taychanAvatar border
TS
taychan
Mati Diracun atau Bukan??
Halo gan, newbie mau numpang bikin kasus lagi emoticon-Malu (S) nggak susah-susah amat kok, yahh.., kalo bisa dibilang kasus ini masih level medium lah gan.. emoticon-Malu (S)
Sebelumnya ane udah pernah bikin kasus di forum CYSTG kita yang tercinta ini, disini gan. Kasusnya waktu itu sangat fenomenal dan spektakular seperti sinetron-sinetron kita di negeri kita tercintah ini gan.. emoticon-Ngakak
Okeh langsung aja ane buka kasusnya gan, pertama-pertama mari kita berdoa menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing agar dimudahkan dalam menyelesaikan kasus ini. Berdoa mulai..

…………. *hening yang sangat panjang sekali*
Yak, selesai.

Baiklah..
Kasus ini diawali dari seorang kakek tua renta yang bernama Baharuddin, berumur 79 tahun, meskipun udah tua, tapi kekayaan beliau sangat luar biasa, mengalahkan kekayaan Bill Gates. Baharuddin dulu semasa mudanya adalah perokok berat, aktif maupun pasif (asap rokok punya orang aja diisepnya gan), akhirnya setahun lalu kakek ini didiagnosa dokter mengidap penyakit Ca. Paru stadium terminal gan, alias udah kaga bisa diapa-apain, jadi istilahnya tinggal nunggu maut menjemput gan.

Baharuddin memiliki enam orang anak, semuanya udah pada sukses semua gan. Anak pertama bernama Zainuddin, ia sukses menjadi seorang novelis ternama, dan juga kaya rupawan. Anak kedua bernama Syarifuddin, bekerja sebagai dokter forensic. Anak ketiga bernama Rosmini, ia juga sukses menjadi seorang bidan. Anak keempat bernama Mariam, bekerja sebagai direktur perusahaan yang bergerak di bidang tekstil. Anak kelima bernama Syamsir, adalah seorang professor yang memiliki laboratorium kimia pribadi (kaga tau dah mau neliti apaan). Dan yang terakhir bernama Susanto, beliau bekerja sebagai mahasiswa semester akhir yang gak lulus-lulus.

Karena semua anaknya pada sibuk-sibuk karena pekerjaan masing-masing, akhirnya kakek Baharuddin menyewa seorang perawat pribadi bernama, sebut saja Suster Maria. Maria merawat kakek Baharuddin dengan rajin dan telaten, hingga membuat beliau merasa terharu. Beliau pun langsung menghubungi pengacaranya yang bernama Joseph dan kakek itu memutuskan untuk mewariskan semua hartanya kepada suster Maria, bila kelak ia meninggal nanti.

Entah kenapa, hal tersebut bocor ke semua anak-anak Baharuddin. Mereka marah, kecewa, kesal dan tidak percaya kalau ayah mereka mewariskan semua harta ke orang yang tidak dikenal, bukannya diwariskan kepada anak-anaknya sendiri. Baharuddin akhirnya memutuskan untuk membicarakan hal tersebut langsung ke anak-anaknya. Hingga tibalah saat dimana mereka semua berkumpul di villa pribadi Baharuddin pada suatu siang yang cerah. Termasuk suster Maria dan pengacara Joseph pun ikut hadir.

"Anak-anakku semua, perkenalkan ini suster Maria dan pengacara Joseph, mereka semua sudah banyak membantu ayah..” kata Baharuddin.
Rosmini tampak gak senang dan jenuh, dengan muak ia langsung berkata.. “Apa maksudmu ayah!! Susanto bilang ayah mau mewariskan harta ke suster itu!!”
Susanto tampak kaget. “Aku tidak bilang gitu kok!”

Baharuddin menarik napas dengan susah payah, Maria yang disampingnya langsung sigap memasang selang oksigen. “Sudahlah kalian, harta itu tidak seberapa dibandingkan dengan kekayaan kalian. Ayah sudah menyerahkan semuanya ke pengacara ayah. Semua harta milik ayah akan jatuh ke tangan Maria, termasuk villa ini..” (uhuk uhuk)

“Tidakk!!! Ayah!! Mana bagianku?? Aku perlu uang untuk membayar pegawai!! Perusahaanku akan bangkrut!!” kata Mariam sambil berlutut di samping ranjang ayahnya.
“Tidak ada bagian untukmu Mariam!” kata Baharuddin.

Dan begitulah mereka berkonfrontasi hingga sampai saat perut Baharuddin kruyuk-kruyuk minta diisi. Baharuddin menyuruh Maria untuk mengambilnya makan, semangkok bubur. Ketika mau menyuapi makanan ke kakek Baharuddin, Rosmini langsung merebut mangkok itu dari tangan Maria.

“Biar aku yang menyuapi makan untuk ayahku!” kata Rosmini, Maria pun langsung melipir ke pinggir.

Tiba-tiba… (jeng jeng..) kakek Baharuddin pun terbatuk-batuk saat Rosmini menyuapinya makan. Terus batuk-batuk hingga bibirnya membiru, dan yang mengerikan Baharuddin langsung muntah semuntahnya, cairan berwarna putih kekuningan. Maria pun berdiri kebingungan, Syarifuddin pun langsung melesat mendatangi ayahnya.

“Dia keracunan!! Dia pasti diracun!” teriak Syarifuddin. “Nadinya tidak teraba.. Zainudddin!!! Bantu aku melakukan CPR!!”
“TIDAKKK!!! JANGAN CPR!! OKSIGEN! BERI DIA OKSIGEN!” teriak Maria, sambil berusaha menghentikan Syarifuddin. “DIA MASIH BERNAFAS! PERCAYALAH!”
“Pergi kau suster!! Kau yang meracuni ayahku!” kata Rosmini. “Susanto! Bawa suster itu keluar dari sini!! Dan panggil polisi!”

Dan kakek Baharuddin pun muntah darah, semua orang teriak ketakutan. Suster Maria mencoba melepaskan diri dari Susanto, mencoba menghentikan Syarifuddin.
“LEPASKAN AKU BODOH!!” teriak Maria.

Tidak lama kemudian Baharuddin dinyatakan meninggal dunia. Polisi pun menyatakan Maria bersalah karena ditemukan racun kalium sianida di panci tempat memasak bubur tersebut. Tapi sang pengacara, Joseph menemukan banyak kejanggalan dalam kasus ini dan menyatakan bahwa Maria tidak bersalah dan Joseph pun bersedia menjadi pengacara Maria (so sweet banget yah gan).

Okeh, jadi begini pertanyaannya:
  1. Siapakah pembunuh yang sebenarnya?
  2. Apakah benar Baharuddin diracun?
  3. Apa saja kejanggalan dalam kasus ini?

Bagi yang bingung CPR apaan, ini gan ane kasih pict-nya (sumber dari mbah gugel)
Spoiler for CPR gan:


Enjoy this case yah gan.. Maaf kalo kasus ini ternyata repost.. emoticon-Kiss

Spoiler for Solved gan:
Diubah oleh taychan 23-01-2014 15:37
0
5.1K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Can You Solve This Game?
Can You Solve This Game?KASKUS Official
2.9KThread2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.