Tasmania - Seorang pria di Hobart, Tasmania, Australia diadili karena mengintip istrinya sendiri yang sedang mandi. Pria ini membuat lubang kecil di kaca yang ada di dalam kamar mandi mereka.

Kasus yang sedikit aneh dan tidak biasa ini terjadi ketika hubungan suami-istri ini memburuk dan mendekati ambang perpisahan. Pasangan ini sudah menikah selama 34 tahun dan dikaruniai dua anak. Demikian seperti dilansir news.com.au, Jumat (31/1/2014).

Jaksa yang menangani kasus ini, Steven Harper menuturkan bahwa kasus ini berawal pada Agustus 2013 lalu ketika sang istri hendak menanggalkan pakaian untuk mandi, dia memergoki suaminya mengintip dari tangki air.

Sang istri pun mengajak suaminya membahas tindakan tersebut hingga sang suami sepakat untuk menghormati hak privasi istrinya di masa mendatang. Sang suami yang berusia 57 tahun ini ini bahkan menulis surat untuk menyampaikan rasa cinta dan kekagumannya kepada sang istri.

Namun pada Oktober 2013, insiden serupa kembali terjadi. Sang istri memergoki ada goresan di kaca yang ada di dalam kamar mandi. Setelah memeriksa lebih lanjut, sang istri menemukan lubang untuk mengintip tersembunyi di balik kaca.

Sang istri yang marah langsung melapor polisi dan polisi kemudian membawa sang suami untuk diinterogasi. Polisi juga menyita komputer dan sejumlah barang milik sang suami.

Kepada polisi, sang suami mengakui dirinya memang mengintip sang istri di kamar mandi. Menurutnya, tindakan tersebut dilakukan untuk kesenangannya sendiri. Dia juga mengaku sempat merekam sejumlah video sang istri namun kemudian menghapusnya.

Dalam persidangan, pengacara sang suami menyatakan bahwa kliennya terobsesi dengan istrinya sekaligus frustrasi karena hubungan intim di antara mereka memburuk. Sang pengacara juga mengakui kliennya seorang exhibitionist.

Hakim Michael Hill menyatakan kasus ini sangat tidak biasa dan peraturan yang ada sebenarnya tidak untuk diterapkan pada situasi domestik atau dalam pernikahan. Hakim akhirnya melepaskan sang suami namun dengan masa percobaan selama 2 tahun. Hakim juga mewajibkannya untuk mengikuti konseling.

Menurut undang-undang yang berlaku, merupakan perbuatan melanggar hukum untuk mengamati atau merekam secara visual orang lain yang sedang dalam kondisi yang dianggap privasi. Tindak pidana ini terancam hukuman maksimal 12 bulan penjara atau denda hingga AUS$ 6.500 (Rp 69 juta).