Di masa abad pertengahan, masyarakat Eropa sana emang percaya sama sihir gan. Tapi ternyata, sampai pada zaman Perang Dunia dan perang lainnya pun, orang-orang Barat masih pake sihir dan hal gaib lainnya. Contohnya ada dibawah ini:

Mungkin Anda pernah mendengar cerita abad pertengahan bahwa pada saat itu orang-orang pernah percaya dengan kekuatan sihir, sebagai alat untuk menghancurkan lawan mereka. Pada akhirnya orang-rang menyadari bagaimana konyolnya ide-ide seperti itu. Dan akhirnya, sihir pada medan perang menjadi hanya sebatas pembicaraan dan permainan aneh belaka.
Atau paling tidak itu yang telah Anda pikirkan. Dibawah ini adalah 7 kasus nyata dari pemerintahan moderen yang mencoba memanfaatkan sihir agar bisa memenangkan perang.

1. Mexico, Obat-obatan Terlarang Dan Voodoo

Yang satu ini agak sedikit berbeda karena bukan tentang perang dalam artian sesungguhnya, tetapi lebih tepatnya jika dikatakan ‘perang melawan obat-obatan terlarang’. Ada jumlah yang besar dari korban perang khusus ini, paling tidak sebagian karena medan perang tersebut adalah di Meksiko. Pertempuran yang terjadi sepanjang perbatasan negara Amerika-Meksiko ini adalah salah satu perang paling berdarah yang terjadi di dunia ini, dengan kartel narkoba yang ‘mencabut nyawa’ pada tingkat yang mengkhawatirkan. Itulah sebabnya pemerintah Meksiko memutuskan melakukan suatu hal dengan pemikiran outside the box.
Secara khusus, mereka beralih ke voodoo. Pada tahun 2010, kepolisian di Tijuana dalam keadaan kebingungan, berpikir bagaimana cara mereka memerangi kartel narkoba tersebut, serta sangat khawatir terhadap keselamatan para petugas mereka, mereka akhirnya benar-benar menggunakan ritual pengorbanan hewan agar dapat memenangkan perang. Sebagai bagian dari percobaan untuk memanfaatkan sihir voodoo, para pendeta membunuh ayam pada bulan purnama dan melumuri darah ayam tersebut pada para polisi sebagai bentuk mantera perlindungan. Beberapa polisi ini percaya bahwa hal ini bekerja, mengklaim bahwa ketika senjata dan rompi pelindung tidak lagi berguna, kepercayaan mereka tidak pernah gagal. Meskipun itu kepercayaan untuk memenggal kepala ayam serta memanggil roh.

2. Houdini Sang Mata-Mata

Sementara bagian lain pada didalam artikel ini semua didokumentasikan dengan baik, saya akan mengatakan sebelumnya bahwa tidak ada catatan resmi tentang Harry Houdini, sang pesulap legendaris, pernah bekerja sebagai mata-mata. Meskipun begitu, pada tahun 2006 sebuah buku biografi mengklaim ditulis berdasarkan oleh informasi sebanyak 700,000 halaman yang dikumpulkan selama bertahun-tahun. Dengan semua tanda menunjuk kepada fakta dugaan bahwa penyihir paling terkenal sepanjang sejarah tersebut menjadi mata-mata di Kepolisian London untuk pemerintah Amerika dari waktu ke waktu.
Buku tersebut mengklaim bahwa Houdini bekerja sama dengan William Melville, seorang mata-mata Inggris yang bekerja di Kepolisian London dan pada saat yang sama Houdini dikatakan telah membantu mereka. Tampaknya, Houdini berkeliling dunia, melakukan pertunjukan sulap sebagai alasan untuk menutupi kegiatan mata-matanya mengumpulkan informasi rahasia untuk para pejabat penegak hukum, termasuk agen Secret Service Inggris dan Amerika.

