Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ppulsa.comAvatar border
TS
ppulsa.com
rangkaian dan makna tahun baru imlek
halo kaskuser maaf kalau berantakan soalnya lewat hp


Kita sering mendengar, mengucapkan dan membaca kata IMLEK. Konotasi kata Imlek adalah Chinese New Year, betul? Sebenarnya apa arti Imlek itu?

Kata Imlek adalah bunyi dialek Hokkian yang berasal dari kata Yin Li (阴历, baca: IN LI) yang berarti “penanggalan bulan” alias lunar calendar. Penanggalan China berdasarkan peredaran bulan di tata surya sehingga disebut dengan Yin Li. Sementara penanggalan yang kita kenal sekarang, dan dipakai luas seluruh dunia disebut dengan Yang Li (阳历) di dalam bahasa Mandarin, artinya adalah “penanggalan matahari”.

Imlek dikenal juga dengan Nong Li (农历, bacanya: nung li), yang artinya “penanggalan petani”, di mana hal ini bisa dimaklumi, sebagian besar orang jaman dulu adalah bertani. Para petani tsb mengandalkan kemampuan mereka membaca alam, pergerakan bintang, bulan dan benda angkasa yang lain untuk bercocok tanam. Apalagi di China yang 4 musim, perhitungan tepat dan presisi harus handal untuk mendapatkan pangan yang cukup.

Perayaan Chinese New Year sebenarnya adalah perayaan menyambut musim semi yang disebut dengan Chun Jie (春节, baca: juen cie), yang artinya “menyambut musim semi”. Musim semi disambut dengan sukacita karena musim dingin akan segera berlalu dan tibalah saat para petani untuk menanam lagi. Tanaman pangan terutama padi (China selatan) dan kebanyakan gandum (China utara) serta tanaman pertanian lainnya. Karena mengandalkan alam untuk kehidupan mereka, menyambut datangnya musim semi merupakan keharusan yang dirayakan dengan meriah.

Perayaan ini mulai dikenal di jaman Dinasti Xia (夏潮, sering ditulis Hsia juga, 2205 – 1766 SM). Setelah dinasti Xia runtuh, penanggalan Imlek selalu berubah sesuai dengan kemauan dinasti yang berkuasa. Biasa diambil adalah waktu berdirinya dinasti tsb. Baru pada masa Dinasti Han (206 SM – 220 M), penanggalan semua dari Dinasti Xia diresmikan sampai sekarang dan tahun kelahiran Khonghucu ditetapkan sebagai tahun pertama.

Namun saat ini di China sendiri penulisan tahun yang berdasarkan tahun kelahiran Khonghucu sudah tidak umum lagi. Misalnya Imlek tahun ini adalah tahun 2562, sudah tidak lazim lagi, tahun yang ditulis biasanya tahun 2011 saja.

Sementara itu, Taiwan juga memiliki standard penulisan tahun sendiri, yang dimulai dengan titik awal 1911 sebagai tahun nol, jadi tahun 2011 bisa jadi ditulis tahun 2000. Tahun 1911 adalah tahun berdirinya Republic of China setelah dinasti terakhir, yaitu Dinasti Qing runtuh.



Rangkaian Perayaan Imlek

Rangkaian perayaan Imlek dimulai dari seminggu sebelum Imlek, diakhiri dengan Cap Go Meh merupakan rangkaian turun temurun yang tidak banyak lagi generasi sekarang yang mengenal urutan dan artinya. Sementara generasi saya lebih parah lagi, karena berangusan Orde Baru, sehingga lebih buta masalah ini.

Tulisan ini hasil mendalami beberapa literatur, internet searching, penuturan almarhum orang tua, tulisan-tulisan tangan Papa, dan interview sekedarnya dari para tukang masak sembahyangan di Semarang.

Tukang masak sembahyangan ini biasanya kisaran umur 50 tahun ke atas dan mewarisi keahlian memasak dan kisah serta cerita di dalamnya turun temurun. Biasa mereka menerima pesanan dari keluarga-keluarga Tionghoa yang sudah tidak mengerti urutan dan tata cara segala macam perayaan, sembahyangan atau peringatan.

Imlek, Cap Go Meh, sembahyang ronde, sembahyang bakcang, cengbeng dsb, memiliki aturan dan tata cara yang sarat arti dan makna.



