Dia berjalan lagi..berjalan dan terus berjalan, tempat tujuannya cuma satu ruangan sebesar 3x3 yang mungkin kurang nyaman bagi sebagian orang, disitu ada kursi tua berwarna cokelat, meja hitam yang diatasnya terdapat tv 15 inc ditempeli stiker-stiker yang mulai memudar, "setiap hari selalu begini" keluhnya sambil melepaskan topi yang sudah setia menemaninya selama hampir 10 tahun ini, "orang-orang datang dan pergi, orang-orang pergi terkadang tak kembali lagi, tapi kenapa aku harus selalu tersenyum?" pikirnya.."jika tidak ada aku, andaikan tidak ada aku HAHAHAHA" dia tertawa penuh kengerian......SIAPAKAH DIA?

Dia duduk di kursi besi itu memandang kosong ke lantai keramik berwarna putih suram, masih mengenakan baju lusuh yang sama seperti kemarin dan selalu bertanya didalam hatinya "kenapa bajuku selalu sama?" dia cuma memandangi orang-orang yang berlalu lalang di depannya, seakan-akan dia tidak berada disitu "orang-orang sudah berubah, dunia ini bukan duniaku lagi" pikirnya ,berulang kali dia berusaha berbicara kepada mereka, tetapi tidak ada yang mendengarkannya, "semua orang sudah tuli!!" ,dia sudah tidak peduli dengan orang disekitarnya, dia hanya ingin bertemu putrinya, putri kecil yang dia besarkan sepenuh hatinya, tetapi semakin dia berusaha menemukan putrinya semakin dia merasa kehilangannya

entah mengapa dia selalu terbangun pada malam hari, dia merasa sedang diawasi, dan selalu bertemu dengan orang-orang berwajah pucat dan mengerikan dengan pandangan kosong "apa mereka seperti aku?" tanyanya dalam hati, hanya berbicara kepada dirinya sendirilah yang bisa dia lakukan, terkadang orang-orang itu berteriak "mati mati mati" dasar orang gila pikirnya, dia mencoba memejamkan matanya, berharap dia bisa kembali ke waktu dimana dia mengalami kejadian mengerikan itu...

DIA menatap tumpukan kertas itu, membolak balik halamannya dengan cepat, "Orang dulu sudah ketinggalan zaman" ucapnya, dia ambil satu kertas penuh coretan yang tidak berarturan,membacanya dengan seksama sambil mengangguk pelan dan bergumam "dasar orang-orang kolot" dia ambil pulpen seharga 85$ dan mulai menandai tulisan-tulisan yang penting baginya,"apakah zaman sudah berubah? atau dulu memang uang adalah segalanya?" tanyanya dalam hati "dasar mata duitan HAHAHA" dia menertawai dirinya sendiri..

Dia berjalan melawati lorong itu, lorong yang penuh kebencian dan kengerian untuk sampai di pintu menuju kematian....

Dia lempar botol itu, dia sangat kesal dengan orang itu "Dasar babi gendut!!!" ucapnya keras, sampai orang-orang yang duduk didepannya terkejut, dia sudah tidak tahan lagi, dia merasa dia sudah benar, kemudian karena satu kesalahan semuanya berubah, dia dihina, dicaci maki, diteriaki, dilempari, diludahi.."sungguh kacau, aku adalah raja!! kalian adalah bawahanku" katanya tidak terima, Dia duduk dan melepas sepatu berlumpurnya dan meludah ke tanah di depannya sambil mengoceh dan mengumpat dengan keras.....

Dia masuk ke ruangan itu, dan bergumam.."mati saja kalian ke NERAKA!!"

Berbicara, ya berbicara adalah kesukaannya, dalam sehari dia bisa berbicara panjang lebar lebih dari satu jam "aku bahagia disini" katanya, dia senang dengan banyak orang dan berbicara didepan mereka, menjabarkan berbagai hal yang dikiranya penting untuk diketahui "apakah mereka semua mengerti apa yang kubicarakan" pikirnya , tidur lebih cepat dan makan secukupnya sudah mutlak baginya "aku tak peduli, dengan pendapat orang" ucapnya Dia duduk, mengucapkan salam, dan Berbicara, terus berbicara, masih berbicara, tetap berbicara seakan tidak ada HABISNYA.......

Antara tahun 2000-2014 membintangi salah satu film terkenal , tahun 2000 memiliki anak laki-laki, memiliki peranan penting di salah satu film remake tahun 2014, pernah memerankan seorang teroris,tahun 2015 main di film paling dinantikan

Dia tersenyum melihat sampah berserakan atau lebih tepatnya pura-pura tersenyum, "selalu seperti ini" ucapnya, dia sudah terbiasa, dia sudah terbiasa dengan manusia, "manusia jorok, kotor dan banyak komplain" sambil mengambil sisa-sisa tisu dan plastik yang berserakan, melihat orang-orang tersenyum kepadanya membuat dia muak, orang-orang selalu menyapanya, orang-orang selalu komplain kepadanya..hanya satu orang yang membuat dia senang dan bahagia..Cinta hanya Cinta.."aku suka padanya, dia belahan jiwaku" setiap malam dia selalu berpura-pura menanyakan kabarnya, berpura-pura dan terus berpura-pura..... padahal semua itu hanya untuk melihat CINTA.....