3. Inggris Dan Horoskop Palsu

Perang Dunia II, tampaknya, adalah waktu yang aneh untuk startegi militer. Mengingat banyaknya rencana perang yang melibatkan kejahatan sihir terjadi, kita menjadi teringat kembali seperti film semacam Indiana Jones itu benar adanya. Bagian dimana faktanya Hitler dan Nazi terobsesi dengan hal-hal gaib, dan mereka memegan kepercayaan yang kuat terhadap kebenaran dari grafik astrologi.
Inggri mengetahui hal ini dengan baik, dan mempekerjakan astrolog bernama Louis de Wohl untuk membuat horoskop palsu untuk dipamerkan kepada Nazi serta mengetahui seklias tentang pola pikir mereka. Churchill sendiri yang mengirim de Wohl ke Amerika dengan tujuan untuk meyakinkan Amerika ikut serta kedalam perang, tetapi setelah peristiwa Pearl Harbor pekerjaannya sudah tidak diperlukan lagi.
Sebuah dokumen rahasia yang bocor menunjukkan bahwa MI5 kemudian menyesali keterlibatan de Wohl, karena pada akhirnya mereka menyadari bahwa perkataannya penuh dengan omong kosong. Mengingat bahwa justru karena hal itulah mereka menyewa de Wohl, untuk beromong kosong. Agak mengejutkan bahwa mata-mata papan atas Ingris memakan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan masalah tersebut.

4. Pertahanan Psikis Inggris

Ketika Anda memikirkannya, hal ini cukup masuk Akal bahwa Inggris ikut serta di dalam urusan gaib, mengingat mereka memiliki akses ke Kementrian Sihir dan sebuah sekolah sihir. Tunggu, bukannya itu Harry Potter?
Baiklah, ternyata pemerintah Inggris menganggap semua hal tentang ‘sihir’ ini lebih serius daripada yang Anda bayangkan. Pada tahun 2002, Kementrian Pertahanan melakukan sebuah studi untuk memastikan apakah prajurit juga bisa dilatih menjadi semacam cenayang atau tidak. Tujuannya adalah untuk menciptakan prajurit ‘batiniyah’ yang berkerja mencari DPO kriminal dunia atau bahkan Bin Laden sendiri.
Sesudah penyerangan pada World Trade Center serta munculnya Osama Bin Laden sebagai musuh publik nomer satu, Kementrian mencoba menyewal ‘cenayang asli’ untuk berpartisipasi dalam percobaan tersebut. Mungkin karena mereka tidak ingin ketahuan sebagai penipu, sebagaimana mereka kebanyakan, para cenayang ini menolak. Lalu beberapa orang biasa memutuskan untuk mengambil keuntungan dari rencana ini, dan mendapatkan uang dengan mudah dengan cara mengambil bagian dari penelitian. Mereka lalu membuktikan apa yang telah kita semua telah duga, bahwa tidak seorangpun dari mereka yang memiliki kemampuan bathiniyah.


5. Pencarian Holy Grail Oleh Nazi

Baiklah, karena pada artikel sebelumnya saya menyinggung tentang obsesi Indiana Jones dan Nazi dengan hal-hal gaib, maka saya akan menjelaskan bahwa film tersebut berdasarkan peristiwa nyata yang telah terjadi di masa lalu.
Oke, jadi mungkin para Nazi ini tidak pernah menemui kesatria yang tidak pernah menua ataupun melawan Harrison Ford, tetapi kelihatannya mereka benar-benar pernah mencari Holy Grail, salah satu artifak peninggalan religius. Pencarian dari Holy Grail tersebut sangat penting bagi para Nazi sehingga Heinrich Himmler sendiri yang memimpin pencarian tersebut.
Himmler, pimpinan dari SS, meyakini (bersama-sama dengan perwira tinggi Nazi) bahwa Yesus itu faktanya bukan orang Yahudi, tetapi orang Arya. Dia juga mempercayai bahwa mendapatkan benda tersebut akan membuatnya menjadi makhluk gaib serta membuatnya bisa memenangkan perang untuk Jerman. Himmler dan Nazi percaya bahwa mereka telah melacak Holy Grail di sebuah biara yang terletak di Spanyol karena beberapa nyanyian rakyat kuno samar-samar menyebutkan sesuatu yang mungkin bisa dtafsirkan sebagai cangkir yang bisa memberikan kehidupan. Paling tidak, hal itu yang bisa ditafsirkan apabila Anda adalah benar-benar orang gila, yang ternyata usaha keras Himmler disana menjadi sia-sia.

