Antar Ajong Ritual Tahunan Masyarakat Petani Sambas
TS
Pecidasase
Antar Ajong Ritual Tahunan Masyarakat Petani Sambas
Selamat Membaca Thread Sederhana Ini
Quote:
Antar Ajong adalah adalah ritual adat untuk menanam padi yang dilaksanakan setiap tahun pada masa bercocok tanam. Antar Ajong ini merupakan upacara menghanyutkan perahu lancang kuning berukuran 1-2 meter yang berisikan aneka jenis sesajian ke laut. Masyarakat setempat mempercayai, aktivitas tersebut dapat membuat tanaman padinya terhindar dari serangan hama dan penyakit. Sehingga demikian, hasil panen berlimpah untuk kemakmuran masyarakat sekampung. Sementara waktu pelaksanaan Antar Ajong ini biasanya setiap pertenggahan tahun, sekitar Juni atau Juli di kecamatan Paloh terutama di Tanah Hitam, Arung Parak, atau Matang Danau.
Quote:
Quote:
Ritual Antar Ajong sudah dilakukan ratusan tahun lalu, menurut Awang Bujang (74), seorang pawang senior di Kecamatan Paloh, Antar Ajong sudah dilakukan masyarakat setempat sejak Zaman Kerajaan Majapahit, sebelum Kesultanan Sambas berdiri. Waktu itu, secara periodik masyarakat mengirimkan atau mengantar upeti kepada Kerajaan Majapahit berupa hasil-hasil bumi menggunakan perahu lancang kuning (Ajong). Setelah Kesultanan Sambas berdiri, pengiriman upeti tersebut tidak dilakukan lagi.
Namun, mengingat sebelumnya ada amanah dari para leluhur bahwa tradisi ini jangan sampai hilang, maka seiring waktu, makna dari Antar Ajong tersebut mengalami pergeseran. Antar Ajong menjadi sebuah ritual yang dilakukan untuk menghindarkan masyarakat dari segala hal negatif seperti wabah penyakit, hama tanaman yang merajalela dan bencana alam. Ritual ini juga sebagai pertanda dimulainya masa bercocok tanam padi.
Quote:
Quote:
Kembali ke ritual Antar Ajong, sebelum di adakan ritual Antar Ajong ini, biasanya pada malam hari sebelum hari H, di adakan juga ritual lainnya yang disebut ''Besiak''.
Besiak adalah sebuah ritual untuk menangkap roh-roh jahat penguasa hal negatif guna dimasukkan ke dalam Ajong untuk dihanyutkan pada siang harinya. Hal tersebut bertujuan agar roh jahat tidak merusak tanaman padi penduduk desa. Proses penangkapan roh jahat ini dilakukan dengan menggunakan roh-roh (baik) penguasa alam gaib di kawasan setempat yang merasuki pawang atau kapala adat.
Saat ritual Besiak tersebut, telah disediakan sebuah panggung kecil yang berfungsi sebagai tempat keperluan ritual seperti kemenyan, bara api, "ratteh" (berondong dari ketan putih), beras kuning, kue cucur, "darram-darram", telur, pelepah pinang, mayang pinang (bunga pinang yang masih terbungkus), pisang dan lain-lain. Selain itu juga disediakan satu wadah (tempat air/tong/drum atau apalah namanya) yang disi dengan air, kemudian dicampur dengan berbagai jenis bunga-bungaan. Air tersebut nantinya akan digunakan warga untuk merendam benih padi sebelum ditanam.
Selanjutnya, ketika ritual memanggil roh/arwah, peradi (asisten pawang) dan pawang akan bersahut-sahutan melantunkan syair dan lagu khusus yang diiringi dengan pukulan gendang dan alat musik lainnya. Setelah tubuh sang pawang telah disusupi oleh roh (roh baik) maka peradi akan berkomunikasi dengannya dan menyatakan maksud pemanggilan tersebut.
Roh baik yang memasuki tubuh sang pawang itu diminta untuk "menangkap" roh-roh jahat dan memasukkannya ke dalam ajong. Pawang yang sudah dirasuki roh itu terkadang bertingkah aneh-aneh. Ada kalanya ia memanjat di atas atap rumah, pohon dan sebagainya. Setelah itu, ia akan mengelilingi ajong sambil menaburkan "ratteh" atau mengipasinya dengan mayang pinang. Biasa pula ia minta dihibur dulu dengan nyanyian dan tarian. Tak heran dalam prosesi ini, beberapa penari Raddad memang telah disiapkan. Uniknya, di sini penari Raddad yang ditampilkan terdiri atas ibu-ibu yang telah berumur, bukan para remaja.
note : Raddat adalah tarian tradisional masyarakat melayu Sambas. Tarian tersebut biasanya ditampilkan di acara pernikahan
Spoiler for Antar Ajong:
Quote:
Pada siang harinya Ajong di arak dari tempat pembuatannya, menuju pantai tempat ajong akan dihanyutkan. Setelah tiba di pantai, ajong kemudian disiak kembali oleh kepala adat, kemudian dilanjutkan dengan ritual tepung tawar yang merupakan adat dari masyarakat Kalimantan Barat. Ajong bergerak hanya dengan bantuan angin, maka dari itu ajong akan dihanyutkan apabila angin telah bertiup dari darat ke laut.
Spoiler for Bupati Sambas Ikut Menghanyutkan Ajong:
Untuk ukuran badan perahu/Ajong ini biasanya bervariasi dengan lebar 20 cm - 40 cm dan panjang 1,5 m - 4 m. Kain yang dibuat sebagai layarnya sering tampil dalam berbagai warna tapi lebih didominasi oleh warna putih dan kuning. Badan perahu diberi warna cat bebas dengan variasi gambar ukiran khas sambas.
Spoiler for Ajong Dihanyutkan:
Quote:
Nah pada saat acara pelepasan, beberapa orang yang di tunjuk memegang perahu tersebut dan membawanya ke laut dan menghanyutkan nya. Ritual adat ini berlansung setiap satu tahun sekali. Biasanya ritual adat ini banyak menarik pengunjung dari berbagai tempat dan Antar Ajong ini merupakan ajang menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke kabupaten Sambas.
Mungkin ada yang tertarik untuk menyaksikan ritual adat ini bisa datang ke Sambas, kecamatan paloh pada khususnya. Dan hanya bisa melalui kendaraan darat bukan udara.
Berikut ini foto-foto Antar Ajong, ane comot dari google