Irfan Bachdim Jalani Latihan Perdana Bersama Ventforet
VIVAbola- Selasa, 4 Februari 2014, 13:02 WIB Quote:
Penyerang Indonesia keturunan Belanda, Irfan Bachdim, menjalani latihan perdananya bersama klub asal Jepang, Ventforet Kofu, Senin 3 Februari 2014. Pemain timnas Indonesia itu diperkenalkan kepada skuad Ventforet pada latihan di Miyazaki Prefecture.
Latihan ke Miyazaki Prefecture merupakan training camp kedua Ventforet jelang tampil di J League mulai Maret 2014 mendatang. Skuad Ventforet tiba di Miyazaki Prefecture kemarin dan disambut langsung oleh Wali Kota, Maeda Minoru, di bandara.
Seperti dikutip dari situs resmi Ventforet, tim besutan Hiroshi Jofuku tampak necis saat tiba di Miyazaki. Seluruh pemain Ventforet terlihat menggunakan jas berwarna abu-abu gelap, termasuk Irfan. Setibanya di Miyazaki, skuad Ventforet langsung menjalani latihan sore harinya.
Pada latihan tersebut, Irfan mendapat kesempatan untuk memperkenalkan diri di hadapan rekan setim anyarnya. Mantan penyerang Persema Malang itu juga mendapat sambutan yang hangat dari pemain Ventforet lainnya.
Irfan tampak menikmati latihan perdananya bersama Ventforet, termasuk ketika bermain game passing. "Baru saja menyelesaikan latihan pertama. Perasaan yang luar biasa," kicau Irfan melalui Twitter @IrfanBacdhim10 usai menjalani latihan perdananya melalui Ventforet.
Ventforet secara resmi mengontrak Irfan selama satu musim pada 27 Januari 2014. Keputusan itu diambil setelah sebelumnya Irfan menjalani trial selama satu pekan bersama Ventforet.
Foto-foto latihan perdana Irfan Bachdim dengan Ventforet Kofu dalam Training Camp setelah tiba di kota Miyazaki.
->
FOTO LengkapQuote:
Foto-foto hari kedua Irfan Bachdim latihan dengan Ventforet Kofu.
->
FOTO Lengkap<-
Quote:
Foto-foto hari ketiga Irfan Bachdim latihan dengan Ventforet Kofu
->
FOTO Lengkap<-
Quote:
Foto-foto hari keempat Irfan Bachdim latihan dengan Ventforet Kofu
->
FOTO Lengkap<-
Quote:
Foto-foto hari kelima latihan (Training Camp) Ventforet Kofu di Miyazaki. Irfan Bachdim dimainkan dalam ujicoba melawan Yokohama F Marinos yang dimenangkan Kofu 1:0.
->
FOTO Lengkap<-
Quote:
Foto-foto hari keenam Irfan Bachdim latihan dengan Ventforet Kofu.
->
FOTO Lengkap<-
Quote:
Foto-foto hari ketujuh latihan (Training Camp) Ventforet Kofu di Miyazaki. Irfan Bachdim bermain selama 20 menit terakhir dan mencetak assist pada gol ketiga dalam ujicoba melawan Giravanz Kitakyushu (J2) yang dimenangkan Kofu 3:0.
->
FOTO Lengkap<-
Quote:
Foto-foto hari kedelapan Irfan Bachdim dalam acara makan malam bersama Ventforet Kofu.
->
FOTO Lengkap<-
Quote:
Foto-foto hari kesembilan Irfan Bachdim latihan dengan Ventforet Kofu.
->
FOTO Lengkap<-
Quote:
Foto-foto hari kesepuluh Irfan Bachdim latihan dengan Ventforet Kofu
->
FOTO Lengkap<-
Quote:
Foto-foto hari kesebelas Irfan Bachdim latihan dengan Ventforet Kofu
->
FOTO Lengkap<-
Quote:
Foto-foto hari keduabelas Irfan Bachdim latihan dengan Ventforet Kofu
->
FOTO Lengkap<-
Quote:
Foto-foto hari ketigabelas atau hari terakhir dalam Training Camp pra-musim Ventforet Kofu di kota Miyazaki. Irfan Bachdim kembali bermain dalam ujicoba melawan klub Gamba Osaka yang berakhir dengan kekalahan tipis 3:2 bagi Kofu.
->
FOTO Lengkap<-
Quote:
Irfan Bachdim Belajar Beradaptasi Dengan Sepakbola Jepang
GOAL.com - 27 Feb 2014 Quote:
Irfan Bachdim bercerita tentang proses penyesuaian gaya bermainnya di J-League serta membahas perbedaan metode pelatihan di Jepang dan Indonesia.
Irfan Bachdim pun merasa secara fisik dirinya lebih baik sejak bergabung dengan Ventforet Kofu.
Bintang Indonesia yang saat ini merumput di Jepang, Irfan Bachdim mengaku senang dengan proses adaptasinya selama mengikuti serangkaian program pra-musim bersama Ventforet Kofu jelang bergulirnya musim baru J-League awal Maret mendatang.
Dalam kesempatan wawancara eksklusif bersama pimpinan redaksi Goal Jepang, Cesare Polenghi, pemain keturunan Belanda itu menuturkan kesannya terhadap atmosfer kamp pelatihan di sepakbola Jepang yang menurutnya sangat mengesankan.
Selain itu, Irfan juga menyebut adanya perbedaan mendasar tentang profesionalitas yang ada di sepakbola Jepang dibandingkan dengan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Ini merupakan bagian pertama dari wawancara eksklusif dengan Irfan. Bagian kedua akan diterbitkan Jumat (28/2) esok.
Bagaimana kesan anda terhadap atmofser pelatihan pertama di Jepang?
