rudysetyawanAvatar border
TS
rudysetyawan
Acara Hipnosis di Televisi
Cerdas dan Bijak Memahami Hipnosis Hiburan

..........
Sumber www.adiwgunawan.com

..........
Kode Etik

Dalam melakuan hipnosis hiburan, hipnotis profesional harus mematuhi kode etik yaitu tidak boleh melakukan atau meminta subjek melakukan hal-hal yang merugikan diri subjek atau mempermalukan subjek, hal-hal yang membahayakan keselamatan hidup subjek atau orang lain, atau hal-hal yang melanggar norma, moral, atau nilai-nilai spiritual/agama.

Hukum emas yang harus dipegang teguh adalah perlakukan orang lain sama seperti bagaimana Anda ingin mereka memperlakukan diri Anda.

Saya mengenal rekan-rekan hipnotis yang bermain dengan cantik, santun, kreatif, dan sangat menghargai subjeknya. Mereka mampu menghibur penonton dengan berbagai aksi panggung yang cerdas bersama subjek dan tetap memegang teguh kode etik.

Namun sangat disayangkan ada juga hipnotis yang tidak tahu atau mungkin tidak peduli dengan kode etik ini. Yang penting adalah acara mereka lucu dan menghibur. Dan kesan yang muncul adalah hipnosis identik dengan manipulasi pikiran, mempermalukan subjek, subjek dibuat "tidak sadar", dan tidak manusiawi. Ini yang sungguh sangat disayangkan.

Melakukan Hipnosis Hiburan

Di atas saya menjelaskan ada dua jenis hipnotis yaitu yang sungguh menguasai ilmu hipnosis dan yang hanya mengaku atau berlagak menguasai ilmu hipnosis. Sekarang saya akan jelaskan terlebih dulu bagaimana hipnotis jenis pertama melakukan hipnosis hiburan.

Hipnotis tipe pertama memahami benar apa yang telah saya jelaskan di atas, mulai dari memahami kondisi hipnosis, indikasi trance, sugestibilitas, skala kedalaman trance, merancang skenario pertunjukkan, teknik memilih subjek, membawa subjek masuk kondisi hipnosis, dan kode etik.

Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada para hipnotis yang sungguh-sungguh menjalani profesi mereka dengan profesional dan memegang teguh kode etik.

Untuk melakukan hipnosis hiburan sebenarnya sangat mudah. Yang dibutuhkan hanya dua hal yaitu keahlian memilih subjek dan kreativitas hipnotis.

Hipnotis profesional dan berpengalaman biasanya akan memilih subjek dari para penonton. Semakin banyak penonton yang hadir semakin baik karena semakin besar peluang ia menemukan subjek yang sangat sugestif melalui uji sugestibilitas.

Namun, bila ternyata jumlah penontonnya sedikit, atau pertunjukkannya disiarkan live, atau ini dilakukan di komunitas tertentu yang tidak memungkinkan hipnotis memilih subjek dari penonton, atau hipnotis ingin mencari aman dan memastikan show-nya berjalan dengan baik, maka ia akan menyiapkan subjeknya sendiri. Subjek ini adalah orang atau anak buah si hipnotis yang disusupkan seolah-olah menjadi salah satu dari hadirin. Nanti, melalui cara yang sangat halus hipnotis akan memilih subjek ini dari penonton. Dan ini yang seringkali terjadi.

Hadirin lain yang tidak menyadari hal ini tentu akan sangat kagum dengan kehebatan si hipnotis yang mampu menghipnosis salah satu dari mereka dengan begitu cepat, mudah, dan setelahnya melakukan pertunjukkan yang sangat menarik dan menghibur.

Di salah satu pasar swalayan Surabaya pernah hadir seorang hipnotis terkenal yang sering tampil di layar kaca. Setelah penonton berkumpul, si hipnotis memanggil salah satu karyawan pasar swalayan itu. Dan dengan tiba-tiba ia menghipnosis subjeknya hanya dengan menjentikkan jari dan berkata,“Tidur”. Selanjutnya ia melakukan pertunjukkan yang sangat heboh, mencengangkan, luar biasa, dan mengundang decak kagum para penonton. Pertunjukkan diakhiri dengan tepuk tangan luar biasa dari para hadirin. Semua puas dan gembira karena mendapat tontonan yang spektakuler.

Namun, yang tidak diketahui oleh si hipnotis, di pasar swalayan ini ada konter salah satu rekan saya, sebut saja, Joni. Joni kenal semua karyawan yang bekerja di sana. Ternyata Joni tidak mengenal karyawan yang menjadi subjek si hipnotis.

Usai acara, setelah semua penonton pergi, Joni bertanya kepada para karyawan lain yang tadi juga menyaksikan acara itu apakah mereka mengenal subjek. Barulah mereka tersadar bahwa subjek itu, walau mengenakan seragam yang sama seperti yang mereka kenakan, ternyata tidak mereka kenal. Dengan kata lain, “karyawan” yang dijadikan subjek sebenarnya adalah orangnya si hipnotis yang disusupkan seolah-olah adalah karyawan pasar swalayan, lengkap dengan mengenakan seragam.

