Inspirasi bisa hadir kapan saja dan dimana saja. Salah satu personil grup Band Netral, Bagus Dhanar Dhana mengakuinya.

Bagus mengaku, inspirasi lagu-lagu Band Netral banyak tercipta pada momen-momen tak terduga. Misalnya, saat dirinya sedang berada di kamar kecil untuk buang air besar.

“Paling enak bikin lagu, pada saat lagi buang air besar. Kan bengong, mulai merangkai kata. Bengong itu momen,” kata Bagus yang khas dengan penampilan plontosnya ini sambil tertawa.

Grup band beraliran pop rock alternatif yang terdiri dari Bagus Dhanar Dhana (Bagus), Eno Gitara Ryanto (Eno), dan Christopher Bollemeyer ini mengaku tak memliki ritual khusus dalam bermusik dan menciptakan lagu-lagunya. Sehingga tetap eksis di Industri musik Indonesia.

“Kalau ritual khusus buat eksis sih nggak ada, apalagi bikin lagu ya. Gue sejauh ini, sampai sekarang alhamdulillah tiap kali kita masuk studio latihan pasti kita bikin lagu,” kata Bagus saat ditemui LICOM baru-baru ini di bilangan Blok M, Jakarta Selatan.

Bagus pun menjelaskan bahwa tema lagu yang diciptakan mereka bisa dapat dari mana saja. “Temanya sih yang gue tulis bisa dapat dari mana-mana, dari teman ngobrol gue. Banyak sih yang gue baca, yang gue liat, bisa gue jadiin tema,” bebernya.

Untuk menjaga kekompakan antar personil, Bagus menjelasakan, band yang dibentuk November 1991 ini bersifat Demokratis. Artinya, setiap anggota berhak berpendapat. Sehingga setiap lagu yang diciptakan semua personil mendapat bagian.

“Netral albumnya 11, satu album 10 lagu. Total kurang lebih 110. Gue lebih banyak di sesi lirik, tapi gue tetap akan tanya ke temen-temen, karena kita sifatnya lebih demokratis ya,” tungkas Bagus.

Band yang terkenal lewat salah satu lagunya ‘Garuda Di Dadaku’ ini pun mempunyai rencana akan merilis album pada pertengahan tahun ini.