1. Malware

Bukan rahasia kalau Android Market adalah gudang malware. Google sendiri telah melakukan pembersihan dan masih saja menemukan malware yang bersembunyi dalam aplikasi. Sayangnya, user tidak akan tahu aplikasi yang ia beli adalah sebuah malware sampai terdownload dan terinstall kemudian mencuri data-data pribadi dalam ponsel.


2. Security Issues

Masalah security telah lama menjadi pekerjaan rumah Google. Meski setiap kali ditemukan security issue Google dengan cepat memberikan patch namun tetap saja akan muncul masalah security lainnya. Perlu diingat ponsel adalah gadget terpenting yang mengetahui segala data dan kegiatan agan. Bagaimana mungkin agan bisa mempercayakan keamanan pada sembarang sistem?

3. Versi yang membingungkan

Bagi juragan yang belum pernah menggunakan Android pasti tidak bingung dengan adanya bermacam Android. Apakah yang terbaru adalah Froyo, Gingerbread atau Honeycomb? Apakah ponsel yang agan pakai harus Ice Cream Sandwich, Cupcake atau Donut? Apakah ponsel agan memungkinkan untuk menjalankan versi Android lama?

Well, Gingerbread adalah Android 2.3 tapi Honeycomb adalah 3.0, 3.1 dan 3.2. Tapi jika agan ingin membeli smartphone Android terbaru agan disarankan untuk mencari ponsel dengan Android 2.3 walaupun Android 3.2 adalah yang tebaru untuk saat ini, tapi hanya untuk tablet. Membingungkan?

Jika ponsel agan adalah Android Froyo dan agan ingin upgrade ke Gingerbread, bisakah? Sayangnya tidak semua ponsel Android support upgrade. Agan harus menunggu update resmi dari produsen atau, lakukan hacking. Semakin membingungkan….

4. Beda ponsel beda user experience

Saat agan memegang iPhone, apakah itu iPhone 3GS atau iPhone 4, Agan akan merasakan itu adalah sebuah iPhone. Tapi tidak jika dengan smartphone Android.

Ponsel Android diciptakan oleh bermacam produsen, beragam homescreen, UI dan fitur yang berbeda. Jika agan membeli dua ponsel Android, meletakkan keduanya secara berdampingan, jika saja agan tidak tahu itu adalah ponsel Android maka agan tidak akan mengira itu adalah dua ponsel berbeda.
Jika agan berniat beganti dari Android lama ke ponsel Android baru, mau tidak mau agan harus mempelajari semua hal baru; UI, fitur dan cara mengoperasikan yang juga berbeda. Meski ponsel dengan produsen sama, agan tetap perlu waktu untuk membiasakan diri layaknya menggunakan ponsel dengan OS berbeda.


5. Ada kemungkinan upgrade tidak bisa dilakukan tanpa jailbreaking/rooting/modding dan sejenisnya

Sejarah upgrade di ponsel Android tidak begitu bagus. Sebagian besar produsen mendesain sendiri ponsel mereka dan tinggal memakai versi Android yang ada. Jika suatu saat Google rilis Android versi baru, ponsel yang agan pakai kemungkinan tidak kompatibel dengan Android terbaru itu.

Dan Android terbaru yang akan rilis di akhir 2011 ini disebut sebagai Android Ice Cream Sandwich. Jika agan beli ponsel Android sekarang, kemungkinan bisa upgrade ke Ice Cream Sandwich sangat kecil. Kecuali, jika agan mau melakukan jailbreak atau rooting.

6. Aplikasi tidak kompatibel

Sulit tidaknya sebuah aplikasi bisa kompatibel adalah masalah besar untuk ponsel maupun tablet. Aplikasi yang dibuat untuk sebuah ponsel Android seringkali tidak bisa dijalankan di ponsel Android lainnya. Dan hal itu baru bisa diketahui setelah agan download dan install aplikasi, artinya agan harus mengeluarkan uang untuk membeli aplikasi baru kemudian agan tahu aplikasi itu tidak kompatibel dengan ponsel agan.

7. Terlalu Banyak Tweaking

iPhone memang membutuhkan tweaks dan utility tambahan, namun Android justru lebih banyak membutuhkan tweak. Jika tidak, ponsel Android Anda hanya akan berfungsi sebagai dumbphone. Tentu saja bekerja dengan tweaks akan menyita waktu; Anda harus mengeset semua hal, menambahkan program juga membuang program yang mengganggu. Bagi pemula, hal seperti itu hanya akan semakin membingungkan saja.

8. Kompabilitas tablet sangat buruk

Sekali lagi masalah kompabilitas adalah hal yang paling menonjol di Android. Bukan saja software atau versi Android, aplikasi namun juga kompabilitas antara ponsel dan tablet Android.

Sebagai contoh, sebagian besar aplikasi untuk iPhone tidak ada masalah jika dijalankan di iPad. Meski buka iPad-optimized apps, tapi setidaknya semua aplikasi itu bisa dijalankan di iPad. Bagaiman dengan Android apps?

Tidak sama sekali. Bahkan SDK untuk ponsel dan tablet Android berbeda. Developer harus coding 2.x software untuk ponsel Android dan 3.x software untuk tablet.

9. Dukungan OEM sangat kecil

Harus diakui produsen hardware Android hanya memikirkan penjualan. Jika agan menemukan masalah pada ponsel Android agan, mereka akan mengelak. Salah satu contoh adalah ketika Motorola Xoom rilis. Motorola hanya mengejar target sebagai tablet pertama yang menggunakan Android Honeycomb. Apa yang terjadi? Xoom dinilai banyak cacat dan disebut sebagai tablet gagal. Honeycomb yang belum siap rilis dipaksa dipakai pada Xoom. Akibatnya? Konsumen kecewa dan penjualan Xoom sangat buruk

10. Google

Google dipenuhi dengan orang-orang hebat. Mereka yang mengembangkan Android, layak dihormati. Namun jika Anda berurusan dengan Google sebagai sebuah perusahaan, seringkali Anda tidak bisa menghubungi untuk sekedar bertanya. Demikian juga yang terjadi pada layanan Google.