6. Psikokinesis Soviet

Survei manapun pada Perang Dunia II dan Perang Dingin pada akhirnya akan sampai pada fakta bahwa orang-orang pemerintahan dan militer dulunya agak sedikit gila, mungkin karena obsesi mereka terhadap kemenangan. Itulah sebabnya kita melihat banyak rencana-rencana aneh oleh Nazi maupun pasukan Sekutu serupa, dan itulah sebabnya Perang dingin bergejolak, ingin sama-sama mencoba memanfaatkan sesuatu yang belum diketahui. Baik Amerika maupun Soviet, keduanya sama-sama mencoba untuk menggunakan kekuatan pikiran, tetapi dengan tujuan yang berbeda. Untuk sekarang, mari kita bicarakan tentang Soviet yang mencoba mengendalikan psikokinesis.
Soviet sangat serius tentang memanfaatkan kekuatan pikiran dimana psikokinesis sebenarnya dapat dipelajari di Institut untuk Penelitian Otak pada Unversitas Negeri Leningrad. Setelah semuanya telah diperhitungkan, Soviet ternyata tertarik dengan telepati dan psikokinesis sejak tahun 1920-an, sebagian besar karena berkomunikasi dengan pikiran lebih murah dibandingkan membeli semua peralatan komunikasi radio yang mahal. Salah satu alasan utama mengapa mereka bisa melatih prajurit mereka dengan psikokinesis agar mereka, mungkin saja, bisa membelokkan peluru kendali antarbenua hanya dengan menggunakan pikiran mereka, karena sistem pertahanan yang sebenarnya akan memakan biaya yang besar juga.

7. Proyek Stargate Amerika

Ketika pertama kali Anda melihat nama proyek Stargate, Anda mungkin akan merasa gembira serta membayangkan sebuah lingkaran besar yang bisa memindahkan Anda ke dunia lain, seperti pada film-film. Baiklah, saya benci untuk merusak suasana, tetapi proyek ini bukanlah sama sekali tentang hal-hal seperti itu. Proyek Stargate mengacu kepada semua tentang ‘kekuatan pikiran’ pada saat Perang Dingin, yang telah dijelaskan sebelumnya. Secara spesifik (dalam kasus Amerika ini) adalah: pengelihatan yang bisa dikendalikan. Anda mungkin telah mengatahui proyek ini tanpa menyadarinya. Pernah mendengar buku maupun film yang bernama The Men Who Stare at Goats? Jika iya, maka Anda telah tahu tentang proyek Stargate ini, dan dengan pengelihatan yang bisa dikendalikan.
Proyek Stargate terjadi pada saat akhir dari perang dingin, dan Pentagon menghabiskan lebih dari 20 juta dolar Amerika untuk proyek ini. Pengelihatan yang bisa dikendalikan agaknya seperti kedengarannya: mencoba untuk melihat hal-hal dari jarak jauh dengan menggunakan kekuatan pikiran. Dan ya, hal inilah yang dilakukan oleh pemerintah Amerika dengan uang pajak selama bertahun-tahun.
Kolonel John Alexander, yang menjabat sebagai Special Forces pada perang Vietnam, rupanya meyakinkan pemerintah Amerika selama beberapa dekade agar meneruskan proyek ini sebagai sebuah kemungkinan, dan pada akhirnya pemerintah jenuh dengan proyek ini.

Semoga trit ini menambah wawasan agan.

Sumber:
http://segiempat.com/aneh-unik/sejar...perang-part-i/
http://segiempat.com/aneh-unik/sejar...erang-part-ii/