Setelah sebelumnya memecahkan kasus pencurian di sebuah hotel ternama di Jakarta, Detektif Silva kini dipanggil untuk membantu investigator memecahkan suatu kasus.

Seorang anak bernama Kalawarman berusia 12 tahun diculik oleh seorang pria yang mengaku bernama Tian. Pelapor adalah orang tua korban yang baru saja menerima sebuah surat.

[spoiler="surat""Anakmu ada di tanganku. Datanglah dengan uang 1 milyar rupiah di dalam koper, atau nyawanya melayang. Lokasi di Jalan XXX no 98. Jam 2 tepat hari ini, sendirian"

Begitu isi pesan dalam suatu kertas yang masuk ke kotak posnya tadi pagi. Segera setelah mengetahui ini, para polisi dan investigator menggerebek alamat TKP.

Di tengah ruangan seorang anak berusia 12 tahun terbaring telungkup, dengan denyut nadi tak berbunyi.

Perkiraan kematian 10 menit yang lalu, kata tim forensik. Penyebabnya? Leher dijerat dengan tali sampai tewas. Detektif mengutuk perbuatan keji si penculik, dan semakin gusar ketika menemukan sebuah note di samping tubuh tak berjiwa si anak.

"Jangan salahkan aku untuk apa yang terjadi. Kau tak sayang anakmu karena minta bantuan polisi. Aku sudah tak ada urusan denganmu lagi"

Sang detektif bersumpah untuk menangkap dan menjebloskan pelaku laknat itu ke penjara. Atas nama Silva di atas kartu lisensi PI nya.

Hasil investigasi menemukan bahwa dalam kantong korban tak ada ponsel maupun dompet, dan dalam pinggang celana korban ada dua lembar kartu remi, satu as sekop dan satu sembilan hati. Detektif yakin itulah DM anak malang itu. Denyut kemarahan berdesir di pelipisnya. Tenang, katanya pada dirinya sendiri.

Orangtua korban menangis di pojokan ruangan, di luar garis batas polisi. Tampak kartu remi berserakan di tengah ruangan, seolah baru saja dimainkan dan dibereskan buru-buru. Siapa yang memainkannya? Dua orangkah?

Detektif meminta daftar orang-orang yang bisa dicurigainya.

1. Wagiman Triando Tjahjadi, 34 tahun, karyawan kantor
Sering cekcok dengan orangtua korban. Kenal dengan korban
2. Darto Wiedodo Soeparman, 31 tahun, tukang bangunan
Pernah membuat renovasi dengan kualitas yang amat jelek, akibatnya orangtua korban tidak mau membayar jasanya
3. Fadhil Soegiono, 41 tahun, karyawan kantor
Pernah meminta pinjaman sebesar sepuluh juga pada orangtua korban, namun ditolak. Kenal dengan korban
4. Djiono Seno Astoeti, 27 tahun, pegawai negeri
Pernah mengancam akan membeberkan rahasia pajak orangtua korban, tapi akhirnya batal setelah menerima uang beberapa juta rupiah
5. Albert Salim, 24 tahun, karyawan bank
Tetangga korban, pernah kemalingan dan menuduh pihak keluarga korban sebagai pencurinya
6. Kevin Taslim Subardjo, 29 tahun, pengangguran
Tetangga korban, sering minta pinjaman ke keluarga korban, dan memang diberikan. Sudah menikah tapi tak dikaruniai anak
7. Alaska Robert, 33 tahun, guru korban
Sering memberi pelajaran tambahan bagi si korban. Hubungan dengan korban tampaknya baik


Setelah melihat dan menelusuri para tertuduh, detektif segera mengambil kesimpulan dan mendatangi si tertuduh yang juga adalah pelaku, menemukan bukti dan menjebloskannya ke penjara.

Siapakah pelakunya?