Hipnotis tipe kedua, lain lagi ceritanya. Hipnotis inilah yang “merusak” citra dunia hipnosis/hipnoterapi. Mereka biasanya tidak menguasai ilmu hipnosis. Ia hanya mengandalkan keberanian dan rasa percaya diri yang tinggi. Orang yang menjadi subjeknya biasanya bukan berasal dari penonton tapi sudah ia siapkan sebelumnya.

Berdasar penjelasan saya di atas, tampak bahwa subjek yang tampil di pertunjukkannya bukanlah dari hasil uji sugestibilitas. Dengan demikian ini semua hanyalah rekayasa belaka. Yang hipnotis ini gunakan hanyalah skenario yang telah disepakati atau diatur sebelumnya dengan si subjek. Dan seringkali subjek adalah orang yang khusus dibayar untuk melakukan pertunjukkan itu. Tentu semua kesepakatan ini terjadi di balik layar.

Ada orang yang bersedia menjadi subjek dan melakukan yang diskenariokan oleh hipnotis karena ia dibayar. Ada pula yang melakukan untuk mendapat publikasi karena acaranya disiarkan di tv nasional.

Untuk menjadi hipnotis tipe kedua Anda tidak perlu ikut pelatihan. Yang dibutuhkan hanyalah rasa percaya diri yang tinggi, pintar bermain peran, komunikatif, pintar merancang skenario pertunjukkan, dan menemukan orang yang bersedia dibayar untuk pura-pura Anda hipnosis dan melakukan apapun yang Anda minta ia lakukan, atau orang yang senang menjadi pusat perhatian. Mudah, kan?

Menjadi Penonton yang Cerdas dan Bijak

Saya sering mendapat pertanyaan dari calon klien, “Saya lihat di tv, ada hipnotis yang hanya dengan bakar tisu mampu membuat subjeknya tidur. Ini benar ya? Trus, kok bisa ya orang itu dikorek-korek rahasianya. Hipnotisnya pake ilmu apa?”

Saya katakan padanya bahwa yang ia saksikan di tv itu adalah hiburan. Apakah bisa hanya dengan bakar tisu subjek langsung masuk kondisi hipnosis atau trance? Jawabannya, “Bisa”. Tapi ini butuh persiapan. Sebelumnya, subjek telah dipasangi anchor dan sugesti pascahipnosis, yaitu setiap kali ia melihat tisu yang terbakar maka ia langsung masuk ke dalam kondisi trance.

Masuk kondisi hipnosis membutuhkan beberapa persyaratan. Pertama, subjek/klien harus bersedia dan mengijinkan secara sadar untuk dihipnosis. Kedua, subjek/klien bersedia mengikuti bimbingan hipnotis/hipnoterapis. Ketiga, subjek/klien percaya sepenuhnya pada hipnotis/hipnoterapis dan sama sekali tidak ada rasa takut atau penolakan. Keempat, hipnotis/hipnoterapis cakap dan menguasai dengan sangat baik teknik induksi yang sesuai dengan tipe sugestibilitas subjek/klien.

Dalam kondisi hipnosis, sedalam apapun, subjek/klien tetap sadar dan sepenuhnya memegang kendali pikirannya. Hipnotis tidak bisa dan tidak akan mungkin mampu mengorek rahasia subjek. Yang terjadi adalah subjek secara sukarela menceritakan “rahasia”nya.


Logikanya sederhana sekali. Bila memang apa yang dilakukan di tv itu benar, bila hipnotis mampu membuat atau lebih tepatnya memaksa subjek menceritakan rahasianya maka kita tidak perlu KPK (Komisi Pemberantas Korupsi). Bawa saja para koruptor ke hipnotis dan selanjutnya semuanya akan terungkap terang benderang. Kenyataannya sampai saat ini belum pernah kita dengar ada koruptor yang dikorek rahasianya oleh hipnotis yang sering tampil di tv. Mengapa demikian? Ya karena memang ini tidak bisa dilakukan.

Saya pernah membaca di salah satu pemberitaan, saat ramai kasus Bank Century, anggota DPR, yang kesal karena para tersangka tidak bersedia mengungkap data sebenarnya dengan alasan lupa, hendak minta bantuan hipnotis yang sering muncul di tv untuk menghipnosis dan mengungkap rahasia yang disembunyikan oleh tersangka.

Saat dihubungi, si hipnotis berkata bahwa ia tidak bisa melakukan seperti yang diminta oleh anggota DPR. Dengan gamblang ia menjelaskan bahwa apa yang ditayangkan di tv adalah hipnosis hiburan, sesuatu yang sudah diatur sebelumnya sehingga menimbulkan kesan lucu dan menghibur. Hipnosis hanya bisa dilakukan bila subjek bersedia dihipnosis, bersedia bekerjasama sepenuhnya. Bila subjek menolak, hipnosis tidak bisa dilakukan.

