Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yogiemirzaAvatar border
TS
yogiemirza
Kebenaran Jokowi Melakukan Konspirasi Dipertanyakan

Foto: Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo saat meninjau Bendung Pasar Baru Cisadane (Pintu Air 10), Sungai Cisadane, bersama Wakil Gubenur Banten, Rano Karno, Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, dan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar (25/1). ANTARA/Ismar Patrizki


Akhir-akhir ini marak diberitakan bahwa Gubernur DKI, Joko Widodo, telah melakukan konspirasi dalam kepopulerannya. Banyak media online memberitakan bahwa popularitas Jokowi didalangi oleh seorang konsultan politik (yahudi) nomor satu di dunia, Stanley Bernard ‘Stan’ Greenberg. Dia adalah seorang pollster, ahli strategi pemenangan pemilu/pilpres, terbukti sukses mengantarkan Bill Clinton menjadi presiden AS untuk dua periode dan 11 pemimpin (presiden dan perdana menteri) lainnya di negara masing – masing.


Democratic pollster Stan Greenberg (nationalrighttolifenews.org)


Stan Greenberg diklaim sebagai ‘otak’ dibalik rekayasa pencitraan dan popularitas Jokowi, merekayasa survei dan pemberitaan dimedia. Dikatakan bahwa hasil survei yang meletakkan Jokowi di atas dari semua kandidat merupakan hasil rekayasa, itu semua telah di rencanakan, hingga para akademisipun terlibat didalam pembentukan survei tersebut, Demikian juga dengan media, dikatakan ada ratusan media, baik cetak maupun elektronik telah dibayar untuk setiap harinya untuk menerbitkan berita positif dari sosok Jokowi. Seperti yang diberitakan oleh voa-islam.com:

Ratusan media nasional dan lokal (koran, majalah, TV, radio, media online dll) dikontrak dan dibayar untuk setiap hari memuat berita positif tentang Jokowi. Pada media cetak yang dikontrak dan dibayar tersebut, disediakan halaman atau kolom khusus yang memuat berita positif tentang Jokowi. Pada media online, ditargetkan pemuatan berita Jokowi sampai sebanyak – banyaknya. Detik online misalnya, memuat berita tentang Jokowi bisa sampai 50 kali atau 50 judul per hari dan selalu ditayangkan setiap saat. Begitu tingginya target frekwensi menaikan berita tentang Jokowi, sampai – sampai semua aktifitas Jokowi dimuat dan diberitakan media.

Masyarakat Indonesia dikatakan bodoh karena terlalu mudah menilai Jokowi sebagai pemimpin idaman dan begitu mudah percaya dengan opini dan berita yang dibentuk mengenai karakter, integritas dan kredibiltas seorang tokoh. Tidak adakah mekanisme check and recheck yang semestinya dilakukan sebelum memberi kepercayaan besar atas sebuah amanah yang sangat menentukan nasib dan masa depan seluruh rakyat Indonesia. sebagaimana yang diberitakan oleh voa-islam.com:

Pencitraan Jokowi yang luar biasa, menghabiskan sumber daya uang, waktu dan tenaga yang sangat besar itu, juga berhasil menutupi fakta – fakta yang sebenarnya tentang karakter, kinerja dan track record Jokowi. Masyarakat tidak lagi berfikir logis dan tidak skeptis dalam menilai sosok Jokowi. Begitu banyak catatan buruk tentang Jokowi yang diabaikan atau terlindas oleh tsunami informasi dan opini yang dijejalkan konspirasi tingkat tinggi ini. Fakta bahwa Jokowi sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) atau penilaian kinerja Kemendagri yang membuktikan prestasi Jokowi biasa – biasa saja, malah lebih buruk dibanding kinerja rata – rata kepala daerah se – Indonesia, tidak menjadi perhatian rakyat.

Dari berita-berita yang mengungkapkan bahwa Jokowi telah melakukan konspirasi, apakah kita percaya begitu saja?, apa benar faktanya demikian? apakah Jokowi sengaja dipersiapkan untuk menjadi Presiden boneka?, kita sebagai masyarakat tentu jangan mudah percaya dengan tuduhan seperti itu. Tidak juga mudah terbuai dengan kepopuleran sosok Jokowi. Kekritisan masyarakat dituntut untuk menentukan kebenaran. Kita tahu tahun 2014 adalah tahun dimana pesta politik akan digelar, mulai ditandai dengan hal-hal seperti meruntuhkan citra lawan dan menaikkan citra sang pengejar kekuasaan untuk bisa terpilih di pesta rakyat nanti. Bisa saja kita berasumsi bahwa berita yang mengatakan Jokowi telah melakukan konspirasi untuk menaikan popularitasnya adalah berita abal-abal, hoax, yang mungkin saja dilakukan lawan politiknya untuk menyingkirkannya di arena politik.

Kita sebagai masyarakat Indonesia yang kaya alam dan pikirannya, harus lebih cermat dalam menyikapi hal-hal seperti ini, karena dari sikap itulah masa depan Indonesia ditentukan. Kita sebaiknya melihat bukti-bukti terlebih dahulu, untuk mengatakan orang tersebut telah melakukan kejahatan politik, apakah bisa kita simpulkan seseorang telah melakukan kejahatan jika bukti-buktinya masih ngambang dan tidak jelas? tentu tidak.



Diubah oleh yogiemirza 26-01-2014 10:48
0
6.2K
61
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.