Bands lebih merukapan kumpulan beberapa keluarga yang tinggal bersama yang bermata pencaharian seabagai pemburu dan peramu. Ikatan kelompok dalam bands dijalin melalui perkimpoian, keturunan, dan pertemanan. Mekanisme integrasi utama mereka adalah kekerabatan. Tidak ada perbedaan kelas ekonomi, yang ada adalah perbedaan status berdasarkan gender dan usia. Otoritas dalam bands dimliliki oleh orang-orang yang memiliki kelebihan, biasanya orang tersebut menjadi pemimpin informal. Pemimpin bands biasanya bersifat temporer dan tidak mempunyai otoritas signifikan terhadap orang dewasa lainnya. Sebagai contoh seorang pemimpin perburuan pada masyarakat bands memiliki otoritas tertinggi pada saat melakukan perburuan, namun pada saat acara ritual adat dia hanya menjadi masyarakat biasa dan otoritas tertinggi berpindah tangan pada orang lain yang lebih ahli memimpin ritual adat. Berbagai studi etnografi menunjukan bahwa status dan kekuatan politik dalam bands, terutama pedestal bands relatif lebih baik dibandingkan perempuan di masyarakat pastoralist atau pertanian. Tapi karena perkembangan jaman sekarang sudah tidak ada lagi masyarakat yang dikategorikan bands. Contoh bands pada jaman dahulu seperti suku Ju/'hoansi di Afrika Selatan.

Tribes merupakan tipe masyarakat achephalous(tanpa pimpinan) yang lebih kompleks daripada bands. Mekanisme integrasi pada tribes disebut “Pantribal associations of sodalities”. Dewan perwakilan berasal dari seluruh keluarga, bisa berbentuk dewan adat, dewan sesepuh, dll. Pembedaan peran sudah ada pada tribes, laki-laki merupakan pembuat keputusan politk. Tribe memiliki kepala kampung dengan otoritas terbatas. Tribe berbeda dari bands dalam jumlah populasi dan mekanisme integrasi. Contoh dari masyarakat tribe adalah suku indian di Amerika.

Chiefdom terbentuk karena pertumbuhan populasi yang pesat dan intensifikasi produksi pangan yang berimplikasi terjadinya integrasi politik yang baru dalam rangka mempertahankan keutuhan dan keteraturan masyarakat. Chiefdom pada dasarnya merupakan masyarakat tanpa kelas. Chiefdom berbeda dengan sistem bands dan tribes, merek mempunyai pemimpin yang permanen. Senioritas dan kelompok kerabat biasanya menjadi dasar status individu dalam chiefdom. Sang pemimpin berada di puncak hirarki kerabat, sedangkan orang lain ditata dalam kedekatang hubungan genealogis dengan sang pemimpin. Sang pemimpin dan keluarganya biasanya hidup dengan standar yang lebih tinggi dari masyarakatnya. Hal ini terjadi karena sang pemimpin bertindak sebagai agen redistribusi yang dalam beberapa hal kerap dibungkus dengan ritual dan perayaan komunal. Karena jumlah populasi yang besar dan lebih beragam, maka konflik diantara kelompok sering terjadi dan sulit untuk diselesaikan, disinilah peran sang pemimpin sebagai penengah. Kelebihan chiefdom dibandingkan dengan bands dan tribies ketika terjadi konflik adalah efektivitasnya dalam perang. Hal ini karena besarnya populasi, sehingga memungkinkan untuk membangun kekuatan militer dan sang pemimpin memberikan arahan sehingga tindakan yang dilakukan lebih kuat dan efektif. Contoh dari chiefdom adalah suku Mongol.

Sistem politik state muncul dalam masyarakat yang melakukan intansifikasi pertanian secara luas. Bila chiefdom merupakan masyarakat yang diukur berdasarkan kedekatan dengan sang pemimpin, pada state masyarakatnya lebih terstratifikasi. Pada kelompok yang lebih luas berdasarkan kekayaan, kekuasaan, dan gengsi sosial. Mereka bertumpu pada sistem pra-industri. Sistem politik state memiliki struktur berbentuk piramida dengan kelompok elit diatas dan turun temurun hingga rakyat. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup konflik antar state sering terjadi untuk merebutkan air, tanah, dan sdm penting lainnya. Untuk itu diperlukan tentara professional lengkap dengan senjatanya, penaklukan dan penguasaan wilayah semakin mengukuhkan pemerintahan. Contoh state adalah masyarakat Aztec, Inca,dll.