Tentu kita ingat, pada tahun 2011 jepang dilanda bencana gempa bumi dan disusul gelombang tsunami setinggi 10 m. kawasan timur laut negeri itu porak-poranda oleh bencana gempa dan tsunami tersebut. Bencana dahsyat yang dinilai telah menghancurkan negara dengan perekonomian nomor tiga dunia itu. Setidaknya 20 ribu orang tewas dan ribuan lainnya dinyatakan hilang.

Dengan terjadinya bencana tersebut, jepang mencoba mengembangkan teknologi yang bertujuan untuk mengurangi korban yang berjatuhan apabila tsunami terjadi. Sebuah perusahaan kecil yang bernama Japan’s Cosmo Power telah mengembangkan sebuah miniatur versi modern dari Bahtera Nuh, yang diberi nama (Noah’s Ark). Apabila Jepang dilanda gempa besar dan tsunami benda ini dapat digunakan untuk menyelamatkan diri.

Ukuran diameter kapsul ini adalah 1.2 meter (4 kaki). Kapsul terbuat dari enhanced fiberglass dan dicat kuning cerah untuk kemudahan identifikasi oleh tim penolong. lantainya diberi pemberat untuk stabilitas dan atapnya diberi lubang pernapasan dan jendela bundar kecil. Didalamnya dapat memuat 4 orang dewasa dan juga ada tiang di tengah untuk berpegangan serta makanan.

Skenarionya, jika gempa terjadi dan ada potensi tsunami, pemilik kapsul bisa segera masuk ke dalamnya. Lalu, ketika ombak besar dari lautan mencapai daratan, kapsul akan terapung dan menggelinding mengikuti arus air.

Perusahaan telah mengirimkan dua kapsul dan mencatat jumlah pesanan sebanyak 600 unit lebih. Tapi, Dengan hanya 10 karyawan yang terlibat dalam produksi kapsul Nuh di Pabrik Cosmo Power Hiratsuka, Tokyo, produksi berjalan agak lambat.