Ini adalah lumba-lumba air tawar yang habitatnya berada di Sungai Yangtze, China. Lumba-lumba yang memiliki mulut lebih panjang dari jenis lumba-lumba pada umumnya ini, dikenal dengan julukan “Goddess of the Yangtze”. Namun sayang, mereka punah dikarenakan China menggunakan sungai itu untuk sarana transportasi, tenaga pembangkit listrik tenaga air, dan penangkapan liar.

Anjing laut dari Laut Karibia ini diburu kepunahan akibat ulah manusia yang memburu hewan ini untuk mengambil minyaknya, selain itu, mereka juga kalah bersaing dengan manusia untuk berburu ikan yang menjadi satu-satunya sumber makanan anjing laut tersebut. Individu yang terakhir, terlihat pada tahun 1952. Setelah itu, anjing laut jenis ini tidak ditemukan lagi.

Ini adalah spesies burung Wattlebird terbesar dengan habitat terbesarnya ada di Selandia Baru. Sayangnya, pada abad ke-20, burung yang betinanya memiliki paruh yang lebih panjang ini, mengalami kepunahan karena diburu untuk dijadikan spesimen di museum dan koleksi pribadi.

Thylacine lebih dikenal sebagai harimau Tasmania. Habitat terbesar hewan ini ialah di Australia, Tasmania, dan Papua Nugini.

Hewan jenis kucing dengan gigi taring yang sangat panjang sehingga keluar dari mulutnya ini telah punah sejak 10.000 tahun yang lalu, dikarenakan perubahan iklim yang dahsyat pada akhir Zaman Es (Ice Age).

Zebra ini mempunyai keunikan sendiri. Belang pada tubuhnya hanya pada setengah bagian badan depannya, sedangkan setengah bagian badan belakangnya polos. Tetapi, zebra yang hidup di Afrika Selatan ini punah sekitar tahun 1870-an.

Mammoth adalah hewan purba yang mendahului spesies gajah yang sering kita jumpai di zaman sekarang ini. Hewan ini memiliki bulu yang panjang dan sangat lebat karena mereka hidup ribuan tahun lalu, di mana Bumi belum panas seperti sekarang ini. Namun sayang, mammoth terakhir yang hidup di pulau Wrangel di Samudra Arktik telah punah sejak 4.000 tahun yang lalu.

Burung pelatuk ini tinggal di wilayah tenggara Amerika Serikat. Akan tetapi, sejak tahun 1940-an, tidak ada yang pernah menemukan burung pelatuk jenis ini lagi.

Bebek jenis ini menghilang secara misterius antara tahun 1850 dan 1870 hingga sekarang, padahal bebek ini tidak menjadi target buruan manusia. Alasan kepunahannya pun tidak jelas.

Burung ini digambarkan sebagai sosok burung yang bodoh dari pulau Mauritius. Sebenarnya burung Dodo tidak memiliki predator alami yang memangsanya, namun, setiap manusia yang terdampar di pulau asalnya itu, memburu mereka untuk dijadikan makanan.