matii.rasaAvatar border
TS
matii.rasa
Rahasia Kehebatan Suharto


Rahasia Kehebatan Suharto :

Suharto itu orang yang tidak suka membaca, dia juga tidak suka menulis. Tapi ada satu kehebatannya yang membentuk dia menjadi manusia otentik dan mampu menguasai manusia lain, menguasai sistem masyarakat.

Suharto menjalani laku tapa meneng. Atau meditasi diam. Dia melatih meditasi diam, ini jenis pelatihan meditasi tingkat tinggi yang amat berat. Ilmu Meneng ini did...apatkan pada tahun 1936 dari Kyai Daryatmo, saat itu Harto mengalami titik terendah dalam kehidupannya, terutama soal orang tuanya. Ia terlahir dengan suasana batin yang sakit hati dan sepi dari rasa cinta.

Suatu malam ia dibawa pamannya ke rumah Kyai Daryatmo, dari sanalah ia kemudian belajar banyak tentang falsafah Jawa. Kata-kata : Ojo Lali, Ojo Kagetan dan Ojo Dumeh adalah fase-fase pengalaman batin yang harus ia lalui sebelum sampai pada tingkatan meneng.

Di bulan puasa sekitar tahun 1938, Suharto dipesankan untuk menjalani disiplin menjadi manusia Jawa sempurna, jadi Jawa dalam pengertian batin itu adalah Manusia yang bisa mengalahkan dirinya sendiri, laku dalam mengalahkan dirinya inilah yang mengantarkan pada kesempurnaan. Sampai tahun 1938 laku tapa meneng ini belum sempurna dijalani Suharto karena ia masih gagal mengendalikan pikirannya.



Suatu saat tatkala ia menjadi kadet KNIL di Gombong, ia melihat arus kali. Suharto merenung apa makna arus kali, Ada apa dengan arus kali, ia mengamati arus kali di belakang tangsi KNIL itu lama. Dari pengamatannya itu ia melihat bahwa alam adalah gambaran tentang jiwa manusia, di saat itulah kemudian Suharto menjadikan dirinya sebagai anak alam, ia melibatkan dirinya dengan alam, ia merasakan alam itu sendiri. Lalu di senin pagi, saat itu sedang ada cuti kadet, karena Suharto akan dipindahkan ke Bogor.. Ia duduk di belakang tangsi-nya itu, ia merenungi arus kali yang menggerus batu-batu, kenapa air bergerak dengan sunyi. Lalu ia melihat cahaya matahari pagi yang terpantulkan dari arus sungai, tap..! Suharto kemudian menemukan makna di balik tingkatan fase ilmu yang diberikan Kyai Daryatmo adalah : KESETIAAN, dalam definisi tertinggi kesetiaan itu adalah Rasa Sabar. Disinilah kemudian Suharto melandasi ilmu manusianya.

Tidak seperti Sukarno yang melibatkan dirinya dengan suasana hati manusia, maka Suharto mengalami kredo keterlibatannya justru pada alam. Suharto kemudian melatih ilmu meneng itu dalam segala bentuk meditasinya, ia diam, ia selalu memperhatikan, ia tidak pernah mengomentari apa-apa, ia hanya menuruti keadaan, karena keadaan akan membentuk dirinya sendiri dan keadaan yang terbentuk itu. “Hal terpenting dalam dirimu Harto, janganlah engkau menangis berlebihan, janganlah engkau tertawa berlebihan, karena sikap berlebihan akan mengaburkanmu pada situasi sesungguhnya, ia akan membawa jiwamu pada rasa lemah dan ragu” begitu nasihat Daryatmo setelah Suharto menggambarkan apa yang ia rasakan setelah ia bertemu Kyai Daryatmo setelah Indonesia Merdeka pada tahun 1946, saat itu Harto jadi Komandan Militer Yogyakarta yang baru saja merebut gudang senjata di Kotabaru Yogya. Suharto hanya menangis dua kali, saat kerbaunya terperosok di pematang sawah dan saat isterinya meninggal.

Tahun 1942 Harto mengalami periode yang amat berat, ia lari dari KNIL karena ia menolak untuk berperang untuk Jepang melawan sekutu, ia ke desanya. Disana hidup tanpa pekerjaan dan uang, ia terkena malaria. Ia merasa merepotkan orang lain, di tengah kehidupan yang amat berat itu ia kemudian melatih ilmu tapa meneng, Suharto bisa kuat dalam tiga hari tanpa makan, tanpa minum dan dalam setahun ia hanya makan nasi putih tanpa garam tanpa apapun.

