Imbas ambrolnya atap Gedung Utama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang terletak di Kalisari, Pekayon, Pasar Rebo Jakarta Timur, Selasa (17/9/2014) lalu berbuntut panjang.

Di balik robohnya atap tersebut ternyata diawali adanya dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan kontraktornya. Kini kasus tersebut ditangani Sub Direktorat II Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri dan sudah menetapkan tiga orang tersangkanya.
Kepala Sub Direktorat II Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Kombes Pol Darmanto saat dihubungi tribunnews.com menjelaskan bahwa kasus korupsi tersebut terungkap setelah atap Gedung empat lantai yang dibangun untuk Pustekdata dan Pusfatja LAPAN dengan anggaran dari APBN 2011 tiba-tiba ambrol.

"Awalnya pada tahun 2011 LAPAN melakukan pengadaan gedung. Kemudian proses pembangunannya pun dimulai dan masih belum selesai. Terakhir atapnya roboh," kata Darmanto melalui sambungan selulernya, Rabu (5/2/2014).
Kemudian tim penyidik dari Bareskrim Polri diturunkan untuk menyelidiki sebab-sebab ambrolnya atap gedung tersebut. Belakangan diketahui ada ketidak beresan dalam proses pembangunannya.
"Proses kontraknya tidak betul, pemenang kontrak mengalihkan pembangunannya ke sub kontraktor sehingga pembangunannya tidak sesuai anggaran," katanya.

Dalam kasus ini kepolisian sudah menetapkan tiga tersangka diantaranya Robert Rejeki Saragih selaku Direktur PT Idee Murni Pratama, Lasih Sutinggar selaku Direktur Oprasional PT Idee Murni Pratama. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang memenangkan kontrak. Tetapi pengerjaannya dialihakan kepada PT Lintong Jaya dan direkturnya Harman Rajagukguk pun menjadi tersangka dalam kasus yang tersebut.

Sumber : http://www.tribunnews.com/metropolit...sangka-korupsi