mohon maaf sebelumnya , ane g tw harus curhat dmn,.....
perkenalkan nama saya M, saya saat ini sedang bermasalah dg seseorang yg bernama R. begini ceritanya:
thn 2000 lalu ayah saya (alm. FW) membeli tanah(girik-blm HM) belinya hanya melalui R sbg empunya tanah(R dulu beli dr penggarapnya) proses jual beli hanya dg kuitansi bermaterai seluas 240m2 seharga 17 juta tapi atas nama ibu saya (LS). dan ternyata tanah yg dibeli bersengketa dg pihak lain (Yayasan Sekolah yg memiliki surat yg sama tapi punya R ini yg lebih tua suratnya). seiring berjalannya waktu memang ada bbrp kali persidangan sengketa yg membenarkan hal tsb, saat itu saya yg masih duduk di bangku SMP belum tau apa2, hanya tau kl tanah tsb sdg proses peradilan, setiap saat ayah saya bersama saya selalu mengajak sy utk menanyakan perihal tanah tsb, seiring berjalannya waktu, saya pun kuliah, dan keluarga pindah k tangerang, otomatis krn sy kuliah di semarang saya yg menanyakan soal tanah ayah saya, hingga ayah meninggal thn 2008, dan tanah blm ada titik terang, 2008 selepas kuliah saya merantau ke palembang (2009), tangerang (2010), gorontalo (2011-2013), saya menyempatkan utk cuti menanyakan perihal tanah tsb, dan pada puncaknya saya mendapat kabar bhw setengah tanah tsb sudah berdiri rumah(orang yg membeli dan membangun tanah tsb mengaku membeli dr R dan mengecek ke BPN utk keabsahan dokumen SHM), dan tanah sebelahnya masih kosong. mendengar hal itu saya ke lokasi utk melihat dg mata kepala sendiri. tak puas dg apa yg saya lihat, saya menanyakan kpd pemilik rumah, knp bisa smp bangun rumah di atas tanah (sengketa) ayah saya, ternyata ybs telah membeli tanah tsb secara sah dan dia mengatakan tanah tsb sudah tdk lagi sengketa sejak 2007, dan tanah setengahnya lagi ada kabar bahwa sudah terjual. mendengar kenyataan tsb, saya mendatangi R, dan menanyakan bagaimana tanah kluarga saya, dia menjawab tanah tsb masih dlm proses, sembari dia dg tenang menjelaskan kpd saya, saya potong pembicaraaannya. dan mengatakan apa yg saya lihat, ybs terlihat gugup dan mengalihkan pertanyaan saya, sempat terucap ingin menggnti dg tanah d lokasi lain. tdk lama setelah itupun saya pamit.

pertanyaan saya:
1. bgmn saya mendapatkan hak kluarga kami kembali? smp saat ini surat jual beli bermaterai masih ada, dan saat awal beli tanah tsb masih sengketa dan blm HM.
2. berapa biaya utk kasus ini?

mohon petunjukknya apa yg harus ane lakuin gan???

saat ini yg ada d pikiran ane mau nuntut itu org, cari pengacara.
terima kasih

Update 1 feb 14:
ada yg menawarkan diri, dapat kisaran biaya adv. kurang lebih 30jt,
ane cerita masalah ini ke kakak ane yg polisi tugas d kalimantan, katanya suruh lapor ke polrestabes setempat.
ada juga yg menyarankan utk menemui pihak pemilik rumah dan meminta kopian SHM nya.
karena keterbatasan waktu dan biaya, penyidikan dilanjutkan akhir bulan pas ane libur n gajian.


dr musyawarah keluarga, utk saat ini karena kami tdk memiliki dana di awal, utk menggunakan jasa advokat merupakan opsi paling akhir dan sgt kecil kemungkinannya.

dr keluarga ane, kalau ada advokat yg mau dan bisa dg cara pembayaran di akhir, dan biayanya bagi hasil dr kasus ini ane dg senang hati menyambutnya


maklum gan, org pas pas an,kena tipu,....buta hukum dan administrasinya


terima kasih udah mampir,...
sapa tau ada yg sudi kasih masukan


Update Mei 2014:
ane mendatangi Lurah yg sekarang (yg dulu (sebelum jd Lurah) ikut mjd saksi jual beli tanah tsb dan kami dipertemukan, disitu diselesaikan dg cara menandatangai surat perjanjian ganti rugi (bermaterai) yg isinya R akan bertanggung jawab ganti rugi sebesar 125jt pd akhir mei 2014. AKAN TETAPI pd akhir mei R mengirimkan pesan singkat (SMS) utk dananya akan ada tgl 10 Juni 2014.

*harga tanahnya DULU sekitar 70rb/m2 & SEKARANG 1.5jt/m2

mohon petunjuk dan bantuannya