Dari ilmu meneng yang kemudian dijalaninya itu semakin hari semakin ia bisa membaca tingkah laku manusia dan arah hidup manusia. Dari membaca tingkah laku manusia ia juga bisa membaca arah hidup masyarakat. Disinilah letak kunci ilmu tertinggi Suharto, dan sepanjang sejarah memang dialah yang menguasai Indonesia secara absolut selama 32 tahun tanpa jeda, ini tidak pernah disaingi oleh penguasa Nusantara manapun dalam sejarah Indonesia.

Banyak orang tidak tau, Suharto juga suka melakukan meditasi jalan. Ia bisa pernah jalan kaki dari Bogor dari ke Yogyakarta dan ini bukan hanya sekali, ia sangat kuat berjalan. Bahkan temannya pernah bercerita dalam satu minggu perjalanan Suharto tidak bicara apapun. Rosihan Anwar juga selalu mengulangi cerita saat ia bertemu dengan Suharto dan minta diantar ketemu Panglima Sudirman, dalam lebih sepuluh jam perjalan Suharto sama sekali tidak bicara, satu kali bicara saat Suharto mengambilkan kelapa muda kepada Rosihan Anwar dan membukakan dengan pisau komandonya, Suharto berkata “Silahkan diminum degan-nya” sambil tersenyum setelah itu Suharto diam terus.
Sikap diam Suharto inilah yang kemudian ia bisa membaca banyak situasi dari mulai Penangkapan Sudarsono atasannya sendiri dimana dia harus memihak, peristiwa Bambang Sugeng saat perebutan Panglima Diponegoro, peristiwa pemberontakan tiga daerah sampai peristiwa paling bersejarah dalam Indonesia modern : -Gestapu 65-.

Suharto juga punya ilmu terkenal namanya ‘Nyondro’ ilmu membaca gerak gerik wajah. Dari nyondro inilah kemudian Suharto bisa membaca orang yang dihadapinya ini kalah atau menang. Suharto kalau bersalaman selalu tangannya diatas, seperti tangan Sultan kepada bawahannya, sikap salaman ini yang tidak disenangi oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX bahkan beberapa kali Sri Sultan menghindari jabatan tangan, tapi kemudian Sultan berjabatan tangan dengan sikap equal satu sisi dan sempat dipotret saat itu Sultan sudah tidak jadi Wapres dan jadi Ketua KONI.

Suharto adalah orang yang amat ahli bahasa, bila Sukarno menggunakan bahasa untuk menyenangkan hati orang lain, maka Suharto menggunakan bahasa untuk membentuk hubungan komunikasi ‘antara siapa yang berkuasa dan siapa yang harus menurut’ itulah gaya bahasa yang pernah diciptakan Sultan Agung Hanyokrokusumo saat itu Sultan Agung ingin suku Sunda takluk dengan Jawa tapi dalam penaklukan sampai ke suasana batinnya, maka diciptakanlah bahasa halus Jawa, bahasa Krama Inggil, bahasa inilah yang juga memperhalus bahasa Sunda seperti yang kita lihat dalam bahasa Cianjuran atau Bahasa Sunda Sumedang. Suharto membentuk bahasa sebagai arahan alam pikiran, ia membuat kebijakan EYD, Ejaan Yang Disempurnakan, ia membentuk jargon-jargon kehilangan isi, sehingga terlihat membosankan, dalam keadaan membosankan itu sesungguhnya Suharto sudah menaklukkan gaya bahasa perlawanan.

Sikap Suharto juga mendua terhadap priyayi dan proletar, bila kepada priyayi ia akan berkompromi karena dalam dunia priyayi ia bisa menanamkan pengaruhnya, inilah kenapa bahasa WS Rendra ia diamkan, sementara bahasa Wiji Thukul langsung ia bunuh. Bahasa WS Rendra ia jadikan seakan-akan musuh, tapi ia tidak bunuh malah ia besarkan dan ia diamkan, tapi ketika kesadaran bahasa itu akan tumbuh di kalangan proletar, mereka yang tidak bermodal, mereka yang hanya memiliki satu-satunya senjata yaitu : Nyawanya maka mereka harus dibereskan.

