Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

babunyakaskuserAvatar border
TS
babunyakaskuser
Asal Usul Tahun Baru Imlek
Imlek Atau Tahun Baru China Diperingati Setiap Tahunnya Oleh Warga Tiong Hoa Di Berbagai Penjuru Dunia. Perayaan Yang Sarat Dengan Tradisi Unik Ini Telah Menjadi Bagian Dari Kebudayaan Etnis Tiong Hoa.
Nah, mungkin sebagian dari agan ada yang belum mengetahui sejarah atau asal usul perayaan Imlek. Jadi gini gan critanya:
Ada sebuah legenda kuno yang mengisahkan asal usul tradisi perayaan Imlek di Tiongkok, begini ceritanya :

Dahulu kala ada seekor monster jahat yang memiliki kepala panjang dan tanduk yang tajam. Monster yang bernama nian ini sangat ganas, dia berdiam didasar lautan, namun setiap tahun baru dia muncul kedarat untuk menyerang penduduk desa dan menelan hewan ternak. Oleh karena itu setiap menjelang tahun baru, seluruh penduduk desa selalu bersembunyi dibalik pegunungan untuk menghindari serangan monster ini.

nih penampakannya gan emoticon-Big Grin
Asal Usul Tahun Baru Imlek
Pada suatu hari saat menjelang pergantian tahun, semua penduduk desa sedang sibuk mengemasi barang-barang mereka untuk mengungsi ke pegunungan, datanglah seorang lelaki tua berambut abu-abu ke desa itu. Dia memohon ijin menginap semalam pada seorang wanita tua dan meyakinkannya bahwa dia dapat mengusir pergi monster nian ini. Tak ada satupun yang mempercayainya. Wanita tua ini memperingatkan dia untuk ikut bersembunyi bersama penduduk desa lainnya, tetapi lelaki tua ini bersikukuh menolaknya. Akhirnya penduduk desa meninggalkan dia sendirian di desa itu.
Ketika monster nian mendatangi desa ini untuk membuat kekacauan, tiba-tiba dia dikejutkan suara ledakan petasan. Nian menjadi sangat ketakutan melihat warna merah, kobaran api dan mendengar suara petasan itu. Pada saat bersamaan pintu rumah terbuka lebar lalu muncullah lelaki tua itu dengan mengenakan baju berwarna merah sambil tertawa keras. Nian terkejut dan menjadi pucat pasi, dan segera angkat kaki dari tempat itu.
Hari berikutnya, penduduk desa pulang dari tempat persembunyiannya, mereka terkejut melihat seluruh desa utuh dan aman. Sesaat mereka baru menyadari atas peristiwa yang terjadi. Lelaki tua itu sebenarnya adalah Dewata yang datang untuk menolong penduduk desa mengusir monster nian ini. Mereka juga menemukan 3 peralatan yang digunakan lelaki tua itu untuk mengusir nian. Mulai dari itu, setiap perayaan Tahun Baru Imlek mereka memasang kain merah, menyalakan petasan dan menyalakan lentera sepanjang malam, menunggu datangnya Tahun Baru. Adat istiadat ini akhirnya menyebar luar dan menjadi sebuah perayaan tradisional orang Tionghoa yang megah dalam menyambut “berlalunya nian” (dalam bahasa Tionghoa, nian berarti tahun)

Orang Tionghoa selalu mengkaitkan periode waktu dari hari ke 23 hingga ke 30 dalam 12 belas bulan tahun lunar tepat sebelum Hari Raya Imlek sebagai “nian kecil”.