Pertama

Seminggu sebelum Tahun Baru Imlek – tepatnya pada tengah malam menjelang tanggal 24 bulan 12 Imlek (Cap Ji Gwee Ji Si/) dimulailah rangkaian pertama sembahyangan Tahun Baru Imlek atau kerap disebut Sin Cia yaitu Persembahyangan Toapekong Naik – lazim juga disebut sebagai Sembahyang Couw Kun Kong (灶君公, Zao Jun Gong, Dewa Dapur). Sembahyangan ini adalah prosesi mengantar Dewa Dapur untuk kembali ke Istana Giok dari Kekaisaran Langit untuk melaporkan segala tingkah laku manusia penghuni rumah itu kepada Kaisar Langit. Kaisar Langit dalam kisah cerita klasik Tiongkok di Indonesia dikenal dengan nama Giok Hong Siang Tee atau Yu Huang Shang Di atau Yu Huang Da Di (玉皇上帝 atau 玉皇大帝 baca: Ie Huang Shang Ti atau Ie Huang Ta Ti).


Dewa Dapur

Dalam masyarakat pada umumnya, inti dari sebuah rumah atau sebuah keluarga adalah dapur, di mana kegiatan makan, minum, memasak, berinteraksi antara anggota keluarga, bahkan bersantai kadang dilakukan di dapur juga. Apalagi keluarga dan rumah modern sekarang, dengan design dapur yang cozy dan nyaman, akan membuat dapur menjadi sentral interaksi anggota keluarga. Dewa Dapur merupakan ‘penjaga’ rumah yang paling penting. Dalam tradisi, dipercaya semua hal, jelek – baik, akan didengar dan dicatat semua oleh Dewa Dapur dan menjelang akhir tahun akan dibawa ke ‘sidang kabinet’ Kekaisaran Langit dan merupakan ‘annual report’ masing-masing keluarga.



Kedua

Rangkaian kedua adalah sehari sebelum Sincia, tepatnya tanggal 30 bulan 12 Imlek, kembali diadakan upacara sembahyangan yang dikenal sebagai upacara Sembahyang Tutup Tahun. Sembahyangan ini khusus diadakan untuk menghormati dan memuliakan leluhur, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ungkapan rasa Bakti (孝, Xiao, baca: siau, Hokkian: Hauw) anak terhadap Orang Tua / Leluhur.

Upacara ini merupakan wujud dari pelaksanaan ajaran moral Confusius yang bersifat humanis religius dan yang berakar kuat pada penekanan konsep bakti atau disebut xiao, dalam bahasa Inggris disebut juga filial piety. Malam ini sering disebut juga dengan Da Nian Ye (大年夜, dapat diterjemahkan secara harafiah menjadi ‘new year’s eve). Orang Hokkian di Medan menyebut dengan ‘sa cap me’ artinya adalah ‘malam tanggal 30′.

Pada malam ini kebanyakan keluarga melek semalam suntuk sampai pagi untuk menyambut tahun baru, menyalakan petasan dan kembang api untuk mengusir ‘nian’ mahluk jahat yang menurut legenda hobby makan manusia. Suara keras petasan dipercaya menakuti si nian tadi. Sekarang makin melenceng untuk sekedar keramaian dan dipercaya mengusir roh jahat. Di Indonesia, 5 tahun belakangan, setelah IBC (Indonesian Born Chinese) diperbolehkan lagi merayakan dan malah sekarang menjadi hari libur resmi nasional, makin tahun makin seru dan ramai orang menyalakan kembang api dan petasan.

Di China setahu saya, 2 malam sebelum tanggal 30 bulan 12, ada yang disebut dengan ‘xiao nian ye’ (小年夜, baca: siau nien ye) yang artinya kurang lebih adalah ‘small new year’s eve’. Yang sudah mulai dirayakan, dengan makan bersama keluarga besar, sambil menantikan segenap sanak famili berkumpul lengkap. Biasa sanak saudara yang dari jauh akan berdatangan hampir secara serentak di 2 hari sebelum Sincia. Tentu saja makan-makan sudah menjadi acara wajib. Di saat-saat seperti ini, makanan biasa tidak berhenti mengalir, yang diiringi tentu saja dengan bir, wine atau minuman beralkohol lain guna melawan dingin di tengah musim dingin yang menggigit.



Ketiga

Rangkaian ketiga adalah tepat di hari Sincia, yaitu yang disebut Cia Gwee Che It/Zheng Yue Chu Yi (正月初一, tanggal 1 bulan 1. Seluruh anggota keluarga bangun pagi, mandi (tidak yakin tapi kalo di China dalam suasana musim dingin…hehehe….), mengenakan pakaian baru, dan siap-siap sembahyang. Yang masih memiliki meja abu dan sembahyangan di rumah, mereka akan bersembahyang kepada para leluhur lebih dulu dan kemudian akan melakukan ‘bai nian’ (拜年, baca: pai nien), yaitu mengucapkan selamat tahun baru dimulai kepada yang paling tua dan berjenjang ke yang paling muda.


next part 2 jangan lupa cendolnya biar di lanjut ke part 2
0
3.3K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.