Hallo agan-agan kaskus semua, hari ini newbie ini ingin berbagi ilmu bersama agan tentang antropologi makanan. Sebelumnya maaf kalo ataupun semoga dapat menambah ilmu agan-agan semua yang membaca ini.
Quote:
Agan-agan disini pasti memiliki selera makanan yang berbeda-beda dan juga makanan favorit masing-masing. Seperti contoh masyarakat Minang pasti suka dengan makanan yang pedas-pedas berbeda dengan masyarakat Sunda yang menyukai makanan yang cenderung "natural" seperti tahu, tempe, lalapan, atau dengan masyarakat Jawa yang menyukai masakan manis. Jika seorang individu Minang yang berkunjung ke jogja atau daerah sekitarnya pasti akan merasa asing dengan makanan nya karena lidah mereka biasa bertemu nasi+masakan pedas bukan yang manis. Tidak hanya citarasa, keadaan geografi pun mempengaruhi makanan khas suatu daerah. Di Banjarmasin misalnya, karena dikenal sebagai Kota Seribu Sungai, hidangan yang terbuat dari ikan air tawar mendominasi kulinari di daerah ini. Indonesia memang harus bangga dengan kekayaan kuliner yang dimiliki, Bagaimana tidak, rendang adalah makanan terenak didunia, tempe terkenal di kalangan vegetarian di luar negeri, sate adalah makanan kesukaan Barrack Obama. Anthony Bourdain adalah seorang pembawa acara dan ahli kuliner terkenal, dia mengatakan makanan Indonesia adalah salah satu favorit dan ia adalah satu dari sedikit orang barat yang tahan terhadap sambal Indonesia dan makan di pinggir jalan. Bourdain menikmati betul makan nasi uduk di pinggir jalan dengan tempe orek. Meski begitu, Bourdain mengaku tidak menyukai dodol Garut dan lebih memilih durian serta Indonesian Pancake (Surabi).
Spoiler for Anthony Boourdain:
Ini gambar dia pas lagi di Garut gan, dapet dari google.
Quote:
Mungkin agan-agan disini pernah mendengar jargon ini "You are what you eat" jargon tersebut harus sangat diperhatikan oleh seorang antropolog. Karena, makanan bukan sekedar dibuat dan dimasukan ke dalam perut, tapi ada makna di dalamnya, ada cerita, dan ada filosofi, baik itu dilihat dari bahannya maupun pengolahannya. Seperti contoh rendang, rendang memiliki filosofi yang cukup dalam seperti berikut:
-Daging, daging menyimbulkan niniak manak. Mamak dalam budaya Minangkabau yang matrilineal adalah seorang wanita yang memimpin keluarganya. Daging juga menyimbolkan pada bangsawan di Minangkabau dan yang dituakan.
-Kelapa, kelapa menyimbulkan cadiak pandaiyaitu kaum cerdik atau cendekiawan.
-Lado (pedas) menyimbulkan alim ulama.
-Pemasak (rempah-rempah) menyimbulkan masyarakat.
Keempat elemen tersebut adalah elemen yang ada dalam musyawarah.
Quote:
Ilmu yang mempelajari makanan sendiri sebenarnya disebut dengan Gastronomi (dari Bahasa Yunani gastron yang berarti perut dan nomos yang berarti hukum yang berlaku). Gastronomi juga mempelajari seni dalam penyajian makanan. Dalam gastronomi, elemen dari masakan yang harus diperhatikan selain rasa adalah teknik penyajian, kandungan nutrisi, ilmu kulinari, bahkan aromanya. Prinsip dari gastronomi adalah makanan yang baik. Sementara istilah gourmet berhubungan dengan budaya dan kulinari. Tidak hanya mengenai kisah di dalam makanan, Antropologi Kuliner juga melihat hubungan antara makanan dan efeknya kehidupan manusia, bahkan gender dan bentuk tubuh manusia.
Memang kuliner adalah salah satu unsur kebudayaan yang dicintai banyak orang. Karenanya, Antropologi pun memperhatikan bagaimana makanan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh kehidupan manusia. Salah satu contoh hubungan antara makanan dan kehidupan sehari - hari manusia adalah makanan cepat saji cenderung lebih banyak menjamur di tempat - tempat yang tingkat aktivitas warganya sangat tinggi, di kota - kota besar misalnya, makanan cepat saji termasuk makanan di warung - warung dan rumah makan Padang (ya, mereka memang cepat saji! Cepat saji bukan hanya untuk makanan sejenis McD atau KFC) biasanya menjadi pilihan di kalangan mereka yang sangat sibuk dan hanya memiliki sedikit waktu untuk makan. Di Amerika, kebiasaan makan junk food ini memberi dampak pada kesehatan yang sangat serius karena junk food (yang ini tidak termasuk makanan Padang atau warung, karena masakannya tidak diberi pengawet) dan makanan beku menggunakan banyak sekali pengawet. Selain itu, makanan cepat saji seperti ini mengurangi kebersamaan. Bandingkan dengan budaya makan besar dalam satu meja bersama keluarga atau teman, tentu kebersamaan dan keakraban bisa lebih terjalin karena di waktu makan seperti ini adalah kesempatan dimana keluarga bisa berkumpul dan bercengkrama.
Pengaruh makanan tidak hanya sampai situ, agan mungkin pernah mendengar istilah tentang makanan panas dan makanan dingin. Konon, makanan panas seperti daging dapat membuat manusia menjadi lebih agresif, sementara makanan dingin seperti sayur-sayuran dapat membuat manusia menjadi lebih tenang. Sehingga penting menyeimbangkan pola makan kita agar mencapai hidup yang seimbang.
Spoiler for Tabel makanan panas dan dingin:
Ternyata makanan bukan hanya sesuatu yang dibuat lalu dimakan saja ada nilai lebih yang tertanam didalam nya, dan mungkin agan-agan tahu kalau peradaban-peradaban jaman dahulu seperti Mesir, Mesopotamia, Persia, dll, bisa menjadi peradaban besar karena peran makanan yang cukup besar juga. Akhir kata semoga trit ini dapat menambah wawasan agan" semua tentang antropologi, terimakasih yang sudah datang dan membaca, apalagi sampai komen dan . Mohon maaf atas kekurangannya karena kesempurnaan hanya milik sang pencipta kritik dan saran sangat ditunggu.