Yah, percaya tidak percaya, seumur hidup kita selalu dibandingkan atau membandingkan diri kita dengan orang lain. Yang dampaknya lebih banyak negatifnya dibandingkan positif terutama untuk our self-worth – sehingga sering kali kita merasa tidak atau kurang PERCAYA DIRI.

Ini yang menyebabkan kita untuk memiliki pikiran-pikiran seperti:

“Gue kok cuma gini-gini saja ya.”
“Gue ga ada apa-apanya dibandingkan orang lain.”
“Gue harus bisa sukses untuk membuktikan diri gue berharga.”
…. Tidak pernah merasa cukup.
…. Menjadikan harta dan jabatan sebagai alat ukur kesuksesan.
…. Tidak percaya diri.
…. Memiliki mentalitas ‘miskin’

Membandingkan diri menjadi proses yang berdampak negatif ketika akhirnya muncul pikiran-pikiran negatif di dalam pikiran kita, baik tentang diri kita, maupun orang lain. Seperti iri, dengki, ketidakcukupan, rendah diri, tidak percaya diri, dan lain-lain. Dan karena kita sudah seumur hidup dibandingkan dengan orang lain, maka ini menjadi proses yang otomatis. Jadi, yang bisa kita lakukan sekarang adalah menyadari seberapa sering kita membandingkan dengan orang lain dan pikiran-pikiran apa yang muncul.

Membandingkan diri menjadi proses yang berdampak positif ketika kita akhirnya terinspirasi dan tergerak untuk menjadikan diri kita lebih baik. Akhirnya sebenarnya bukan membandingkan diri, tetapi melihat kualitas yang positif di orang lain dan mengaplikasikannya di dalam hidup kita. Selain itu, dibadingkan membandingkan diri dengan orang lain, kita bisa membandingkan diri kita sekarang dengan diri kita sebelumnya. It’s about our growth.

Ini sebuah infographic yang keren menceritakan dampak dari membandingkan diri dengan orang lain. Menurut kamu, apa saja dampak positif dan negatif dari membandingkan diri dengan orang lain? Apa yang bisa kita lakukan agar membandingkan diri itu bisa menjadi sebuah proses yang positif?