Selain itu, sebagai penonton yang cerdas dan bijak, kita bisa tahu apakah subjek benar masuk ke kondisi hipnosis atau itu hanya pura-pura alias rekayasa.

Bagaimana caranya?

Memang akan sulit untuk menggunakan indikasi kondisi hipnosis secara mental seperti amnesia, halusinasi (visual,auditori,kinestetik, olfaktori, gustatori), munculnya Bagian Diri, abreaksi, dan distorsi waktu. Saya katakan sulit karena ini bisa direkayasa atau subjek sengaja berbohong.

Yang mudah kita amati adalah indikasi fisiknya. Indikasi subjek sudah masuk ke kondisi hipnosis, secara fisik, antara lain: REM (rapid eye movement) atau kelopak mata bergetar cepat, sering menelan ludah, produksi air mata meningkat, wajah menjadi pucat, otot wajah rileks dan datar, napas melambat, bicara menjadi (lebih) lambat atau pelan, dan bagian putih mata atau sclera berubah warna menjadi merah muda.

Saya sering mengamati subjek yang dihipnosis oleh hipnotis, di tv, dan dari pengamatan menggunakan indikasi fisik saya menyimpulkan subjek itu sama sekali tidak masuk kondisi hipnosis.

Dari mana saya sampai pada simpulan ini?

Berikut adalah indikasi yang menunjukkan subjek tidak masuk kondisi hipnosis:

- teknik induksi yang dilakukan, dari pengalaman klinis, tidak bisa membawa klien masuk kondisi deep trance. Ditambah lagi hipnotis tidak melakukan deepening untuk membawa subjek masuk kondisi hipnosis yang semakin dalam.

- tidak ada REM, mata klien sama sekali tidak bergetar.

- wajah subjek tetap normal, sama seperti sebelum “dihipnosis”.

- subjek sering mengernyitkan alis mata, seolah tegang atau sedang berpikir. Ini tidak mungkin bisa terjadi bila subjek tipe PS ini benar-benar telah masuk ke kondisi hipnosis yang dalam. Ingat, untuk bisa melakukan hipnosis hiburan, subjek perlu masuk kondisi hipnosis yang dalam. Dan dalam kondisi ini otot-otot wajahnya rileks dan tampak datar.

- subjek bicara dengan cepat. Orang dalam kondisi hipnosis cenderung bicara lebih lambat.

- subjek setelah menjawab, bisa mengoreksi jawaban yang ia anggap salah. Ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang dalam kondisi hipnosis yang dalam.

- subjek tidak literal. Saat ditanya, “Apakah boleh tahu mengenai ……..?”, subjek langsung bercerita panjang lebar. Padahal, salah satu ciri kondisi hipnosis adalah sifat literal, yaitu pola pikir subjek kembali seperti anak kecil yang bila ditanya akan menjawab apa adanya sesuai pertanyaan, bukan menjawab berdasar simpulan. Bila ditanya, “Apakah boleh tahu mengenai…..?”, maka jawaban seharusnya adalah, “Boleh.”

- usai dihipnosis, saat buka mata, mata subjek sama sekali tidak ada perubahan warna. Yang umum terjadi, apalagi untuk subjek yang sugestif dan tipe physically suggestible, saat keluar dari kondisi hipnosis, sclera atau bagian putih mata akan berubah warna menjadi kemerahan atau merah mudah seperti baru bangun tidur.


Saat sedang menyelesaikan artikel ini saya sempat menyaksikan di salah satu televisi seorang subjek sedang diwawancarai oleh hipnotis. Hal-hal yang saya tulis di atas semuanya terjadi pada subjek. Ini adalah bukti bahwa apa yang ditampilkan di tv itu hanya rekayasa. Bahkan subjek sempat mengoreksi jawabannya dengan berkata, “Saat itu dia bilang ….eh.. aku yang bilang …..”

Apakah Hipnotis Sama Dengan Hipnoterapis?

Jawaban singkat, “Tidak sama.” Hipnotis adalah orang yang melakukan hipnosis untuk hiburan. Sedangkan hipnoterapis adalah orang yang melakukan terapi dengan atau dalam kondisi hipnosis untuk membantu klien mengatasi masalah yang berhubungan dengan emosi atau perilaku. Kemampuan hipnotis berbeda dengan hipnoterapis. Apa yang disaksikan di tv, sekali lagi, hanya untuk hiburan, tidak bisa diaplikasikan untuk terapi.


Baca lebih lengkap di www.adiwgunawan.com


-------------------------------------------------------------------------
R. Rudy Setyawan, S.Pd., C.Ht.
Hypnotherapist
Klaten - Jawa Tengah
Diubah oleh rudysetyawan 26-02-2014 09:07
0
2.7K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.