wieisdatAvatar border
TS
wieisdat
Ane Cina ane Muslim, masalah buat lu?
Assalamualaikum Wr. Wb.

Ini trit yang mengisahkan tentang idup temen ane, seorang muslim mualaf yang mengalami beberapa kerikil sandungan dalam perjalananya.

1. Lahir sebagai non muslim
Temen ane lahir di daerah pecenongan, marganya Liong. Sejak SD sampai SMA bersekolah di sekolah kristen dan cukup aktif dalam kegiatan keagamaan. Tumbuh sebagai anak baik baik dan tertarik dengan dunia usaha, bekerja sejak kecil membantu ayahnya berjualan di daerah pecenongan.

Temen ane g pernah kenal dengan dunia islam. Yang dia tau cuma kelakuan orang muslim(baca: yang mengaku) berteriak Allahu Akbar tapi kelakuan barbar. Beberapa kali mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari mereka(baca:yang katanya) memuja ka'bah pada kisaran tahun 97-98

2.Hijrah ke Singapur waktu kerusuhan 98
Keadaan mencekam yang pekat dengan unsur rasisme(benar atau tidak) membuat temen ane tersingkir dari kerasnya Jajarta. Beliau kemudian hijrah ke singapur dan tinggal bersama familinya di sana.

Di singapur temen ane tinggal di sebuah apartemen deket daerah Pasir Ris. Bergaul dengan beberapa orang melayu. Di sana dia mudah diterima karena Indonesia merupakan topik hangat yang enak dijadiin buah pembicaraan pada waktu itu.

3. Mengenal Islam yang sebenarnya.
Salah satu tetangganya di singapur ternyata merupakan warga negara malaysia yang memiliki visa kerja di singapur. Mereka bergaul cukup sering hingga temen ane yang masih muda waktu itu memanggil dia abang.

Pertemanan mereka terjalin erat, padahal kondisinya terpaut umur yang cukup jauh. Mungkin sahabatnya itu menganggap temen ane sebagai adik juga, maklum menurut keterangan temen ane sahabatnya itu tinggal sendirian.

Beberapa kali di sela sela kegiatan mereka berdua, sahabatnya meninggalkan temen ane untuk pergi solat. Rasa penasaran temen ane muncul dikarenakan hal tersebut. Dimulai dari rasa penasaran itu temen ane mulai belajar mengenai Islam.

Beberapa hal yang diutarakan oleh sahabatnya antara lain bahwa keanehan orang muslim di indonesia yang banyak tidak kenal dengan orang orang cina yang menyebarkan agama islam di indinesia.

Singkat cerita, masukan masukan tersebut menjadi penggerak dalam hatinya untuk mengenal islam lebuh jauh.

4.Berkunjung ke malaysia
Setelah beberapa bulan disingapur temen ane diajak oleh sahabatnya untuj ijut ke malaysia. Perjalanan dilakukan dengan mobil pribadi milik sahabatnya. Mereka berjalan malam hari selepas sahabatnya pulang kerja. Di perjalanan sahabtnya memutuskan untuk singgah di daerah Johor Baru, daerah perbatasan antara malaysia dan singapur. Mereka tinggal di rumah salah satu kerabat si sahabat itu. Karena jarak antara kuala lumpur dan johor cukup jauh mereka memutuskan untuk bermalam dan melanjutkan perjalanan subuh hari.

Hal mengejutkan, ada kebiasaan kuliah subuh di johor. Kurang lebih kaya khotbah tapi diwaktu subuh. Sebenarnya tidak ada yang anrh dari khotbah subuh di malaysia, hanya saja khotbah subuh tersebut menggunakan sedikit banyak istilah bahasa jawa, iya bahasa jawa.

5. Indonesia itu guru kami.

Setelah melalui perjalanan melintasi North-South high way(toll utara selatan semenanjung malaysia) akhirnya temen ane tiba di kediaman sang sahabat di daerah kampung baru. Disana temen ane dikenalkan dengan orang orang setempat.

Orang orang disana memandang temen ane agak aneh ketika pertama kali melihat. Mengapa? Di malaysia waktu orang cina atau keturunan biasanya menggunakan bahasa kanton(atau mandarin, ts lupa temen ane bilang apa). Singkat cerita akhirnya dijelaskan lah bahwa temen ane seorang wni non muslim.

Lagi lagi karena indonesia yang pada masa itu mendapatkan predikat 'travel warning' mereka jadi penasaran dan mau ikut ngobrol. Sebagai info, sebagian besar penduduk kampung baru kuala lumpur itu adalah orang indonesia atau turunan indonesia. Well ane g bahas mengenai tanggapan mereka ketika mendengar kabar jakarta langsung dari warga jakartanya.

Ada obrolan menarik ketika itu. Salah satu dari penduduk kampung baru yang ikut ngobrol bilang kalau Indonesia itu guru kami. Kenapa? Singkat cerita, muslim di malaysia itu hutang budi sama orang Indonesia yang menjadi imam besar pertama Masjid Agung kuala lumpur. Imam besar pertama, orang indonesia. Seorang ulama betawi liftinganya Abdullah Syafi'i.

Dari hal ini temen ane belajar, bahwa dakwah itu tidak terbatasi oleh kebangsaan. Ukhuwah islam tidak terbatasi oleh ras, kenegaraan dan bahasa.

6. Pulang ke singapur membawa oleh oleh.
Setelah beberapa hari di kuala lumpur temen ane dan sahabatnya pulang ke Pasir Ris. Temen ane pulang membawa oleh oleh berupa rasa gundah.

Di sini pertanyaan muncul. Kenapa harus gundah. Temen ane g tau apa yang bikin dia gundah. Berkali kali dia berdoa dengan caranya waktu itu, tapi kegundahanya g bisa ilang.