Karena satu hal yang amat tidak disukai Suharto : REVOLUSI..............

Siapakah Dukun-Dukun Suharto


Guru spiritual Soeharto (selain dari lingkungan keluarga):

1. Romo Marto Pangarso (dari Bantul-Yogyakarta), dikenal sebagai guru Soeharto dalam arti sesungguhnya.

Ia berhubungan dengan Marto saat memimpin BKR di Yogyakarta. Konon, Marto yang kerap melakukan ritual di Candi Prambanan ini bisa membaca tanda-tanda.
Sejumlah syarat lelaku dari Marto yang terbilang berat pernah dilakukan Soeharto demi memenuhi ramalannya, seperti bersemedi di Gua Srandil (di Cilacap).
Marto meninggal tahun 1980, sebelum meninggalnya Soeharto sempat membangun Padepokan Sendang Semanggi Kasihan Bantul (tempat Marto mengumpulkan pengikutnya dari pelosok Jawa setiap 35 hari).

2. Romo Diat (dari Semarang)
Dukun ini kerap menginjakkan Istana Negara ( berbeda dengan Marto yang tidak pernah). Selain memberikan nasehat spiritual, ia juga memberi perlindungan gaib, untuk kediaman keluarga Cendana maupun di Istana Negara.

3. Soedjono Hoemardani
Konon ialah yang mengatur hari atau apa saja yang harus dilakukan dan diperbuat keluarga Cendana jika mereka ingin selamat.
Sebagai catatan:
- Soedjono inilah yang memelopori pemberlakuan Ketetapan MPR menyangkut aliran kepercayaan yang menghebohkan itu.
- Ki Ageng Selo mengaku kalau saat tahun 1970 pernah diperintahkan menanam bunga wijaya kusuma di Istana Negara yang diambil Soedjono dari P. Nusakambangan. Tujuannya agar 1973 Soeharto terpilih lagi menjadi Presiden.

4. Soedjarwo, kerabat Ibu Tien dari Mangkunegara

5. Darundrio, dikenal ahli kanuragan-membuat tubuh kebal senjata tajam-kerap diminta keluarga Cendana untuk upacara spiritual kejawen.

6. Mbah Diran (dari Jakarta Pusat), dikenal sebagai pawang hujan. Jasanya sering digunakan Mbak Tutut untuk proyek jalan tolnya.

7. Sejumlah dukun atau penasehat spiritual yang mengelilingi Soeharto, selama ini tak pernah jelas . Namun Ki Ageng Selo pernah menyebut tak kurang daari 50 orang.
Perubahan Soeharto terjadi sejak:
- Para penasehat spiritual utamanya Marto, Diat dan Soedjono satu per satu meninggal. Puncaknya ketika Ibu Tien meninggal.
- Sejumlah paranormal Jawa melihat sejak perekonomian Indonesia mulai tumbuh. Soeharto mulai menumpuk kekayaan. Saat itulah Sri Sultan HB ke IX melihat Soeharto mulai melanggar ajaran Jawa. Sebagai bentuk "protes"nya beliau menolak dicalonkan kembali menjadi wapres.
Masyarakat juga mulai merasakan bahwa di bawah ORBA penggusuran tanah dan lahan terjadi dimana-mana. Th 1991, proyek Kedung Ombo misalnya telah membuat belasan ribu orang Jateng kehilangan rumah, tanah dan kuburan leluhur mereka. Padahal dalam konsep Jawa kuburan adalah sesuatu yang sangat dihormati. Pakar filsafat Jawa (Damarjati) mengungkapkan bahwa Pak Harto telah menerapkan filsafat Jawa yang salah.

Sementara pakar filsafat Franz Magnis Suseno mengemukanan, menunjuk "manajemen kekuasaan" Soeharto selama ini "mengoper" pola kekuasaan Raja Jawa. Pola inilah yang membuat pembantunya "yes-men".

Dalam ilmu perdukunan Jawa Soeharto terkena tulah kelakuannya sendiri. Malam sebelum ia terkena stroke, saat hujan lebat mengguyur Jakarta, sebuah pohon cemara besar di rumah salah seorang keluarga Cendana tumbang. Pertanda buruk !!! Tumbang juga akhirnya !!!!!!!!!!!

(Dikutip dari berbagai sumber).
Spoiler for sumber:
Diubah oleh matii.rasa 31-01-2014 10:20
0
17K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.