukan dengan menyalahkan siapa siapa main tuding sini tuding sana.
Anggap saja semua hasil survei itu benar, dengan waktu dua bulan tersisa apa yang bisa dilakukan Demokrat untuk mendongkrak elektabilitasnya.
Beretorika di hadapan publik, mengobral janji janji untuk tidak lagi korupsi pasti akan percuma. Sebagian rakyat sudah demikian dalam antipatinya terhadap Demokrat. Membuang kader yang bermasalah pun tentu tidak sekejap mata hasilnya. Rakyat yang dulu sudah memilih Demokrat terlanjur sakit hati. Jargon PD yang dulu begitu terkenal ”Katakan tidak pada korupsi” kini bahkan sudah diplesetkan ”Bila tidak korupsi dijamin rugi”.
Satu satunya jalan meraih kepercayaan masyarakat adalah dengan menampilkan image Demokrat Baru. Partai Demokrat yang benar benar baru, sama sekali berbeda dengan sejarah masa lalu. Menampilkan Demokrat yang sama sekali baru bukanlah dengan mengganti logo, uniform atau atribut atribut yang sifatnya simbolis belaka. Bila orang orangnya sama itu itu saja orang pasti akan kembali membuang muka.
Menampilkan citra Demokrat baru adalah dengan menghadirkan sosok baru partai, figur baru partai yang benar benar cerdas, pekerja keras, visioner, bersih dan tegas.
Kesempatan itu ada pada gelaran konvensi yang sekarang masih berlangsung. Meski sedang terpuruk apa yang sudah dilakukan PD dengan menjaring capres lewat mekanisme konvensi bolehlah dibanggakan. Konvensi PD bisa dinilai lebih elegan dan fair dibanding mekanisme internal partai semacam mukernas atau konggres. Untuk yang satu ini Demokrat bisa dikatakan selangkah lebih maju dibanding Golkar, PDIP dan partai lainnya.
Salah satu peserta konvensi yang moncer performa dan elektabilitasnya adalah menteri BUMN Dahlan Iskan. Figur dan sosok yang selama ini dikenal jujur, bersih, tegas dan visioner. Kemampuan Dahlan dalam mengelola ratusan BUMN seperti sekarang ini adalah bukti kepiawaian manajerial Dahlan. Tanpa mengecilkan kemampuan dan peluang peserta konvensi lainnya, Dahlan diprediksi bakal memenangi konvensi dengan raihan suara yang cukup tinggi. Dari berbagai survei elektabilitas Dahlan memang selalu meraih rating tertinggi.
Dalam survei terbaru yang dirilis Political Communication (Polcom) Institute, Dahlan bahkan disebut sebut sebagai kandidat kuat pesaing Jokowi. Sebuah modal berharga bagi Demokrat mengingat urutan berikutnya adalah Risma Walikota Surabaya yang masih separtai dengan Jokowi.
Bila Demokrat pintar dan cerdas tentu mereka akan memanfaatkan kelebihan ini. Bergabungnya Dahlan Iskan dan tokoh muda semacam Anies Baswedan dapat membantu Demokrat menampilkan citra Demokrat baru. Bila Dahlan dan Anies mau bergabung berarti masih ada harapan bagi PD untuk bangkit, setidaknya Demokrat memperoleh kepercayaan dari tokoh tokoh yang bersih semacam Anies dan Dahlan.
Demokrat juga harus pandai memainkan strategi, jangan sampai kalah dengan partai lainnya. Momentum konvensi harus tetap dipelihara hingga mencapai puncaknya saat pengumuman pemenangnya nanti. Siapapun pemenang konvensi harusnya bisa diumumkan sebelum pemilu legislatif, bukan setelahnya. Apalagi bila Dahlan yang jadi pemenangnya. Demokrat harus pandai pandai benar mengelolanya.
Pendukung Dahlan Iskan tersebar merata hampir di semua lapisan masyarakat dengan beragam etnis, profesi, usia serta agama. Tua muda, kaya miskin, pengangguran hingga konglomerat banyak yang merupakan simpatisan dan pendukung fanatik menteri BUMN ini. Tidak hanya itu sebaran pendukung Dahlan juga merata di banyak partai politik lainnya, baik partai nasionalis maupun islamis.
Ditambah dengan militansi relawan Dahlan yang selalu atraktif dimana mana Partai Demokrat harusnya bisa lebih jeli melihat potensi yang luar biasa ini.