Dia bilang kayanya ada yang g lengkap. Tapi dia g tau yang g lengkap itu apa.

7. Memutuskan masuk islam

Masih seputar kegundahan temen ane. Temen ane ngerasa kalo kegundahanya g bisa di ceritain ke siapa siapa, termasuk orang rumahnya. Beberapa hari dia keluar kamar cuma buat makan doang.

Sampai suatu hari temen ane buat menceritakan masalahnya ke sahabatnya. Dia bilang ke sahabatnya beberapa kali dalam tidurnya kaya terngiang ngiang sama obrolan waktu di kampung baru. Karena dia waktu itu main ke rumah sahabatnya agak sore, obrolan mereka ter henti ketika maghrib datang.

Temen ane merhatiin sahabatnya solat. Dan sampai selesai dia masih merhatiin. Dia nanya solat itu apa dan esensinya apa. Sahabatnya ngejelasin filosofis solat, singkat kata temen ane Bilang ke sahabatnya kalo dia mau masuk islam. Dan kata sahabatnya, jangan!!

Dia nanya, kenapa jangan. Sahabatnya ngejelasin kalo islam itu komitmen, dan islam g ngajarin cara buat mutusin perkara ketika gundah. Sahabatnya nyuruh temen ane pulang dan nenangin diri dulu, temen ane boleh balik lagi ketika udah tenang dan bisa ngambil keputusan.

8. Masuk islam diam diam.
Setelah temen ane yakin sama keputusanya dia kembali menghampiri sahabatnya. Di apartemen sahabatnya kebetulan lagi ramai, kalo g salah acara lamaran sahabatny.

Di situlah perkara diputuskan. Temen ane mengycapkan syahadat dan disaksikan oleh banyak orang yang ada. Tapi g ada satu keluarga pun yang tau.

Semenjak hari itu dia sering mengunjungi temenya untuk belajar agama dan solat berjamaah.

9. Kembali ke Jakarta.
Beberapa bulan kemudian, temen ane memutuskan untuk pulang ke jakarta. Dia pulang ke rumah lamanya dan keluar dari rumahnya sembunyi sembunyi.

Temen ane luntang lantung sampe akhirnya ketemu sama paman ane di depan mesjid. Paman ane punya percetakan di deretan jalan pramuka. Akhirnya temen ane itu kerja di situ.

Singkat kata, pandangan picik orang orang waktu ngeliat dia udah pasti ada. Mulai dari pura pura muslim takut di bantai lah, pura pura muslim buat mata matain lah atau pura pura muslim buat nyari makan. Di sini imanya di uji.

Orang orang yang katanya islam itu bisa punya prasangka sama dia hanya karena dia keturunan tiong. Dan menurut temen ane, itu kok beda sama yang dia tau dari sahabatnya. Beberapa kali juga dia sempet dicelakain(difitnah) sama rekan kerjanya di percetakan. Pernah ada kejadian, temen ane yang waktu itu kerja di bagian produksi jadi kambing hitam managernya waktu si manager ngelakuin salah produksi untuk kerjaan departemen agama. Temen ane di bilang sengaja bikin kerjaan salah biar percetakanya g di pake lagi sama departemen agama. Kembali temen ane mikir kalo keimananya di uji.

Kebenaran terungkap, temen ane terselamatkan dari fitnah. Dia dipindah ke bagian marketing sama paman ane, biar g terlalu singgungan sama bagian produksi takut kalo masih ada antek antek eks managernya.

10. Kembali lagi ke pecenongan.

Temen ane mungkin rindu sama keluarganya di pecenongan. Dia pulang dan menceritakan mengenai keislamanya. Sontak keluarganya kaget, dan g aneh lah ya klo ane bilang temen ane di usir.

Disini dia mulai dihubungi oleh temen temenya sesama etnis tiong. Ada yang awalnya ngajak ketemuan dan ujung ujungnya maksa balik lagi(ke keyakinan lama). Ada juga yang ngancem ngancem bakal ngelakuin ini itu.

Bisa dikatakan dari kanan dan kiri dia mendapatkan tekanan. Tapi ya itu td, dia cuma mikir imanya di uji.

11. Dibalik ujian.

Banyak kejadian g enak di idupnya malah bikin temen ane tambah kuat. Dia dengan mudah ngasih senyuman buat hal hal aneh yang temen ane alamin dikemudian hari.

Kata temen ane, iman g ada di ktp. Sampe sekarang ktp temen ane masih non muslim dan dia lagi ketar ketir ngurus ganti agama gara gara mau nikah(kelakuan minusnya).

Kata temen ane, kalo dia masih di jakarta waktu itu belom tentu dia muslim sampe sekarang. Kiat kejadian di berita, ada kekerasan beratasnamakan agama, islam g gitu, menurut temen ane.
Pelaku kriminal kalo di preksa ktp nya pasti agamanya islam, padahal menurut temen ane, syahadat itu ilang dari hati waktu kita berbuat keji.

Kalo dia masih di jakarta waktu itu mungkin dia g pernah punya kesempatan se bagus dia di singapur. Untung dia ketemu orang orang di percetakan setelah masuk islam.

Tapi ya, banyak kok orang muslim yang baik di indonesia. Tapi sedikit yang punya image mendidik.

*end*

Sekian gan dokumntasi obrolan ane sama temen ane, sorry bukan cari sensasi pake nulis bersambung, emang lg ada arisan di rumah ane.

Buat yang g suka sama judulnya, terserah lu tong, gw nulis buat yang mau baca

Buat yang g suka sama isi tulisanya, terserah lu tong, gw nulis buat yang mau baca

Thx, salam damai dari ts

Diubah oleh wieisdat 02-02-2014 09:02
0
22.7K
335
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.