Saya pernah berlatih di Belanda dan Thailand, tapi di sini berbeda. Ini adalah negara baru dengan orang-orang baru bagi saya. Ini adalah pertama bagi saya untuk bisa benar-benar mengenal dan tinggal bersama mereka yang menurut saya sosok-sosok mengesankan
Bagaimana cara anda berkomunikasi dengan rekan-rekan maupun staf pelatih?
Beberapa orang di sini berbicara dengan bahasa Inggris. Meski sedikit sulit, dengan membuat beberapa gerakan tertentu maka kita akan saling memahami satu dengan lain.
Adakah rencana untuk belajar bahasa Jepang?
Tentu saya akan belajar bahasa Jepang secepat mungkin karena itu adalah sesuatu yang benar-benar dibutuhkan di sini.
Sepakbola adalah bahasa universal, bagaimana cara anda menyampaikan itu di lapangan?
Itu adalah bahasa dasar. Kanan, kiri, belakang. Jika seseorang berteriak maka Anda akan tahu akan ada yang datang. Saat di lapangan adalah berbicara mengenai pemahaman antar pemain, saya harus mengenal kualitas rekan-rekan begitu juga sebaliknya. Ketika pemahaman ini telah terbentuk, maka komunikasi bukanlah suatu hambatan lagi.
Dari segi permainan, apa perbedaan yang anda lihat antara Indonesia dan Jepang?
Perbedaan utama ada di transisi dan cara mereka bermain. Di Jepang, semua berlangsung cepat dengan hanya satu dua sentuhan. Anda tidak dapat menerima bola, menahan sejenak sambil mencari rekan lalu kemudian melepas bola seperti umumnya di Indonesia. Anda harus sudah tahu apa yang Anda akan lakukan sebelum menerima bola. Itu adalah transisi tingkat tinggi dari bertahan ke menyerang, saya harus membiasakan diri dengan itu dan saya merasa mampu untuk berkembang lebih baik.
Pelatih Ventforet Kofu, Hiroshi Jofuku tak hanya menempatkan anda di sisi sayap, namun juga meminta untuk turut membantu pertahanan, menurut anda?
Itu posisi yang baru bagi saya, jika itu membuat saya menjadi lebih baik, mengapa tidak? Ia bahkan dapat menempatkan saya sebagai penjaga gawang jika diinginkan. Saya di sini untuk bermain dan belajar.
Siapa diantara rekan-rekan satu tim yang paling mengesankan menurut anda?
Marquinhos Parana, Koki [Mizuno], Mori-san [Kohei Morita], dan Omi [Hideomi Yamamoto]. Keempat orang tersebut membuat saya terkesan, terutama Marquinhos. Dia tenang, memiliki teknik serta visi yang baik. Ia membuat segalanya tampak mudah dan melakukan hal itu adalah sesuatu yang sulit. Koki juga dengan riwayatnya pernah bermain untuk Celtic, menunjukan skill dan ketenangan di atas lapangan.
Adakah hal utama yang anda pelajari dari mereka?
Transisi dari bertahan ke menyerang, juga akurasi umpan. Itu tak hanya sekedar umpan biasa melainkan umpan dengan pergerakan untuk menjaga momentum tim. Secara fisik, saya merasa semakin baik.
Apa perbedaan terbesar yang anda temukan antara Indonesia dan Jepang sejauh ini?
Perbedaan terbesar menurut saya adalah para pemain, di Jepang mereka lebih profesional. Mereka benar-benar bekerja di bidang olahraga. Setelah latihan usai, mereka masih bertahan di lapangan dan menambah porsi latihan untuk diri mereka sendiri. Di Indonesia maupun Thailand, ketika pelatih mengakhiri sesi latihan, maka pemain saling berebut untuk menjadi pertama yang pulang ke rumah.
Saya senang dengan suasana di Jepang, karena ini adalah hal yang sama saat saya alami di Belanda. Di Indonesia saya ingin melakukan latihan ekstra, namun terkadang membutuhkan bantuan orang lain untuk hal tersebut. Jika semua orang di klub sudah pulang, apa yang anda bisa lakukan? Jadi inilah yang saya suka, profesionalitas yang ada.
Bagaimana tentang program diet dan ritme tidur, saya dengar di Asia Tenggara itu bergantung pada individu masing-masing?
Di Thailand dan Indonesia tidak seprofesional itu, sebagai contoh saya tidur di sebuah kamar dengan beberapa rekan dan saya ingin tidur sekitar jam 10-11 malam, namun mereka masih bertahan dan baru mematikan lampu hingga jam 1 dini hari. Di sini berbeda, jam 10 sudah menutup aktivitas dan tanpa ada komentar apapun lampu sudah dipadamkan.
Anda pernah membela Utrecht melawan VVV Venlo saat Keisuke Honda masih berada di sana. Anda mungkin adalah sosok populer di Indonesia begitu juga dengan Honda di Jepang. Apakah anda memiliki kenangan tentang dia?
Itu adalah kenangan yang indah tentu saja karena saya menikmati cara ia bermain, namun ia juga mengalahkan tim kami jadi mungkin itu adalah kenangan buruk juga (tertawa). Saya mengagumi caranya bermain, Saya melihatnya bermain setiap minggu dan tahu bahwa ia bisa pergi ke tingkat yang lebih tinggi. Dia telah menunjukkan kualitasnya dengan bermain di AC Milan. Saya tak terkejut dengan pencapaian itu.
Foto-foto Irfan Bachdim dalam sesi latihan
Ventforet Kofujelang laga perdana J-League J1 2014
melawan Kashima Antlers lusa, Sabtu 1 Maret 2014 12:00 WIB
Quote: