eCIPUTRA.comAvatar border
TS
eCIPUTRA.com
Jeruk Pamelo, Bisnis Yang Hasilnya Manis


Sudah tahukah Anda bentuk jeruk Pamelo yang besar namun berasa manis dan menyegarkan ini? Bentuknya sama seperti jeruk Bali, karena ada sebagian masyarakat menyebutnya jeruk Bali Merah. Jeruk Pamelo seperti halnya jeruk bali yang memiliki rasa dan aroma yang khas, ada rasa gurih yang bercampur manis, asam dan rasa yang tajam, ada juga rasa getir yang menyenggat ujung lidah, membuat jeruk Pemelo ini disukai banyak orang. Namun, tahukah Anda jika dibalik aneka rasa jeruk Pamelo ternyata tersimpan omset yang luar biasa.

Jeruk pamelo merupakan komoditas asli dari Magetan, karena inilah sebagian petani jeruk di wilayah tersebut, menyebut jeruk Pamelo Magetan. Jeruk pamelo memiliki daging buah yang lebih merah daripada jeruk Bali, memiliki kandungan air yang banyak, serta volume yang lebih besar. Jeruk ini sangat cocok dibudidayakan di dataran-dataran rendah, namun tidak terlalu dekat dengan pantai. Seperti halnya daerah Magetan, yang memiliki lembah-lembah serta bukit-bukit yang subur.

Budidaya jeruk Pamelo, menurut seorang petani asal Sukomoro, yang bernama Dukut, memiliki keunggulan tidak ribet dan tidak memerlukan biaya banyak untuk perawatan. Selain itu, pohon jeruk pamelo bisa bertahan hingga lebih dari umur 20 tahun. Untuk pembibitan bisa dengan metode pencangkokan, namun pencangkokan biasa dilakukan pada musim penghujan, biar akarnya tumbuh dengan cepat.

Selain pencangkokan, pembibitan Jeruk Pamelo ini bisa juga dengan system tempel. Tukulan baru dari jeruk sitrun yang berkarakteristik, selalu berbuah banyak, ditempeli jeruk pamelo atau juga jenis lain. Dengan system ini, diharapkan akan menjadi persilangan antara sitrun yang cepat berbuah dengan pamelo yang manis.

Keuntungan pembibitan jenis tempel, adalah buahnya yang selalu banyak, bahkan saking banyaknya harus dilakukan ‘penurunan’ buah, atau membuang satu dari dua jeruk dalam satu ranting.

“Penurunan dilakukan agar tidak terjadi kerusakan pada ranting dan pohon. Karena bibit yang didapatkan dari sistem tempel, buahnya selalu berlimpah”, katanya kepada wartawirausaha.com.

Saat ini, jeruk pamelo atau jeruk bali merah, memang menjadi produk agro unggulan masyarakat Magetan. Jeruk ini juga popular di tengah-tengah masyakat bahkan hingga ke Sumatera dan Kalimantan. Jeruk pamelo dalam sekali panen, satu pohonnya bisa menghasilkan 150 – 200 buah. Bahkan pohon yang sudah tua mampu menghasilkan 300 buah sekali panen.
Satu buah jeruk pamelo bisa dijual seharga Rp 4000, kepada tengkulak. Harga sampai di tangan konsumen bisa melonjak hingga Rp 8000. Perawatan pohon agar selalu produktif dan selalu bebas hama cukup mudah. Pemupukan dilakukan di awal musim penghujan, agar batang bisa langsung berbunga. Di sekitar pohon dibuat lubang melingkar, yang dimasuki pupuk MPK atau TSP.

Hal terpenting dalam budidaya jeruk Pamelo ini adalah selalu dilakukan penggeleban atau perendaman pohon jeruk dengan air sumur. Namun, sebelum penggeleban sebaiknya jeruk dibiarkan selama 2 bulan, agar saat perendaman batang pohon bisa langsung terangsang untuk berbunga. Buah yang sudah siap panen, biasanya kulit buah akan berubah kekuning-kuningan atau sudah tidak hijau.

Keunggulan jeruk pamelo, jeruk pamelo setelah dipetik dari pohon bisa bertahan hingga beberapa bulan. Kandungan Likopen dan Pektin yang terdapat di buah ini, juga menjadi sumber antioksidan yang mampu menurunkan resiko penyakit jantung. (bn)

Selengkapnya
0
2.4K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Bisnis
BisnisKASKUS Official
69.9KThread11.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.