Setiap keluarga Tionghoa diharuskan membersihkan lingkungan tempat tinggal mereka untuk menyambut datangnya tahun baru. Disamping membersihkan lingkungan sekitar, setiap keluarga Tionghoa membuat berbagai hidangan menyambut Imlek yang terbuat dari daging ayam, bebek, ikan dan sapi / babi, serta manisan dan buah-buahan. Tak ketinggalan pula para orang tua membelikan baju baru untuk anak-anaknya dan mempersiapkan bingkisan angpao saat mengunjungi kerabat dan keluarga.
Ketika malam Tahun Baru tiba, seluruh keluarga berkumpul bersama. Di wilayah utara Tiongkok, setiap keluarga memiliki tradisi makan kue bola apel, yang dalam bahasa Tionghoa-nya disebut Jiao, pelafalannya sama dengan kata bersama dalam bahasa Tionghoa, sehingga kue bola apel sebagai symbol kebersamaan dan kebahagiaan keluarga. Selain itu jiao juga bermakna datangnya tahun baru. Diwilayah selatan Tiongkok, masyarakatnya suka sekali memakan kue manisan Tahun Baru (yang terbuat dari tepung beras lengket), yang melambangkan manisnya kehidupan dan membuat kemajuan dalam
Tahun Baru ini (dalam bahasa Tionghoa kata “kue” dan “membuat kemajuan” memiliki pelafalan yang sama dengan kata gao) Menjelang jam 12 malam, setiap keluarga akan menyalakan petasan.
Hari pertama Tahun Baru Imlek, orang Tionghoa menggunakan baju baru dan mengucapkan selamat kepada orang yang lebih tua. Anak-anak yang mengucapkan tahun baru kepada yang lebih tua, akan mendapatkan angpao uang. Sedangkan pada hari kedua dan ketiga, mereka saling mengunjungi teman dan kerabat dekatnya.
Selama masa perayaan Tahun Baru Imlek, pada umumnya jalan-jalan diarea perdagangan penuh sesak dengan keluarga Tionghoa yang berbelanja untuk keperluan Imlek. Dibeberapa tempat diluar negeri biasanya diadakan berbagai acara hiburan menyambut Imlek seperti pertunjukkan Barongsai dan Naga, pasar bunga dan pameran klenteng.
Setelah hari ke 15 bulan pertama dalam kalender Lunar, adalah waktu diadakannya Festival Lentera, yang menandakan berakhirnya perayaan Tahun Baru Imlek. sampe sekarang, perayaan Imlek selalu diperingati setiap tahunnya dengan berbagai tradisi seperti: sembahyang, membakar dupa dan uang-uang an kertas, pergi ke kelenteng untuk meramal nasib di tahun depan, hingga memberi angpao pada saudara yang belum menikah.



Terus, knapa tiap Imlek juga biasanya kita dapet Angpao? nahh kalo itu tradisi gan. jadi gini critanya:
Pada zaman dahulu kala saat mendekati perayaan tahun baru, ada sosok makhluk yang menyerupai binatang besar. Makhluk itu gemar mengelus dahi anak-anak yang sedang tertidur lelap. Akibat perbuatan makhluk tersebut banyak anak yang menjadi gila. Melihat hal tersebut, para orangtua selalu menjaga anaknya setiap malam agar tidak dihampiri oleh makhluk yang menyerupai bintang besar itu. Begitu juga dengan keluarga yang satu ini, yang mana mereka memiliki anak di usia senja. Mereka selalu menjaga anaknya dari makhluk yang mengerikan itu. Suatu hari sang ayah dan ibu sedang mengajak bermain anaknya. Mereka bermain bersama anak dengan kertas merah yang berisi uang. Lelah bermain, mereka tertidur dengan lelap dan saat itulah makhluk mengerikan datang menghampiri si anak dan hendak mengelus dahinya. Untungnya, sang ayah terbangun saat makhluk itu sudah sangat dekat dengan dahi si anak. Tiba-tiba, bungkusan merah berisi koin yang sebelumnya mereka mainkan itu memancarkan sinar terang. Melihat sinar terang yang dipancarkannya itu membuat makhluk berteriak seolah kesakitan. Dalam waktu singkat, masyarakat di pelosok desa provinsi Zhejiang mengetahui peristiwa tersebut dan menganggap malam hari terakhir ke-30 setiap tahun dengan kertas merah yang diisi uang dan diletakkan di sisi bantal si anak dapat menghalau makhluk mengerikan itu. Semua orang lalu memasukkan uang ke dalam kertas merah dan menamakan uang itu sebagai angpao.

Asal Usul Tahun Baru Imlek

yahh, smoga di taun baru Imlek ini agan2 skalian bisa dapet angpao juga ya gan emoticon-Big Grin

JANGAN LUPA DI emoticon-Rate 5 Star KALO AGAN BERKENAN, ANE MINTA emoticon-Blue Guy Cendol (L)
DAN SMOGA GA emoticon-Blue Repost YA GAN emoticon-Big Grin
0
1.7K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.