Tidak semua simpatisan Dahlan nyaman dengan Demokrat, sebagian masih berprinsip Dahlan Yes, Demokrat No. Pendukung Dahlan yang tersebar di partai partai politik itu adalah mereka yang selalu meneriakkan slogan ”Apapun Partainya Dahlan Iskan Presidennya”. Saat pileg mereka mungkin enggan mencoblos PD, baru saat pilpres mereka menjatuhkan pilihan pada Dahlan.
Melihat kenyataan ini Demokrat harusnya bisa menjadwal ulang agar pemenang konvensi bisa diumumkan sebelum pilihan legislatif. Bila Dahlan yang menang di konvensi itu adalah jalan tol bagi Demokrat untuk menaikkan elektabilitasnya secara signifikan. Bisa dikatakan Dahlan adalah kunci bagi elektabilitas PD.
Kampanye caleg caleg Demokrat tentu lebih mudah bila sudah pasti Dahlan lah yang akan diusung sebagai capres kelak. Lebih mudah menjaring suara bersama Dahlan dibanding bila dengan PEW, Hayono Isman atau Gita Wiryawan.
Dengan Dahlan ada di Demokrat, jadi anggota Partai Demokrat, tentu tidak ada keraguan bagi segenap pendukung Dahlan untuk mengikuti pilihan pemimpinnya. Mencoblos partai berlambang mercy itu.
Partai Demokrat tidak perlu mencoba coba strategi seperti PDIP yang menggantung Jokowi. Melihat hasil pileg dulu baru diputuskan mengusung Jokowi atau diduetkan dengan Megawati. Meminta para pendukung Dahlan untuk memilih PD terlebih dahulu bila ingin Dahlan maju boleh boleh saja. Tetapi dengan kondisi partai yang sudah babak belur seperti sekarang ini, tidak seharusnya PD membuat simpatisan Dahlan berpikir bahwa mereka sedang membeli kucing dalam karung.
Logikanya harus dibalik. Tampilkan Dahlan sebagai ikon Demokrat baru, majukan Dahlan sebagai capres terlebih dahulu. Baru boleh berharap dukungan dari simpatisan Dahlan Iskan dari segala penjuru. Demokrat harus bisa meyakinkan simpatisan Dahlan diluar sana yang dengan kritis selalu mengatakan ” Tidak ada keraguan bagi kami untuk Demokrat Yes, jika Demokrat juga tidak ada keraguan untuk Dahlan Iskan Yes…! Caranya umum kan hasil konvensi sebelum pileg…!”
Ini adalah tugas wakil Demokrat di komite konvensi. Bagaimana pintar pintarnya mereka melakukan lobi agar komite bisa memutuskan pemenang konvensi sebelum pileg. Memang tidak semua anggota konvensi adalah wakil dari PD, anggota komite seperti Effendi Ghazali, Maftuh Basuni, Christianto Wibisono adalah orang orang independen yang mungkin juga tidak terlalu peduli dengan elektabilitas PD. Mereka bertanggungjawab atas pelaksanaan konvensi secara jujur dan bersih tanpa terkait suara PD mau turun atau naik.
Bila mereka tidak peduli suara PD turun drastis, tentu mereka juga tidak ada kepentingan bila elektabilitas PD meroket naik. Bagi mereka itu urusan partai bukan urusan komite konvensi. Pada titik ini lobi lobi itu sebenarnya bisa dilakukan tanpa mengganggu independensi mereka mengawal konvensi.
Kini semuanya terserah Partai Demokrat. Kebijakan seperti apa yang akan mereka ambil. Dengan kondisi partai yang sudah jatuh terpuruk bahkan mungkin sudah ke titik nadir, yang diperlukan bukanlah upaya biasa biasa saja seperti menolong orang pingsan. Yang dibutuhkan adalah seorang dokter spesialis baru dengan berbagai keahlian yang bisa menyelamatkan pasien sekarat.
Beberapa bagian mungkin perlu diamputasi, dipotong dan dibuang. Tak perlu disambung lagi. Tinggal pasiennya saja, apakah mau ditangani seorang super generalis seperti Dahlan Iskan secepatnya atau masih menunggu nunggu membuang waktu hingga akhirnya keajaiban itu hilang berlalu.
(Salam)
Emang bener ye gan, kalau PD mau tetap selamat di pemilu ntar, setidaknya harus cepat mengusung tokoh baru yang namanya relatif bersih
anasabila memberi reputasi
1
2.2K
Kutip
10
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
22.5KThread•3.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok